Saturday 31 March 2012

“D’lapan-De “ Kenanglah Kenangan ini teman.. 8D ( puzzle 3 )


“D” for D’Great “De”!!

Bicara soal sekolah, bicara soal pelajaran tambahan, juga ekstakurikuler, jujur, tak ada satupun ekstrakurikuler yang aku ikuti selama 3 tahun bersekolah ditempat itu, aku kehilangan kepercayaan diri, padahal waktu SD aku adalah Pemimpin upacara, aku memulai karir jadi pemimpin upacara mulai dari kelas 5 SD, terkadang jadi pembawa bendera, UUD 45, kadang juga tri janji, hayo,, siapa yang masih ingat tri janji?, dan taukah kamu teman?, aku sangatlah bangga menceritakannya dirumah pada ibuku, bahwa aku adalah pemimpin upacara, yang memimpin ratusan anak-anak dari kelas 1 sampai kelas 6, dan berbicara langsung pada kepala sekolah. Juga aku mengikuti Pramuka, dan ikut kemah dipasaman baru, pengalaman yang sangat keren, tidak tidur dirumah tapi tidur dilapangan, Itu dahsyat sekali.

Dan saat disekolah menengah tingkatan pertama itu, tak tau mengapa aku tak berani lagi unjuk gigi, mungkin karena kakak-kakak kelas yang dulu meng-ospek ku, atau biasanya dibilang MOS, Masa orientasi siswa, aku punya jiwa berontak yang labil, tak bisa ditekan, apalagi yang mengospekku adalah teman-teman SD dulu, ada juga teman-teman sebanteran kampung, aku kenal dengan mereka, dan itu suatu kondisi yang sulit, sangat sulit.

Yah, entah apa hubungan itu dengan sikap mentalku yang menurun, kepercayaan diri juga menghilang, aku tak pernah menyentuh satu ekstrakurikuler pun, sepanjang sejarahku menginjakkan kaki disekolah tingkatan pertama, ibu sepertinya juga heran, kenapa anaknya yang dulu aktif jadi kondusif, persuasif, atau relatif mungkin juga legeslatif, produktif, kominikatif, inofatif,pasif(?) apa maksud kata-kata itu??, entahlah, aku hanya menjadi pengisi majalah dinding dengan nama yang disamarkan, bukan hanya disamarkan, tapi juga dipalsukan, itupun sebelum perusahaan mading bangkrut, ketika dikelas VIII perusahaan mading itu bangkrut, tak ada lagi yang mau mengurusnya, pupus sudah ekstrakurikuler kecilku, tak ada lagi yang namanya majalah dinding disekolahku, karena tidak menarik mungkin!, ketika teman-teman yang lain tinggal disekolah untuk melanjutkan ekstrakurikulernya, aku pulang, pengen rasanya berkumpul dengan orang-orang itu, membuat simpul-simpul dengan tongkat pramuka itu, atau menabuh drum bersama-sama, aku hanya tinggal disekolah ketika ada pelajaran tambahan, atau karena pelajaran olahraga disore hari, satu-satunya ekstrakurikuler yang aku ikuti diwaktu kelas 8D adalah , tilawatil qur’an, itupun karena ditunjuk untuk ikut, kalau tidak ditunjuk aku tidak mau, tapi mungkin mau, karena guru ngajinya Buk Mimi, “cakep”.

Dikelas 8D aku juga pernah ditunjuk untuk ikut serta dalam pertandingan kaligrafi, tapi aku sudah gagal dibabak kualifikasi, aku kalah telak atas adik kelas sendiri, yang bikin aku kesal, kenapa dia menang, padahal dia kidal, dan aku memakai tangan kanan, apalagi dia adik kelas, harga diriku dibelinya menggunakan tangan kiri, ice tau tentang masalah itu, karena untuk wanitanya dia terpilih mewakili sekolah bersama si adik kelas itu,

“ndeeh, ndak bisa wak basamo-samo do hanafi”  sepertinya ice ingin menghiburku tapi aku makin kalut dibuat kata-kata itu,

Mari kita bicarakan tentang prestasi 8D, seperti budaya sebelumnya, sesudah ujian sambil menunggu terima rapor, ada yang namanya classmeeting, apa itu maksudnya? Aku tidak tau, atau mungkin penulisnnya gini, klasmiting, pokoknya berbunyi seperti itulah, intinya, itu suatu kompetisi akhir semester yang selalu dilakukan, mulai dari volly yang biasanya jadi favorit, ada volly cowok, cewek juga ikutan yang tidak ada volly pantai, juga ada badminton, takraw, terkadang ada tarik tambang, Cuma sepakbola yang tidak ada, karena kapasitas area sekolah yang sempit, takut nanti malah bola gol kedalam ruangan kepala sekolah,

Ngingg!!! Ngingg!!!! Tuk tuk tuk, "test”, terdengar jelas itu suara buk Yuslina, diTOA yang berisik sekali,


“pertandingan Volly selanjutnya antara kelas 8D dan blablaba”

terdengar disantaero sekolah, suara buk Yuslina, mengumumkan pertandingan selanjutnya, aku lupa dulu itu harus melawan kelas mana, yang jelas kami anak-anak 8D yang sedang rame didalam kelas, yang awalnya tenang jadi berisik, “ARI”, ari adalah rajanya volly, postur tubuhnya tinggi, cocok menjadi toser, sangat keren saat melompat melebihi net untuk smash-nya yang mematikan, dan dialah orang yang pernah mentertawakan kemampuan volly ku yang sangat buruk, aku melakukan kesalahan fatal saat melawan kelasnya waktu dikelas VII, tak usah kuceritakan, aku malu, sejak saat itu, aku tak ingin lagi menyentuh bola volly. Aku trauma, aku tekanan batin jika melihat bola volly.

“tu haa, kelas wak leh nan kabatandiang” ari berdiri penuh semangat, minatnya sangat besar utuk bola volly,
“sia ka main?” timpalku,
“main me lah wak, manang kalah bekoh melah to, nan jaleh main dulu” umri memberi semangat,
“iyo rang, malu teh wak kalah takah iko” ice nimrung,
“iyo capeklah” aal ikut-ikutan dengan aksen bahasa minangnya yang semrawut,
Akhirnya, semua orang ikut nimrung, apa lagi dari bagian cewek, suasana yang hangat menjadi panas, ribut dan berisik,

Beberapa orang diantaranya memaksa aku, tapi traumaku lebih besar dari kepercayaan diriku, lebih baik tidak tampil, apalagi pertandingannya disaksikan oleh orang satu sekolahan, jelas aku tidak mau, ijun? Dia juga tak mau tampil, hendra, doni, eko, yoyo, ryan, rudi, adit, memilih tidak ikut, yendri? Rasa malunya lebih besar dari pada keinginannya untuk ikut, oyong, Cuma semangatnya saja sambil tetap menyandang tasnya, yah tertinggalah semangat ari, keinginan umri yang tak ingin kalah begitu saja, dan aal yang merasa bertanggung jawab besar pada kelas, tapi pertandingan tak bisa dilanjutkan hanya dengan tiga orang saja, KECEWA... prestasi tertinggi 8D berakhir difase KnockOut, kalah tanpa bertanding, mundur sebelum berperang, yah,, berakhir jadi penonton ditiang bendera, yang persis didepan lapangan volly.

