Wednesday 25 July 2012

Risalah Rambut


Sebelumnya perhatiin dulu rambut siUNYU satu ini, dengan mata belo dan rambut ngga jelasnya, *dari orok emang rambut gue ngga jelas*


lagi sama ibu
setiap ngeliat foto ini ayah selalu berkata "didepan kantor gubernur pekan baru"

Dari dulu,
aku ulangin, DARI DULU, masalah rambut ngga pernah habis dalam kehidupan aku,  dimulai dari jenis rambutku, jenis yang ngga jelas banget, lebih mirip rambut landak ketimbang rambut manusia, cacian? Tentu saja seenak dengkulnya melayang,

“kalo lomba nangkep kerupuk pasti kamu menang pi”
“kalo ujan tahu, pasti kamu yang banyak dapet pi”
“kalo cicak nimpuk kepala kamu, pasti langsung mati pi”
“kalo balon kena kepala kamu, pasti meledak pi”
“kalo dibiarin terus, rambutnya runcing-runcing ya pi nyampe kelangit?”
“siram pestisida aja pi biar layu”
“kalo ngga, minum aja sekalian pestisidanya”

Kata-kata itu aku kumpulkan dan aku simpan dengan rapi selama lebih dari 10 tahun, aku gunakan sebagai motivasi, saat aku mulai terbebas dari segala macam peraturan rambut.
Aku mulai risih dengan masalah rambut ketika sudah masuk sekolah, di SD segala macam tentang urusanku, harus mengikuti peraturan dirumah, (ya iyalah, kalo ngga ngikut bisa diusir gue dari rumah), dan berujung pada rambut, setiap kali pamitan, pergi motong rambut, ayah selalu mewanti-wanti,

“bilangin sama tukang potong rambutnya, ‘potongan tentara’,”

karnaval 17 agustus -__-
Dan aku mengikuti segala petuah ayah, apapun itu, potongan tentara yang ayah maksud ialah, “cepak”, kurang lebih, sejenis rambutnya tukul, yahh, aku adalah tukulista bahkan jauh sebelum tukul terkenal, perlu diketahui, sejak aku SD jika ingin potong rambut aku pergi sendiri, tak adalagi yang namanya ditemenin, dan waktu itu aku ngga terlalu memperhatikan penampilan, tali sepatupun  masih ibu yang mengikatkan, aku taunya yah berangkat kesekolah, dan tibalah disuatu masa, aku mulai muak dengan rambutku sendiri, yang berdiri ngga jelas, runcing-runcing lagi, akupun mulai misuh-misuh sendiri dengan penampilan seperti ini, dan mulai berargumen ditengah-tengah keluarga yang waktu itu belum demokratis, dan akhirnya aku berganti gaya rambut, karena waktu itu lagi ngetrend banget rambut belah pantat, akupun dapat kebebasan memanjangkan sedikit rambut ini, dan bukannya mirip belahan pantat, malah aku jadi cowok ponian dikelas 5 SD,
aku punya temen cewek, dia selalu juara satu mulai dari kelas 1 sampai kelas 6, dia adalah temen cewek tempat aku saling bertukar majalah bobo, yupp benar , aku masih mengkonsumsi majalah bobo disaat kelas 5 SD, nama temenku itu leni, dia punya sedikit poni, dan waktu kelas 5 SD, aku duduk dibelakangnya, kami sering sekali ngobrol.



rambut belah pantat yang gagal
“ eh fi, kamu ngga risih sama poni sepanjang itu?”


Pertanyaan yang sama dia ulang setiap pagi sepanjang tahun selama kelas 5 SD, dan aku akan dengan senang hati menjawabnya, karena aku sangat senang dengan rambut poni ini.

