Saturday 24 March 2012

Duku


Akhirnya tuh duku menghilang dipasaran, walau masih banyak yang jual berkarung-karung dipinggir jalan, sepertinya harganya mulai melambung tinggi, setelah anjlok gila-gilaan beberapa minggu belakangan, reputasi duku kembali terangkat.

Oke.. berarti ini minggu terakhir aku harus sakit perut karena berlebihan memakan duku, duku itu datang kekantor terkadang hanya 3 kali seminggu, kiriman dari lapangan, atau dari mana saja, bahkan jika kepala proyek datang, juga ikut-ikutan bawa duku, dan percayalah, setiap kali datang duku itu satu karung penuh, beberapa bulan lagi aku nyaris satu tahun dimartapura, orang-orang taunya Komering, percaya atau tidak, sama artinya saat ini aku tinggal dilumbung duku, duku yang menawan, duku yang unik, yang hanya ada disumatera selatan, tidak ada diaceh, disumut, disumbar, dijambi ada sedikit-sedikit, riau jelas tak ada, hanya disumatera selatan inilah tumbuh dengan subur duku duku yang sudah berumur puluhan tahun, butuh waktu lama untuk duku berbuah, tak ayal selama ini Duku selalu identik dengan palembang. benar, yang santer tersiar diseluruh indonesia hanya duku palembang, tak ada duku padang, duku medan, dan duku-duku lainnya.

Kambing yang punya susu, sapi yang dapet nama. seperti itulah kenyataannya, hasil duku terbanyak disumsel ini ialah dikomering, dan duku kualitas nomor wahidpun hasil duku komering, trus? Kenapa namanya duku palembang, dipalembang tidak ada pohon duku, palembang hanyalah kota yang datar dan sangat luas penuh dan sesak dengan bangunan-bangunan kantor rumah dan mall, sedikit sekali pohon kayu, sehingga disaat siang, kota palembang sangatlah panas dan berminyak.

Tapi wajar, palembanglah pusat rotasi sumatera selatan, kota terbesar nomor 2 dipulau sumatera, sudah sepantasnya namanya yang digandeng oleh duku untuk menemaninya menyebar keseluruh penjuru indonesia, sampai dijawapun, aku dengar, orang masih menyebutnya Duku palembang, tapi disini, dimartapura, orang-orang menyebutnya dengan duku komering.

Entahkah aku kelainan atau bagaimana, tapi jika sudah berhadapan dengan duku aku ngga bisa berhenti memakannya, sampai tong sampah penuh, atau sampai tuh duku sekarung abis, tapi begitulah, duku melimpah ruah disini, bahkan jika mau, pergilah kekebun orang yang sedang panen duku, dipastikan bisa berenang dalam lautan duku, tapi aku tidak bosan memakannya, pagi siang malam makan duku, sampai sakit perutpun aku takkan pernah jera, membuka kulitnya yang kuning, dan menelannya, harganya semaikn hari semakin murah disini, ketika aku menelfon kerumah, ternyata harga duku dikampung cukup mahal, hehehehe..

Yasudah,, aku makan duku dulu yah, lagi musim-musimnya duku nih, taun kemaren ngga berbuah, karena gagal berbunga diguyur ujan sepanjang bulan. “aku sakit perut dilumbung duku”

NB : oh yah,, ini adalah posting permulaan tentang postingan tipe baru yang aku bikin judulnya “Wikun Hana” +=wisata kuliner hanafi=+, mumpung lagi bertamasya ria keseluruh pelosok sumatera, sekalian aja mencicipi kuliner khasnya masing-masing , seperti disumatera selatan ini, akan ada aku posting beberapa makanan khas dari sini, dan salah satunya adalah duku ini, JUST SHARE (:

No comments:

Post a Comment