Sama halnya dalam pertandingan lain, yoyo yang bersemangat memimpin pertandingan takraw, berakhir ditangan anak-anak kelas 3, tak ada prestasi ditoreh tahun itu, mungkin prestasi 8D bukanlah dari cabang olahraga, 8D  tidak berbakat dari itu, satu-satunya yang kelas 8D banggakan hanyalah, papan tulis berbasis white board satu-satunya disekolah, jadi yang piket tak usah mengambil air lagi kesungai, untuk cuci tangan guru yang biasanya memakai kapur tulis, kelas 8D merupakan kelas pertama yang tak membutuhkan teknologi ember, cepat dan efisien, tidak banyak membuang waktu, bahkan anak kelas 3 pun tidak dilengkapi dengan fasilitas yang kami punya. Kelas 8D sangat rapi, tidak ada gantungan kata-kata mutiara, tidak ada jam dinding, tidak ada gantungan bunga-bunga, yang ada hanya gantungan daftar piket dan gantungan struktur organisasi kelas yang dikepalai oleh buk guru SITI ROHANI, sudah ku bilang, kelas 8D ialah kelas paling efisien!!

Sungguh, betapa hebatnya 8D, dihatiku....

Tuesday 27 March 2012

Sipendatang Baru


Siapa dia? OK kita intro dulu bentar,
2 minggu yang lalu, tiba-tiba saja rumah yang dijadikan kantor ini berubah jadi tempat angker, itu masa suramku ketika tinggal sendiri ketika semua pada pulang ke mess, seperti halnya hari-hari biasa, ketika selesai bekerja jam 17.00 WBM, (Waktu Bagian Martapura) semua bersiap-siap untuk pulang ke mess yang juga disediakan oleh perusahaan, untuk mandi dan makan malam, dan setelah melakukan semua hal itu, balik lagi untuk bekerja sampai jam 22.00 WBM, tapi tidak untuk hari ini, sebenarnya hanya aku yang keganjenan mau-maunya jagain rumah yang dijadikan kantor ini sendirian, yang biasanya jagain ialah yusuf, tapi aku pengen banget jagain sendirian, mana pak poniman yang biasanya tidur dikantor ini pergi keluar, maka akulah satu-satunya yang duduk didepan tipi sambil melakukan hobi ku, apalagi kalau bukan gonta-ganti chanel, yang paling aku suka dibagian ini ialah, ini pake tipi satelit, yiiiihaaaaaaa,, ada 500 chanel lebih, akupun sibuk kesana-kemari ngutak-ngatik remot, mulai dari acara film-film-an, hongkong, cina, jepang, eropa, amerika, acara olahraga, kartun, masak-masak, lawak, history, dan sebagainya, maka pencarianku berakhir di stasiun Tipi korea, dan akupun berhenti disitu, sambil menonton dengan gaya sok ngerti, padahal aku bingung, apa yang mereka bilang? Jelas aku tidak tau, ya jelas saja, kemampuan bahasa koreaku adalah “0” (NOL BESAR). Yang aku tau hanya “sarang haeyo”, hufftt -_-‘  tapi itu lebih dari cukup.

Kepala puyeng dengerin tipi bahasa korea, membuat ingatanku mengatakan ada sesuatu yang kurang, hal apakah itu? Rasanya ada yang kelupaan, sesaat mataku melotot, ingat sesuatu, MAK! Ini hari sabtu, ngga ada jam kerja sampai jam 22.00 WBM, peraturannya malam minggu free, dasar kucing beranak, ucapku dalam hati (hehe kayak novel) kok bisa-bisanya aku lupa akan hal itu, otomatis nanti tak adalagi yang bakalan kekantor, sudah pasti tuh karyawan yang lain pergi main badminton sepuas hati, menghilangkan suka, duka, letih, durja, dan segala macam ekspresi lainnya, karena sudah seminggu ngga henti-hentinya kerja, dasar kecoa zimbabwe, sampai jam berapa aku akan ada disini?

Fiuusss... angin twilight berhembus, semakin mencekam dan semakin gelap, dar dur der bedug mesjid bunyi, setelahnya adzan maghrib berkumandang, sebagaimana anak yang shaleh beriman dan patuh pada orang tua, akupun mendirikan shalat, dalam suasana yang masih mencekam, (aku tak bisa mendramatisir suasana), sehabis shalat, aku kembali nangkring depan tipi,
“Tuk” terdengar samar suara diatas plafon, aku cuek, tak kupedulikan, awalnya masih biasa karena aku fokus nonton tipi,
“Tuk” suaranya makin keras, ya tuhan makhluk apa gerangan diatas plafon sana?, aku mulai panas dingin, karena masih maghrib, aku buka pintu depan lebar-lebar, biar terjadi apa-apa aku bisa langsung kabur,
“Tuk” sama nadanya dengan yang kedua, kira-kira dinada Fa, (sok tau tangga nada), aku mulai keringat dingin,

“mang, aku disini Cuma nonton kok, ngga ganggu, jangan ganggu dong mang..” suaraku lirih ngadep keloteng

“Tuk” suara keempat diiringi pekikan kucing keras banget dari atas plafon, aku kaget langsung lompat dari kursi, keringatku sudah sebesar biji salak, mau kabur keluar, tapi setelahnya diam, tak ada suara-suara apalagi, selanjutnya aku tenang, kembali kepangkuan kursi, mencet-mencet remot ngga jelas, selanjutnya, suara orang melangkah pelan terdengar jelas diatas plafon tersebut, ada juga bunyi orang nyakar-nyakar kayu, masih diatas plafon, beberapa jam aku tak berani ngapa-ngapain, hanya duduk manis dikursi sambil terus ngutak-ngatik remot dengan suara tipi yang kuenceenngg gila, aku sudah tak peduli jika tetangga marah, kenapa hanya suara? Apa  dia takut ngeliat tampang aku yang mungkin lebih serem daripada tampangnya sendiri, nyaris jam 10, aku mikir semua sudah selesai main badminton, akupun Sms yusuf minta dijemput, atau seenggaknya sekedar menemani, karena sebelumnya pak poniman berpesan jangan pulang dulu sebelum dia kembali, setelah lama menunggu andi yang muncul dengan seseorang yang aku ngga tau, tapi masih dengan pakaian siang tadi, berarti ngga ada orang yang main badminton, andi langsung nyelonong kemejanya diruangan sebelah, akupun diam tanpa bicara dengannya, dan akhirnya yusuf datang, dan duduk bersamaku menonton tipi juga, tapi aku ngga berani mengatakan pada yusuf apa yang terjadi, males ntar dibilang penakut, dia aja yang jagain setiap hari jam segitu ngga pernah resah.