Sampainya dikelas 6 ngga tau kenapa, aku ingin punya rambut pendek, ngeliat teman-teman aku yang rambutnya pendek dan aku punya keinginan besar punya rambut pendek, yang tak pernah aku sadari sebelumnya adalah, rambutku sangat jauh berbeda dengan teman-temanku kebanyakan, jika rambutku pendek, bisa dipastikan rambutku akan berdiri dengan tegapnya kemana-mana, tak seperti kebanyakan orang yang kadang rambutnya cuma sepanjang 1 cm, tapi masih bisa patuh pada tuannya, mau diapain juga tuh rambut, tapi tidak untuk rambutku, walau panjangnya 3 cm sekalipun, diatur kekiri dia akan berdiri dengan indahnya, akhirnya ijazah SD ku yang menjadi korban, karena disana ada foto anak terlantar dengan arah rambut kemana-mana, rambutku membentuk sebuah bangun ruang, yang volumenya hanya bisa dicari dengan rumus irisan kerucut!

Ditahun aku Mtsn, betapa mengerikannya punya rambut belah pantat, potongan rambut itu tak lagi ngetrend, malah terlihat norak dan kurang kotaan, dari beberapa siswa yang aku lihat, jaman itu lagi ngetren model rambut tintin, dimana hanya bagian depan dibuat berdiri, sepertinya keren, akupun mencoba potongan rambut itu, dengan pergi ke tempat biasa potong rambut, dengan mengatakan kode 2-1-2 wiro sableng, nggak lah ding, 2-1-2 maksudnya, 2 cm didepan, 1 cm tengah, dan 2 cm belakang, yang aku tak sadar itu akan membuat lebih mirip helm prajurit perang, but trust me! That not work to me!, ketika ngaca dirumah pagi-pagi sebelum berangkat sekolah, tuh rambut dipakein sedikit gel, memang pagi itu patuh banget tuh rambut, sedikit sukses, tapi ketika akan siang disekolah, nih rambut bertransformasi sendirinya tanpa disuruh, bukan hanya depannya yg berdiri, tapi semuanya berdiri nunjuk langit, OH RAMBUT! APA SALAH GUE!!!!.



mohawk gue sama iam yang juga gagal
Dan peraturan lebih ketat lagi terjadi tatkala aku mulai masuk STM, rambut belakang ngga boleh ngelewatin kerah baju, samping ngga boleh nutupin telinga, dan depan ngga boleh ngelewatin alis, potongan rambut jenis apa yang harusnya aku pakai?, sedangkan rambut ini jika memakai peraturan diatas, aku akan terlihat seperti membawa sarang tawon kemana-mana, kepalaku terlihat seperti tak normal karena terlihat lebih besar karena rambut runcing dan ngembang kemana-mana, karena waktu itu aku adalah ababil yang lagi demen-demennya sama musik punk waktu itu, memutuskan untuk menunjuk nazmul, temenku satu kelas untuk motongin rambutku, salah satu keuntungannya, aku cukup membelikannya beberapa batang rokok saja, kalo ketempat potong rambut kan mahal, apa lagi tampang aku lebih tua dari umur, jadi kalau tidak memakai seragam, atau memakai baju bebas untuk pergi potong rambut, pasti dikenakan biaya untuk orang dewasa.
Karena nazmul yang motongin rambut aku, maka yang cocok untuk peraturan sekolah adalah, MOHAWK, dan selama hampir 2 tahun, aku punya rambut seperti itu, pelampiasannya adalah ketika magang selama 6 bulan, aku sedikitpun tak mau memotong rambut, dan aku punya rambut yang panjang selama hampir 2 bulan, karena 4 bulan pertama proses pemanjangan, dan semua keluarga misuh-misuh yang risih melihat rambutku, ayah berada dibarisan nomor satu sebagai orang yang sangat tidak setuju dengan keadaan rambutku yang merambat kemana-mana, kalau ibu terkadang tidak suka, tapi terkadang kalo ayah marah malah ibu membela, ngga tau juga ibu sebenarnya mendukung atau melarang aku punya rambut panjang.