“Tuk” terdengar kenceng dari atas plafon suara kucing suara orang melangkah dan nyakar-nyakar, dan itu terdengar sangat kenceng, andi yang diruangan sebelah ngga denger apa yang barusan terjadi, yusuf malah cuek sowek lumpek merbek lustek cugrek mendengar apa yang barusan terjadi sambil terus merhatiin preview hasil pertandingan bola minggu ini, bolot nih anak, ngga kedengeran apa? bunyi segituh kenceng, dempratku dalam hati,

“sup” kataku

Dia menoleh padaku sambil menaikkan alis mata,

“barusan ngga denger?, apaan sih tu? Pocong apa kuntilanak? Atau setan nyasar darimana? Kayaknya nih rumah ada pendatang baru  deh, perasaan dari dulu-dulu ngga ada” kataku sambil mendramatisir suasana,

“kucing..” jawabnya santai sambil mengalihkan wajah ketipi tanpa mempedulikanku yang sudah pucat dari jam 19.00 WBM tadi.

Somplak nih anak, besitku didalam hati, aku serius dia becanda, dibilang kucing, mana mungkin sih kucing mau-maunya, 4 jam lebih dia nongkrong diatas plafon sambil terus berisik, aku masih ngga percaya,

“masa sih?” aku penasaran “denger lagi deh baik-baik, masa kucing ampe berjam-jam disono, udah dari bedug magrib tadi lho” kataku meyakinkan

“iyaa kucing, bandel banget sih dibilangin, ntuh kucing lagi beranak, dengerin deh jelas-jelas ada bunyi anaknya” kata yusuf mulai kesal melihatku

Anjritt!! Aku tertipu oleh kucing buang anak diatas plafon kantor, dan yang terparah, aku memanggilnya mamang, FAKTA : “telinga bisa budeg kalo lagi ketakutan”.

Tapi thanks god, tadi aku ngga cerita sama yusuf, coba kalo andaikan cerita, nih rumor bakalan beredar dan ketauan sama orang satu proyek, pasti aku akan jadi bahan ketawan sebulan, beberapa hari kemudian aku masuk keruang fotokopi yusuf, ada kardus gede, didalamnya ada yang bergerak dan berbunyi, aku penasaran, aku buka. Ternyata isinya mamang yang kemaren ada diatas loteng, dan jeeeppreeettttt. Fotonya.



Saat difoto simamang marah, aku motonya pas anaknya lagi nete, ada 4 biji anaknya, lucu-lucu, ternyata ini dia sang pendatang baru kita, yang bakalan ngeramenin kantor, plus bikin bau, kencing dan eek nya dimana-mana, tapi beberapa hari kemudian, aku mengunjungi kardus itu tak ada lagi siapa-siapa didalam. Entahlah siapa yang tau, atau ternyata dia beneran makhluk halus.. hiiiiiiii


Catatan :
Kisah diatas ialah kisah nyata yang difiksikan dan didramatisir dengan sepenuh hati, (meskipun ngga serem), dari semua postingan, ini satu-satunya postingan yang ada boongannya tapi ini kisah nyata lo, daripada ntar nanggung dosa yang baca karena udah ngeboong, mending diomongin. Yaa ngga??
Tapi ini beneran, kucing itu telah membuatku deg-degan awalnya, tapi cerita ini dilebay-lebaykan

Oh yaa
Catatan lagi :
Tuh kucing, ngga tau kucing punya nya siapa, yang jelas dia datang dan pergi begitu saja, dia Cuma numpang beranak alias buang anak dikantor, mudah-mudahan tuh kucing selamat, dimanapun dia berada saat ini,

Catatan dan lagi :
Terimakasih sudah mau membaca, aku terharuuu.... :’)

( postingan ini 1100 kata loh diluar yang aku kurung paling bawah ini )


Update :
Ohh yaa.. ternyata tuh kucing udah ada aja digudang belakang, pesisnya deket kamar mandi

Jepreettt!!!!!!


Saturday 24 March 2012

Duku


Akhirnya tuh duku menghilang dipasaran, walau masih banyak yang jual berkarung-karung dipinggir jalan, sepertinya harganya mulai melambung tinggi, setelah anjlok gila-gilaan beberapa minggu belakangan, reputasi duku kembali terangkat.

Oke.. berarti ini minggu terakhir aku harus sakit perut karena berlebihan memakan duku, duku itu datang kekantor terkadang hanya 3 kali seminggu, kiriman dari lapangan, atau dari mana saja, bahkan jika kepala proyek datang, juga ikut-ikutan bawa duku, dan percayalah, setiap kali datang duku itu satu karung penuh, beberapa bulan lagi aku nyaris satu tahun dimartapura, orang-orang taunya Komering, percaya atau tidak, sama artinya saat ini aku tinggal dilumbung duku, duku yang menawan, duku yang unik, yang hanya ada disumatera selatan, tidak ada diaceh, disumut, disumbar, dijambi ada sedikit-sedikit, riau jelas tak ada, hanya disumatera selatan inilah tumbuh dengan subur duku duku yang sudah berumur puluhan tahun, butuh waktu lama untuk duku berbuah, tak ayal selama ini Duku selalu identik dengan palembang. benar, yang santer tersiar diseluruh indonesia hanya duku palembang, tak ada duku padang, duku medan, dan duku-duku lainnya.

Kambing yang punya susu, sapi yang dapet nama. seperti itulah kenyataannya, hasil duku terbanyak disumsel ini ialah dikomering, dan duku kualitas nomor wahidpun hasil duku komering, trus? Kenapa namanya duku palembang, dipalembang tidak ada pohon duku, palembang hanyalah kota yang datar dan sangat luas penuh dan sesak dengan bangunan-bangunan kantor rumah dan mall, sedikit sekali pohon kayu, sehingga disaat siang, kota palembang sangatlah panas dan berminyak.

Tapi wajar, palembanglah pusat rotasi sumatera selatan, kota terbesar nomor 2 dipulau sumatera, sudah sepantasnya namanya yang digandeng oleh duku untuk menemaninya menyebar keseluruh penjuru indonesia, sampai dijawapun, aku dengar, orang masih menyebutnya Duku palembang, tapi disini, dimartapura, orang-orang menyebutnya dengan duku komering.

Entahkah aku kelainan atau bagaimana, tapi jika sudah berhadapan dengan duku aku ngga bisa berhenti memakannya, sampai tong sampah penuh, atau sampai tuh duku sekarung abis, tapi begitulah, duku melimpah ruah disini, bahkan jika mau, pergilah kekebun orang yang sedang panen duku, dipastikan bisa berenang dalam lautan duku, tapi aku tidak bosan memakannya, pagi siang malam makan duku, sampai sakit perutpun aku takkan pernah jera, membuka kulitnya yang kuning, dan menelannya, harganya semaikn hari semakin murah disini, ketika aku menelfon kerumah, ternyata harga duku dikampung cukup mahal, hehehehe..

Yasudah,, aku makan duku dulu yah, lagi musim-musimnya duku nih, taun kemaren ngga berbuah, karena gagal berbunga diguyur ujan sepanjang bulan. “aku sakit perut dilumbung duku”

NB : oh yah,, ini adalah posting permulaan tentang postingan tipe baru yang aku bikin judulnya “Wikun Hana” +=wisata kuliner hanafi=+, mumpung lagi bertamasya ria keseluruh pelosok sumatera, sekalian aja mencicipi kuliner khasnya masing-masing , seperti disumatera selatan ini, akan ada aku posting beberapa makanan khas dari sini, dan salah satunya adalah duku ini, JUST SHARE (:

Friday 23 March 2012

Segelas Kopi dijum’at pagi


Ada ngga sih? Ada kali yah, seseorang yang mematok harga mahal untuk gengsi dibandingkan harga diri, terkadang jika ditelisik lebih lanjut gengsi dan harga diri itu seperti sejalur dan berbanding lurus, tapi jika dilihat lebih jelas lagi sebenarnya gengsi dan harga diri itu klise dan berbanding terbalik (duile kata-katanya, ngarti juga kagak).




Ada sih beberapa orang yang ketika berantem dengan orang lain, bisa dibilang berantem hebat, dan salah satunya, atau dua-duanya merasa tidak bersalah untuk kasus itu, dan ada perasaan enggan untuk minta maaf, alasannya cukup klasik untuk hal itu “ kenapa mesti gue yang minta maaf, yang salahkan dia, dimana HARGA DIRI gue??”, seperti itulah kira-kira, padahal itu adalah alasan yang sama sekali salah, kenapa salah? Dia tidak mempertahankan harga dirinya yang kemungkinan turun dikarenakan BBM naik (ngga ada hubungannya), tapi dia hanya menahan rasa gengsi,
Gue kan lebih cakep dari dia
Gue kan lebih pintar dari dia
Gue kan lebih kaya dari dia
Gue kan lebih gendut dari dia
Jerawat gue kan lebih banyak dari dia,
Apa itu? yang mereka maksud dengan harga diri? Itu gengsi, gengsi yang takut harganya turun, dan tak dianggap lagi dilingkungan sosialnya, dan itu sebenarnya salah kaprah, aku juga tak mengerti mengapa kaprah selalu dipersalahkan, padahal kaprah itu ngga ngapa-ngapain, bahkan dipostingan yang ngga jelas ini kaprah juga dipersalah, maafin aku yah kaprah sudah masuk-masukin kamu dalam postingan ini, nyalahin kamu lagi. -_-‘, tapi tetap saja alasan tadi SALAH KAPRAH, tapi bukan salahnya si kaprah (?) haduhh makin bingung gue.

Nah ini dia kejadian jum’at pagi hari ini, kemaren aku berantem sama ayu dan lucu rasanya, udah bangkotan gini pake acara diem-dieman, ngga ngomong-ngomong bahkan saat papasan buang muka, tapi abis mukanya dibuang dipungut lagi kok, hehehe, dan tanpa aku sadari saat nyuci gelas mau bikin kopi, aku mengeluarkan alasan yang hina itu, “dimana harga diri gue sebagai lelaki, kenapa mesti gue yang minta maaf, kan dia yang salah”, duh setelah perasaan itu menghasut, aku versi baik jadi bingung sendiri, alasan yang tadi itu tak beralasan(?), kenapa aku harus menghubungkannya dengan harga diri, toh masalah ini bukan menyangkut harga diri, dan aku yang versi jahat datang, ayu itu emang ngga tau diri bikin masalah kayak gitu, ngga usah maafin kalau ngga dia yang minta maaf, apalagi kalau sampai gue yang minta maaf heehh sori yee,
aku versi baik ngga mau kalah, sudahlah, minta maaf itu mudah kok, daripada mempertahankan harga gengsi mending tuh gengsi diobral aja, kalo perlu bagiin gratis aja tuh gengsi, toh gue dapat satu sifat baik, yakni “RENDAH HATI”, untung gede kan gue kalo gengsinya diobral, tapi ingat jangan “RENDAH DIRI” ntar gue diinjek-injek, jika teori hanafi benar tentang gengsi dan harga diri itu berbanding terbalik, maka semakin tuh harga gengsi digratisin, maka akan semakin tinggi harga diri, seperti hukum ekonomi yah?, berarti teori hanafi nyontek alias plagiat, tapi ngga apa-apa, aku menamai teori ini dengan sebutan “SELF PRICE THEORY” karena i’am temen deketku bilang harga diri itu bahasa inggrisnya “SELF PRICE” ahahaha

seandainya setiap orang punya harga diri yang tinggi, maksudnya ngga punya gengsi dan jauh dari rasa minder, juga setiap orang bakalan rendah hati, ,maka akan timbul rasa saling memaafkan, jika rasa memaafkan timbul dengan sendirinya tanpa diembel-embeli alasan “gue kan punya harga diri”, maka dunia ini mungkin bakalan jauh dari segala macam huru-hara, yahh maafkan sajalah, dan tak adasalahnya memulai untuk saling memaafkan, dan jika seseorang itu memang memiliki hati batu 24 karat, maka mintaa maaflah dan maafkan dia, jika dia tidak mau, namanya juga hati batu 24 karat, semua urusan kita dengannya aku rasa sudah selesai, dan menjauh sajalah darinya karena kemungkinan besar dia tak suka dengan kita, meminta maaf dan memaafkan, I guess it’s easy, so easy..

berlanjut kemasalahku dan ayu, sampai postingan ini selesai aku ketik sampai dipostingkan sekarangpun, aku masih belum minta maaf padanya, hehehehe
teorinya yang benar begini loh,, ternyata ngomong itu 2juta kali lebih gampang dibanding mempraktekin langsung, dan percayalah akan hal ini, sama halnya macul itu lebih gampang dari pada dorong buldozer (apa hubungannya?)
OK, ini dunia maya semua yang baca postingan ini tau, aku mau bilang sesuatu ke ayu.

“ayu..!!(manggil gaya manggil afika), uda minta maaf yah, salah uda juga sih kemaren itu nyari masalah mulu sama ayu maafin yah”

ayu adalah orang palembang pertama yang manggil aku dengan sebutan uda, kenapa aku dipanggil uda? Karena aku orang minang, kenapa harus panggil uda? Aku geli dipanggil kakak, kenapa aku geli dipanggil kakak? karena biasanya dipadang kakak itu panggilan untuk cewek, dan apa hubungannya dengan geli?, karena dipalembang sangat berbanding terbalik dengan hal yang semacam itu dengan padang. Kenapa saya harus baca postingan ini?, karena hukum baca postingan ini sunnah muakkad versi hanafi, dan pliss jangan nanya lagi.
Trus nih ya, malesnya kalau baikan sama ayu, tuh anak aktif banget, kebanyakan dikasih susu kambing kali dulu yah?, sampai-sampai aktifny over gitu, setiap hari aku digangguin terus sama dia, dan keuntungannya jika aku diem-dieman sama dia, hari berlalu dengan tenang, yang bikin nggak tenang itu punya masalah dengannya,jadi paranoid sendiri deh aku kalo punya masalah semacam ini dengan orang-orang, sama halnya kemaren aku perang dingin, dingin banget kayak difreezer sama mas julse, engga tau juga masalahnya kemaren itu apa, yang pasti kita diem-dieman selama seminggu, dan suasananya itulah ngga seksi banget, dan ketahuilah, tekanan bathin itu lebih enak dari pada ditekan suasana, haduhhh kebanyakan teori nih,,

Akhirkata billahitaufik walhidayah,
Assalamualaikum wr. wb.