ABABIL ketika magang
Dan ketika kembali kesekolah, habis magang, say goodbye pada rambut panjang, karena Pak chong, guru nomor satu sebagai orang yang sangat tidak setuju dengan rambut panjang,  kemana-mana pasti bawa gunting, jadi kalau papasan sama dia, dan dia tidak suka, tuh rambut kalo panjang langsung dijambak dan digunting secara random, sehingga, pada akhirnya harus punya rambut semi botak.
Aku sudah memotong rambut saat kembali dari magang, tapi masih terlihat sedikit panjang, maka seperti biasanya, razia rambut besar-besaranpun dilaksanakan ketika semua siswa magang kembali kesekolah, apalagi ada ujian semester 5, memang biasanya ketika akan ujian akan ada Razia dengan mendatangi semua kelas, dan aku, Iam, dan Ryan adalah beberapa orang yang menjadi korban razia Pak Chong, dengan sadis rambutku dipotong, tanpa peduli baru kemaren aku memotong rambut, dan hari ini dikatakannya rambutku tidak memenuhi syarat buat ujian
salah satu korban Pak Chong, *bukan kepala gue*


pulang sekolah, aku, Iam dan Ryan, langsung ketukang potong rambut, dan membuat keputusan terhebat sepanjang masa, yaitu kompak bertiga untuk membuat kepala ini semi botak, dan itulah yang kami lakukan, dan akhirnya kami menjadi TRIO SEMBOT, yaitu trio semi botak. Untuk pertama kalinya aku mencoba semi botak, dan itu sangatlah tidak cocok dengan struktur wajahku.
Setiap kali melihat cermin, aku menyadari beberapa hal, ternyata aku yang dari dulu selalu dibilang ibu cakep, ternyata jelek!



semi botak sama iam, Ryan nya ngga ada
Dan pelampiasannya adalah, tamat dari STM, aku membuat keputusan tidak akan memotong rambut selama satu tahun, dan tentulah, orang nomor satu yang menentangku adalah ayah, tapi aku dapat satu senjata ampuh untuk membuat ayah berhenti menyuruhku memotong rambut seiap hari.
Ayah selalu bangga dengan fotonya yang beberapa puluh tahun lalu, bahkan foto itu masih hitam putih, difoto itu ayah terlihat seperti salah satu personil the beatles, rambutnya panjang, dan ayah selalu menaruh foto itu ditempat yang terlihat dari segala penjuru, karena ingin pamer pada siapapun yang datang kerumah, dan oleh sebab itu maka penjajahan atas rambutku yang tak boleh panjangpun berakhir, setiap kali ayah menyuruhku memotong rambut, aku menunjuk foto ayah itu, lalu ayah diam.



Ahirnya aku bebas dari segala macam peraturan rambut, sampai statusku adalah seorang karyawan disebuah perusahaan BUMN, karena aku bekerjanya diproyek, maka tak ada peraturan rambut disini, banyak yang nyuruh motong, mulai dari rekan kerja,  keuangan, project manager, sampai General Manager juga pernah menyindir, tapi aku tetap pada pendirianku, pekerjaanku tak ada urusannya dengan rambut. Jadi terima sajalah.


setelah setaun berambut panjang, tampang gue jadi begini
Setelah setahun punya rambut panjang, akupun mulai risih, aku berfikir alangkah repotnya menjadi cewek yang rambutnya jauh lebih panjang dari rambutku, shampo cepet banget abisnya. Belum lagi kalo masuk ketelinga jadi geli-geli gitu, lagi kerja didepan laptop, poninya ngerepotin banget, aku jadi bertanya, apa yang sebenarnya aku inginkan?, kalo rambut pendek berdiri semua, rambut panjang ngerepotin, bahkan sampai saat inipun, aku belum bisa menentukan potongan  rambut seperti apa yang sebenarnya aku inginkan!

Pelampiasan tamat sekolah PART 1

Pelampiasan tamat sekolah PART  2
Rambut gue juga pernah begini
OH, HAIR!!! YOU DRIVE ME CRAZY!!!

TAMPANG DAN RAMBUT GUE, KETIKA POSTINGAN INI DILUNCURKAN

Wednesday 18 July 2012

Jangan Curi! Budaya Kami

Pernah ditanya? Seberapa besar sih jiwa nasionalis kamu? Mungkin banyak yang ngaku, besar banget, buktinya ketika tetangga untuk kesekian kalinya berulah lagi, dia bakalan marah-marah di socmed, ngatain-ngatain, bahkan dengan kata-kata kotor!, jika kita memang masyarakat yang terdidik dan berpendidikan tinggi, hal semacam itu seharusnya tidak terjadi, kesalahan memang tidak seratus persen pada orang yang benar-benar bersalah, bang NAPI sering bilang kok, kejahatan terjadi bukan karena ada niat pelakunya tetapi juga karena adanya kesempatan! 