Nyruput kopi dulu, ntar keburu dingin,



NB : Ayu itu bukan orang palembang, tapi orang LENGOT, sebuah kampung kecil disudut provinsi sumatera selatan, terletak di-kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, alias OKU Timur, ketika postingan ini dibuat nama bupatinya adalah bpk. Herman Deru,
NGGAK PENTING!!!!

Tuesday 20 March 2012

Benda Keramat


Akhirnya aku baru tersadar, ternyata aku sudah terdampar saja ditahun 2012, ohh tidakk!!!!, umurku yang belasan tahun, This pass too easy, hari-hari yang berlalu monoton dengan sukses, ngga kerasa bentar lagi umur 20 tahun menumpu dipundakku, 19 perlahan pergi bersama akhir maret ini, seiring terbitnya matahari satu april, beriringan pula 19 pergi dengan tergopoh-gopoh. aku sudah tua, aku akan matiii.

Aku tak menyalahkan DNA ku, aku tak menyalahkan ibu atau ayah, yang notabene dua-duanya berbulu, tidak! Bukan berbulu, yang berbulu itu ayam dan burung, ayah dan ibu itu berambut maksudnya, dikaki dan tangan, pernah liat orang-orang yang semacam itukan? Semacam aku ini, rambut tumbuh dengan subur sesuka hatinya ditubuhku, ditangan, dikaki, diselangkangan bahkan tega-teganya dia menanam bibit bulu diudel, (udelku berbulu?) ya enggaklah, Cuma gagal tumbuh aja diudel, mungkin udel itu semacam tanah tandus yang tak bisa ditumbuhi, dikasih pupuk semacam apapun termasuk kompos, ngga bakalan ngaruh.

Ini problematika ku sejak kecil, sejak aku SD, dibilang keturunan monyet, hmmm mungkin sudah biasa, terkadang aku juga merasa mirip dengan monyet, Cuma aku ini monyet intelektual, hahahah terserahlah, aku bukan monyet, dan yang lebih parahnya lagi, nyakitin fisik, dengan teori malaikat maut, yakni mencabut bulu tangan atau bulu kaki, ohh god.. begitukah rasanya kambing dikuliti?.

Yang paling mengganggu adalah, kumis yang semakin subur setiap harinya, apa karena saat minum susu atau minum air putih, bagian atas bibir dan dibawah hidung itu menjadi bagian subur? Karena disirami air dan dipupuk dengan susu? Tapi buktinya, aku tak pernah memupuk ataupun menyiram ketek dengan susu, tapi kenapa bagian itu merambat dengan subur? Aku terganggu, (perasaan ini postingan mulai jorok deh), sejak kelas 6 SD aku mulai menyadari karna mulai kegatelan suka sama cewek satu kelas, namanya Tika. Tika itu teman SD ku, aku lupa apakah aku sekelas dengannya dari kelas 1 yang jelas aku sekelas dengannya dikelas 6, wali kelas kita namanya Ina Merly, tapi ngga ada hubungannya dengan orang berdua itu, sama Tika sih ada, dimtsn juga aku satu sekolahan sama dia, tapi perasaan aku jadi biasa aja, waktu SD itu aku serius aku suka dengannya, (anak SD macam apa aku ini?) tapi apalah yang dilakukan anak SD, anak SD kampung lagi, seperti aku, karena takut diketawain teman sekelas makanya aku diam saja tak berani mengutarakannya pada siapapun, tapi percayalah, ini FAKTA! Jangan pernah percaya pada anak SD, jangan pernah mempercayakan sebuah rahasia pada anak SD, karena anak SD itu, anak paling ember sejagad raya, pasti rahasia apapun kebongkar! Itu pesan moralnya.

Karena mulai keganjenan itu, aku sering sekali masuk kamar ibu, ibu punya lemari gede dengan cermin yang juga gede, aku mulai kegatelan disini, setiap hari nongkrong depan cermin, sambil tersenyum sendiri, ketawa sendiri, miring-miringin bibir, kepala juga mulai miring-miring, lama-lama otak yang miring, atau mulup nguap gede-gede, lihat bagian yang nge-gantung ditenggorokanku, liat gigi yang banyak karatnya, sesekali ibu melongok kedalam sambil senyum-senyum mengetawai aku, masih saja tak sadar-sadar, sampai akhirnya aku menemukan sesuatu yang ganjil diwajahku, apakah itu? Mari kita tanya pada peta. Seraya memperhatikan bagian itu aku semakin mendekat kecermin, semakin dekat, dekat, dekat, dekat, dekat, TIDAAAAAAKKKKKKKK!!!!!!!!..... aku kumisan, betapa hancurnya perasaanku yang masih kelas 6 SD ditumbuhi bulu yang tidak berperikekumisan.

Tolong, tolong,  aku hanyalah anak kelas 6 SD yang tidak berdosa,
Kenapa kumis-kumis ini ada disini,  aku sedih,  aku shock tak bisa terima kenyataan ini,

Tapi terimasajalah, aku mulai risih dengan hal semacam ini, mengapa aku diberi kumis begini? Padahal Cuma kumis tipis, aku saja yang berlebihan, tapi mengapa ia tumbuh begitu subur, pada akhirnya aku sering juga dapanggil “sunguik” sama teman-teman disekolah juga dirumah, ditempat ngaji juga, tapi aku terima, setidaknya itu jauh lebih baik dari pada monyet.

Beralih pada benda keramat ini, yiiihhaaaaaaaa aku nyaris 20 tahun, sudah saatnya aku punya benda keramat ini, benda keramat yang dipunyai setiap lelaki dewasa, yiiiihaaaaa,, aku dewasa!! Aku dewasa!!!! Hahahahahahaha (backsound : musik serem kayak disinetron), awalnya aku ragu memilikinya, memiliki apa? Memiliki benda keramat ini, kenapa dia benda keramat? Karena setiap orang lelaki dewasa yang punya masalah mirip denganku memilikinya, apalagi kalau “bukan pencukur kumis”, (sepertinya aku mulai lebe). Hari ini, tertanggal 19 maret 2012 satu bulan sebelum tanggal tanggal 20 april, aku resmi memiliki benda keramat ini, aku membelinya tadi siang bersama temanku, namanya “tambah tuah”, aku berani bersumpah dan benar-benar bersumpah, kalo nama temanku itu tambah tuah, itu tak penting, sangat panjang sejarahnya, sejarah TAMBAH TUAH .