Disini aku hanya mencoba bersikap netral, tetapi sebagai Rakyat Indonesia aku juga merasa sangat marah, ketika satu persatu budaya Indonesia mulai diklaim oleh negara lain yang memang terlihat “poor of culture”, tapi kenapa kita langsung marah dan menghujat negara pelaku tersebut?, kembali ke kata-kata bang NAPI tadi, harusnya kita lihat dulu, kenapa bisa mereka dengan mudah mengklaim bahwa budaya itu punya mereka, salah satu jawabannya adalah, kita terlalu memberi kesempatan yang luas untuk mereka dengan leluasa mengambil semua budaya punya kita yang mereka inginkan.

Bagi orang-orang yang merasa ngga ngasih kesempatan, bakalan aku jelasin sedikit,
Kenapa setiap orang yang berbicara dengan bahasa daerahnya terkadang didaerah lain dinyatakan kolot bahkan sering menjadi bahan ejekan? Bukankah kita sama SATU indONEsia.
Kenapa orang-orang lebih banyak mempelajari tarian luar negeri, dari pada harus mempelajari tarian daerahnya masing-masing, dan yang lebih ironis lagi, kenapa orang yang memang senang dengan budayanya dengan mengikuti tarian daerah, malah dikatakan sebagai orang yang kampungan!
Mungkin itu sedikit contohnya,

Dan kesalahan terbesar memang pada mereka yang mengklaim budaya-budaya milik Indonesia, tak tau alasannya apa, apakah karena mereka tidak mempunyai budaya, makanya harus mencuri budaya orang lain! Dan tanpa rasa malu, mengembor-gemborkan bahwa itu milik mereka, sebagai contoh, beberapa waktu kemaren tarian Tor-tor ada yang mengklaim, pertanyaannya sangat gampang, jika memang mereka yang punya tor-tor? Apa mereka bisa berbahasa batak? Bahkan kampung aku saja yang bertetangga dengan orang-orang batak, ngga ngerti bahasa batak!, apalagi beda negara!

Salah satu cara agar budaya kita budaya Indonesia tidak diklaim oleh negara lain,adalah dimulai dari diri kita sendiri, dari daerah mana kamu, dan dari suku apa kamu, maka cintailah budaya kamu!

Aku akan mencoba memperkenalkan kebudayaan minang, sebagai salah satu bagian dari INDONESIA RAYA. Agar semua tau, ini milik orang minang, dan ini milik Indonesia, jangan coba-coba untuk mengklaim dan mencurinya!

RUMAH GADANG

Aku adalah asli orang minang, diminang sendiri, ada beberapa suku bahkan banyak suku, tapi masih dalam konteks Minang, dulu awalnya suku itu hanya dua, Yaitu suku CHANIAGO dari datuak parpatiah nan sabatang dan suku PILIANG dari datuak katumangguangan, tetapi dari dulu sampai sekarang, suku itu semakin banyak dan berkembang, sebagai contoh, ada suku melayu, suku jambak, suku koto, suku sikumbang, bahkan suku pisang pun ada.

Aku sendiri ialah orang Minang yang bersuku Chaniago, ayah aku suku Melayu dan Ibu suku Chaniago, karena orang Minang menganut faham Matrilinealisme, makanya suku diambil dari garis keturunan Ibu, makanya aku dapat suku Chaniago dari ibu!.

MINANGKABAU

Suku-suku tersebut punya Minangkabau, dan hak milik INDONESIA jangan curi!!

Berikut beberapa hal budaya minang dan semua tetek bengek tentang budaya minang dan HAK MILIK INDONESIA!

Makanan

Siapa yang tidak kenal dengan rendang?, merupakan masakan asli Minangkabau, yaitu daging sapi yang dimasak memakai kelapa, dan beberapa rempah lainnya, pada tahun 2011 kemaren, situs cnngo.com menobatkan Rendang sebagai makanan paling enak nomor satu didunia, dibawahnya menyusul Nasi goreng yang juga dari Indonesia dan diikuti oleh sushi dari jepang! Di viva news juga menyatakan hal yang sama, hanya Yahoo yang mengatakan kalau Rendang merupakan makanan paling enak tapi berada diurutan 11.