Aku keluar kantor dengan tambah tuah dengan alasan ngadem ke indomaret sama atasan karena dikantor ini ngga ada AC, yang ada hanya AS, Air Spiner, angin yang hanya berputar-putar dalam ruangan itu saja, aku memang buruk dalam berbahas inggris, maklumi sajalah, aku membeli benda ini sudah memikirkannya selama 40 hari dan 40 malam, rasanya aku mulai risih, dengan pertumbuhan bulu ini yang semaikn over, semakin pajang dan semakin tebal dan semakin kasar, ia seperti parasit dan aku sebagai inangnya, nah trus? Selama ini dengan apa aku mengatasi masalah ini? Dengan sebuah gunting,


Mitos yang selama ini beredar jika kumis itu dicukur, maka dia akan semakin menggila tumbuh dengan subur dan semakin tebal, makanya aku memilih gunting sebagai alternatif lain, sebelum memakai gunting? Aku menyiksa diriku dengan pinset, rasanya aku ingin menangis ketika kumis-kumis itu dicabut, bukan karena aku kasihan pada kumis, tapi sakitnya na’ujibilah.



Sampai akhirnya bukan hanya kumisku yang menggila, jenggot juga ikut-ikutan menggila, bahkan tak hanya didagu, jenggot juga menggerogoti leherku, sampai –sampai mas anton si surveyor itu bilang

“jembut naik keleher nih”

itu merupakan hinaan terburuk yang pernah ada didalam dunia hinaan perbuluan, sungguh tak berperikebuluan, aku down, ini hal yang sangat memotivasiku, untuk membeli benda keramat itu, sampai hari ini, puncak dari hasil pertapaanku selama ini, toh aku sudah nyaris 20 tahun. Sudah seharunya aku punya itu dalam keranjang sabunku, dan bersiaplah keranjang sabun, kalian ada pendatang baru, sitanpa nama, alat yang sangat paling berbahaya dari alat-alat yang selama ini aku gunakan, punya tiga silet yang siap mengangkat hal-hal yang dianggap tabu, menjadi layak dan patut untuk diperbincangkan?, perasaan ini semboyan deh, partai manaa gitu?, sudahlah, aku akan bermain dengan benda tajam disekitaran wajahku, doain aku ya teman-teman, (sekali lagi aku bingung untuk siapa kata “teman-teman” itu, siapa yang mau baca hal absurd semacam ini) semoga dipamakaian pertama ini, aku bisa selamat dan semua bulu-bulu ini menyerah, akan aku coba melakukannya sekali sehari, hmmmmm setelah pertimbangan beberapa menit ini, sekali beberapa hari saja,

Yiiihhhhaaaaaaa aku bahagia rasanya, aku seorang lelaki nyaris 20 tahun yang sudah punya benda keramat a.k.a piso cukur. Dan mulai hari ini, satu aktifitas baru lagi yang bertambah dalam daftar kegiatan harianku, yaituuuu... jengg jengg jengg jeeeennnngggg....... “Mencukur  kumis dan jenggot”

Sampai disini sajalah, batre ku abis,, charge duluu... :)

Friday 16 March 2012

Pensiun


Bercerita hal yang terkadang tidak penting dan heyy!! Ini benar-benar tidak penting? Siapa orang yang akan membaca cerita ini? Entahlah, mungkin hanya aku, dari sekian lama aku lihat distatistik, hanya 3 orang saja yang mampir kesini entahkah mungkin benar-benar membaca atau hanya sekedar melihat dan pencet CLOSE,  siapa yang tiga tadi? Pertama, Aku pastinya yang setia dan akan membaca seluruh isi blog ini berulang-ulang, lalu beberapa orang yang belakangan ini aku paksa untuk membuka blog ini dengan ancaman todongan pisau bakalan nancep diperut kalo ini blog ngga dibuka dan dibaca, hehehe ya ngga lah ding, tapi sepertinya begitu, statistik yang begitu-begitu saja, lihat kotak chatting yang ada disudut kanan bawah, laleran saking lamanya nunggu ngga ada tamu yang nongol, ( huftt,, meratapi nasib ) bahkan udah shared dipesbuk pun semakin banyak yang ngga minat ngunjung sampai-sampai pesbuk mikir aku nyepam disana, huftt sabar...

Pensiun, opss tunggu dulu, setelah berkeluh kesah diatas bukan berarti aku akan pensiun nge-blog,, kayaknya judulnya salah deh, tapi ngga apa-apalah, yang penting ada judul, tapi ini bener-bener kisah tentang pensiun loh, kisah pensiunnya salah satu yang sangat berpengaruh besar dalam hidupku, sangat berpengaruh, tunggu! Sebelum lanjut.  jelas, dicerita sebelumnya aku hanya bercerita tentang kisah masa lalu semua, kecuali diawal postingan tahun 2010, dan hari ini aku ingin menobatkannya sebagai diary, WHAT?? Diary, halloooooo ini 2012 jeng!! Tapi wat efer lah, aku ingin menyebutnya dengan “general Diary” kalo aku yang mengartikannya, aku artikan saja diari umum, hehehe ngga tau deh apa arti kata itu, Cuma sok-sok an bahasa inggris aja.

Ok lanjut untuk sesuatu yang berpengaruh itu, sedih rasanya, setelah 2 tahun bersama, sekarang dia harus pensiun dan terlipat indah dalam koperku, siapa dia? Dia yang selalu menemaniku 2 kali sehari, pagi dan sore (kadang Cuma sekali), dia satu-satunya yang pernah menjamah seluruh bagian tubuhku, bagian tersempit sekalipun, dia yang menemaniku dipariaman, bukittinggi, pekanbaru, medan, pasaman, palembang sampai ke martapura, dan dimartapura inilah akhir dari perjalanannya, aku memberi namanya “Rubi” dia adalah sebuah, atau seonggok, atau cocoknya sehelai “HANDUK”. ( APA?? Jadi yang dibicarain ini handuk?), mudah-mudahan yang baca kaget, tapi siapa yang mau baca postingan aneh ini.

Lanjut kepada cerita Rubi, aku berkenalan dengannya 2 tahun yang lalu, ibuku yang memperkenalkan, diawal bertemu, dia hanya diam, dan terlipat indah dan gemulai, biasalah, pertama bertemu, selalu saja menampakkan tabiat baiknya, diem, kalem, sok harum waktu pertama pake, lama-lama makin asem, tapi rubi beneran baik kok, sampai aku bawa dia kemana-mana, disuatu suatu pagi yang cerah tanggal 15 maret 2012, aku menaruhnya diteralis jendela kamar yang gordennya aku buka lebar-lebar, dari balik sana, terlihat jelas cahaya matahari menusuk tubuhnya hingga tembus, ternyata Rubi sekarat, rubi bolong-bolong, padahal dia masih tebel dan masih kamfer, untuk dipakai, TIDAAKKK!! Perasaanku tercabik-cabik, aku teringat kembali kenangan 2 tahun bersamanya kemana-mana,

“Infus mana Infus?” aku meronta tak ingin kehilangan rubi
“kalpanax mana? Obati lukanya” ( betadine apa kalpanax yah?) aku masih saja tak terima,





Dan akhirnya, pagi sendu yang cerah itu Rubi berpulang dengan indah, ditemani cahaya matahari pagi, kicauan burung pentet mas dedi, dan kokok dan cicit beberapa ekor ayam batik pak darno.

‘’’’’’’’’’’’’

Dan haaiiii-haiiiiii, cukup beberapa jam saja aku galau, dan saatnya sekarang untuk move on, aku tau, rubi masih ingin tetap bersamaku, dia masih ingin melayaniku seperti hari-hari biasanya, tapi apalah daya, kujadikan saja dia kenangan indahku 2 tahun ini, selalu bersama setiap hari, setiap pagi dan sore, saatnya untuk dia ku museumkan, dikoper dan dalam hatiku,

Dan tanggal 15 ini aku sudah pergi kepasar martapura, aku mencari teman sejati baruku, bukan bermaksud meyakiti hati rubi, tapi keadaan yang memaksa, handuk martapura aku memberinya nama “Late” tadi siang kami berkenalan, aku membelinya berdua dengan mas andre, yang tak tega melihatku galau ditinggal mati handuk, dia berwarna coklat, kenapa aku pilih warna coklat? Karena bule bilang coklat itu eksotis, tapi aku punya maksud lain, biar handukku tak begitu keliatan kumal saat sudah beberapa bulan aku pakai, hahahaha.. buktinya rubi, terlihat kumal karena dia berwarna biru campur putih.

Sore ini untuk salam perpisahan aku mempercayai rubi untuk mengurus mandiku, dan setelahnya aku memasukkan rubi dalam ember cuci, dan beberapa hari lagi dia akan siap untuk dimuseumkan dalam koperku,

Sebenarnya rubi adalah handukku yang kedua, handukku sebelumnya ialah “Rubiru” berwarna biru juga, dia lebih lama bersamaku, lebih tiga tahun, aku menggunakan jasanya, mulai dari kelas 1 STM sampe tamat, aku kasian melihat nasibnya saat ini, setelah tiga tahun itu dia terlihat renta, semakin hari semakin tipis, dan nasibnya pun berakhir sama dengan beberapa kain bekas yang ada dirumah, jadi keset menuju pintu dapur, tanpa tulisan welcome. Aku sedih melihatnya..

Akhir kata, terimakasih buat rubi setia menemani dan menjamahku, selama 2 tahun ini, maaf mulai besok aku tak bisa memakaimu lagi lagi, aku sudah punya Late, Hiks..

Dan terimakasih juga kalo ada orang yang mau membaca postingan ini..terimakasih sekali, mungkin sekarang semua bakalan tau, beta abnormalnya aku,, hehehe becanda ding!!!

Tuesday 6 March 2012

“D’lapan-De “ Kenanglah Kenangan ini teman.. 8D ( puzzle 2 )


Sahabat & Cinta.. (?)
Next Story, cinta itu takkan pernah habis jika selalu dibahas.
Hayoo.. aku mulai dari siapa?, aku memang diam, aku memang seperti tak peduli, seperti tak ambil pusing, tapi dengarlah teman, aku itu merasakan, aku itu melihat, aku memendam dan aku menyimpan, setiap perkataan, setiap raut wajah, sedih, senang, bahagia, gembira, jatuh cinta, rindu, cemburu, sentimen, pesimis, putus asa, semangat, aku bisa lihat dan rasakan hal-hal yang semacam itu.

Baiklah, aku akan coba memulai dari membongkar sebuah rahasia, mungkin sudah terpendam selama nyaris 7 tahunan, dan saatnya menjadikannya rahasia umum dan dinobatkan sebagai sebuah kenangan, kejadian itu berawal ketika aku, umri dan ryan, diteras rumahku sendiri, aku sendiri tak tau kenapa latarnya bisa dirumahku, aku lupa kejadian sebelumnya yang aku tau itu malam hari, ujung dari pembicaraan itu ialah “bisuak, jan kecek-kecekan ka urang ndak...” sejak kata-kata itu terbesit, resmilah itu menjadi sebuah rahasia.

Oke. Pembicaraan selanjutnya aku translate aja kedalam bahasa indonesia,

“kalau kamu fi?, siapa yang kamu suka?” umri bertanya
“siapa?,” aku lupa jawab siapa, yang pasti ini bukan membahas tentang diriku,
“kalau kamu siapa um? Yang kamu suka dikelas” aku malah balik bertanya

Dan umri itu blak-blakan, semua sudah tau dong, gimana umri,

“kalau aku sama kayak ryan” jawaban yang membuat aku bingung,
“emang siapa yan?” tanyaku tak puas dengan jawaban umri,

Ryan melirik umri

“DAHLIA” ryan hanya menyebut kata-kata itu,

Umri menatapku,

“iya, kita berdua lagi ngejar dahlia, tapi kita sportif ya yan” sambil menjabat tangan ryan,

Sportif(?), entahlah, tapi ya, sejak hari itu aku tak pernah mengatakannya pada siapapun, tapi mungkin yang lain membocorkan, entahlah aku tak tau, dan aku juga tak tau, apa Umri atau Ryan jadian sama Dahlia, aku tak pernah perhatikan itu, semua berjalan seperti berbeda dari apa yang seharusnya, tapi aku tak pedulikan lagi, itu urusan mereka, aku juga tak tau siapa yang dapetin dahlia, karena aku sibuk dengan diriku sendiri, karena ada magnet besar yang menarikku, karena aku terpikat cinta yang lain, “main mata”, nanti aku ceritakan.

Seperti itulah cinta tumbuh dalam jiwa setiap remaja 14 tahun kelas 8D, dan itu tak dibuat-buat, itu alami, beberapa orang remaja, saling menghormati untuk satu cinta yang belum pasti juga didapatkan, sikap fair, dan sportif, dewasa mana yang mau bersikap seperti itu? Mungkin karena kepolosan, yah, terkadang sikap polos diperlukan setua dan sedewasa apapun kita, karena cinta universal, mungkin saja antara ryan dan umri juga saling jatuh cinta(?), tapi dalam artian cinta yang berbeda, dan tetaplah itu akan menjadi sebuah persahabatan dan cinta dengan kenangan yang indah, kepolosan dan keremajaan membuatnya begitu indah, dan jangan jadikan lagi itu rahasia, ungkapkan saja mulai saat ini, apa yang dulu pernah dirasa “the sweetest memories in your heart, Ever!!”.

Selanjutnya, aku yakinkan orang-orang ini pasti tersenyum, mengingat kembali cintanya, terkadang dikatakan cinta monyet, siapa coba? Yang membuat istilah itu? Berarti buat orang dewasa namanya “cinta kingkong” atau mungkin “cinta gorilla”, entahlah.

“Ta.. pinjam “tip ex” ta..”
Dengarkanlah nada “Ta” itu, berbeda dari biasanya ari berbicara, alunannya punya makna lain, mendayu, dan sepertinya pelafalannya dari hati, percayalah, aku masih ingat irama itu, irama ari mengatakan “Ta” dibelakang aku duduk, sambil melihat kearah Rita, berbeda saat dia meminjam benda yang sama pada nisa setahun kemudian dikelas 9a,”khairatun nisa” katanya berkali-kali dengan suara yang sangat pelan seperti berbisik dengan jarak yang sangat jauh, itu memancing tawa, dan jangan anggap itu remeh, ari suka pada rita, itu sudah jelas, bicaranya jelas-jelas berbeda dengan bicara pada cewek lain yang dikelas, pastilah itu berbuntut cinta, hal semacam inilah terkadang membuat betah didalam kelas, datang lebih pagi, apalagi jadwal piket sama dengan orang yang disuka, aihh,, indahnya menjalani masa-masa remaja dalam kelas yang tidak dispesialkan itu, apa itu mudah untuk dilupakan(?). dan aku masih sangat ingat raut wajah ari, yang memerah dengan senyum beda, ditambah sengat matahari jam 09:00 pagi, lama-lama terlihat gosong.

Berikutnya, kisah tentang “adik kelas dan kakak kelas” atau “kakak kelas dan adik kelas” sama saja, cinta tak hanya berputar melayang dan terbang dalam kelas itu, tapi juga kemana-mana, jadian dengan adik kelas(?) hal yang sangat mungkin terjadi, aku bercerita tentang Tia, begitu mudahnya cinta masuk dalam segala aspek ekosistem sekolah, hanya saja membatasinya dengan beradaptasi sedemikian mungkin, Tia punya cinta dengan adik kelas, orang yang dipacari Tia, rumahnya 100 m dari rumahku, bisa dikatakan jika dilihat dari silsilah keluargaku, orang yang dipacari Tia itu keponakan jauh ku, ngga tau seberapa jauh, tapi seperti itulah, sebelum raffi ahmad dan yuni shara, trend itu sudah dilakukan oleh remaja 14 tahun, hebat bukan?, karena cinta.

“iyo Ranggi balangga fi?” nanda bertanya dengan membesarkan matanya, dan tersenyum genit bukannya khawatir,

Ini tentang nanda yang juga jatuh cinta pada kakak kelas, namanya ranggi, 50 m dari rumahku, dan notabene masih keponakanku dari silsilah ngga jelas tadi, itu cinta lagi,

aku menyukai orang yang bertipikal seperti nanda, ketika tertawa menutup mulut, entahkah menutup giginya atau bagaimana aku tidak tau tapi aku suka tertawa dan senyumnya, matanya menyipit ketika melakukan hal itu, orangnya lucu, rada gendut, dan itu mungkin hal-hal kecil yang terkadang tak bisa kulupakan.

Memasuki pelajaran kedua, desas-desus ada anak baru yang bakalan masuk hari ini, dan dia dimasukkan kekelas paling bontot milik kami, kelas paling beda, ternyata itu fakta bukan isu, dia masuk dan aku liat beberapa temen cewek yang berada disebelah kiri begitu seneng kelihatannya dapet temen baru, ops? Siapa ini pake kacamata?, terakhir aku tau, namanya yani sestria, biasa dipanggil ice(?), aku bingung sampai sekarang, aku masih belum mengerti kenapa yani sestria bisa berubah jadi ice, dari mana datangnya, 1,5 tahun lebih sekelas dengannya aku belum sempat nanya sampai saat inipun masih belum.

Tak ayal, seperti biasa anak baru bakalan jadi trending topic, buat yang mulutnya ember sampe kekelas-kelas sebelah, nah, ada apa ini bukannya biasa saja kalau ada siswi baru?, ternyata satu diantara cowok kelas ada yang menaruh hati padanya, siapa? Entahlah, pagi-pagi aku melihat hendra bahkan teman-teman yang lain juga liat, dia menaruh sebuah kado kedalam laci ice, ketika ice sedang keluar, aku tak tau kelanjutan kisah mereka berdua itu, yang jelas itu suatu pertanda, jika hendra suka pada ice. Satu lagi cinta dalam kelas itu, meski terkadang harus jadi kenangan yang terkadang tidak enak untuk dikenang, tapi simpanlah selalu.

Dan tentang kabar angin, (lama-lama gue jadi tukang gosip juga bikin cerita kayak gini), ini kisah yoyo, yang kepincut sama murid baru lagi, yang masuk dalam kelas tetangga sebelah, 8C, namanya Sisil, bukan, silvia, bukan juga, namanya laila, atau ningsih juga boleh, apa aja deh, usil aja deh, eh ngga usah kasian, panggil sisil aja kayaknya nama sisil lebih cocok, aku baru kenal dengannya setelah dikelas 9 aku satu kelas dengan dia, dia itu berasal dari alahan panjang, nggak tau tuh, mau ngapain kepasaman barat, tapi begitulah, yoyo yang kadang terlihat cuek sama cewek, bandelnya luar bisa, punya perasaan lembut juga dalam hatinya, hufftt 8D membuat aku banyak tau sikap seseorang, meski terkadang hanya aku sendiri saja yang tau, 8D sepertinya seperti 8 DIMENSI,

Dan tentang diriku sendiri, cukup mencintai dalam hati saja, tepatnya sih mengagumi, aku tak ingin menyebutkan nama wanita itu, yang penting aku menyukainya, sangat menyukainya, dia tinggi, putih, matanya tajam, aku sering sekali main mata dengannya, dalam hati kecilku aku yakin dia juga suka padaku waktu itu, terbukti ketika aku ditunjuk oleh pak maisal, guru bahasa inggris untuk ikut upacara 17 agustus dilapangan pasaman baru, aku tak menyangka ketika cewek lain tak mau ikut saat ditunjuk, dia malah mengajukan diri, dan saat latihan, kita saling main mata, memang rada aneh, tapi aku suka, apalagi sehabis acara upacara 17 agustus itu, senang nian hatiku bisa duduk dilapangan bola itu berdua dengannya, dengar itu? Hanya berdua, banyak yang mikir kayaknya, aku pengecut tidak berani mengungkapkan apa yang aku rasa, mungkin itu juga alasannya kenapa dikelas tiga, tatapannya selalu sinis denganku, padahal diwaktu kelas 8D, aku sering sekali ketika males nyatat pelajaran, aku minta tolong dia yang nyatatin, dan dia mau,  seterusnya dia bawa buku aku pulang, atau terkadang aku yang bawa bukunya pulang, hubungan yang cukup aneh, dan tau tidak? Aku suka hari jum’at pagi, karena hari piketku dengannya sama, pulang telat berdua, ngga ngomongin apa-apa Cuma jalan aja, hehehe lucu juga mengenangnya saat ini, dan heyy,, dikelas 8D lah aku merasa apa itu cemburu, cemburu pada seorang wanita, ketika seseorang yang aku yakin juga suka padanya mengganggu ataupun bercanda dengannya, hatiku dag dig dug, darah berdesir, panas dingin, aku tak rela dia bercanda dengan orang lain, aku cemburu, meski aku tau, itu bukanlah menjadi hakku.

Dan dia jugalah salah satu semangat yang buat aku tak berat melangkah kesekolah, aku ingin melihat tatapannya yang tajam sepanjang hari, rasanya itu cukup untukku, buat temen-temen yang lain yang belum aku ceritakan, maaf yah, aku banyak lupa tentang kisah masa lalu itu, tapi intinya, begitulah cinta dan persahabatan bekerja diruangan yang awalnya aku sesali itu, ratusan hari indah aku lalui diruangan itu. Dengan segala macam pelajaran bahasa inggris, geografi dan matematikanya.


To be continued to “puzzle 3 ( “D” for D’Great “De”!! )”

8 D