RENDANG
Beberapa tahun lalu juga beredar kabar, bahwa Rendang telah diklaim oleh negara tetangga, tapi bagi aku orang minang itu bukan menjadi masalah yang berarti, konon dulu memang, kerajaan Pagaruyuang ( kerajaan Minangkabau ), daerah kekuasaannya memang sampai kebagian negara tersebut, bahkan sampai disebagian pulau kalimantan, sebagian orang memang mengatakan Minangkabau merupakan budaya melayu lama, karena kebudayaan dan bahasanya tidak jauh berbeda! Bahkan memang orang minang suka merantau, dan sampai kenegara tersebut dan punya kampung bahkan kota yang memang isinya orang minang dan disanapun berbahasa minang. Kabarnya juga negara tersebut mengekspor rendang ke eropa!

Kebanyakan orang minang tidak mempermasalahkan diklaimnya rendang, ngga ada juga gunanya ketika mereka mengklaim dan kita menghujatnya dengan kata-kata kotor, hanya bersikap santun sebagai orang indonesia yang berbudaya dan terkenal dengan adat ketimurannya.

Intinya begini, di wikipedia sekalipun, sudah dikatakan kalau rendang adalah makanan yang berasal dari indonesia yaitu daerah Minangkabau, sangat jelas tertulis disitu, lalu apakah mereka bisa membuat rendang seperti orang minang membuat rendang?, yang sudah mendapatkan resepnya turun-temurun dari dahulu kala? Aku rasa tidak, buat teman-teman semua, yang ingin tau bagaimana rasa rendang asli yang memang cikal bakalnya rendang, silahkan datangi sumatera barat, dan jangan makan dirumah makan atau restoran, tapi makanlah dirumah warga, dan rasakanlah rasa rendang asli. Apa negara lain bisa mencuri hal yang semacam itu?

Simi aja tau rendang!
Ada ungkapan orang minang, bahwasanya masakan minang itu akan terasa makin ngga enak jika kita semakin menjauh dari sumatera barat, dan benar saja berapa banyak restoran yang mengatas namakan rumah makan padang, bukannya aku menghina makanan restoran elit, memang makanan direstoran itu sangat steril dan sangat enak, tapii bukan seperti itu masakan orang minang. Rendang sebenarnya jauh lebih enak dari yang dijual direstoran itu. Apalagi sudah beda negara, dan sama sekali tidak mengerti cara membuat rendang, aku tau itu sedikit memperburuk citra rendang, tapi semuanya bakalan sadar, kalau rendang bukanlah dari negara tersebut yang mengklaim! Tapi rendang adalah masakan asli dari indonesia.

 Dan masih banyak makanan lain dari Minangkabau yang ngga kalah enak, seperti Kalio, Gulai Paku, dan masih banyak yang lainnya.

Dan semua Masakan tersebut punya Minangkabau, dan hak milik INDONESIA jangan curi!!

Kesenian

Lagu.
Ada banyak lagu dari daerah minangkabau, yang memang lagu turun-temurun dari dulu, bahkan sudah tidak diketahui lagi siapa yang menciptakan lagu-lagu tersebut saking lamanya, dan apakah negara lain berhak atas lagu-lagu tersebut? Tentu tidak!
Setelah dari nenek moyang kita lagu itu selama ratusan tahun, apa seenak dengkulnya saja mengklaim dan mencuri bahkan ada lagu daerah Indonesia yang dicopy nadanya dan dijadikan lagu kebangsaannya, pertanyaannya hanyalah, sebegitu tidak kreatifnya kah NEGARA KALIAN itu? Akupun ragu mereka punya jiwa nasionalis apa tidak sampai-sampai mereka tega memperlakukan itu untuk negaranya sendiri. *emosi*

Contoh lagu daerah minangkabau ialah, Ayam den Lapeh, Bareh Solok, Bungo Larangan, Kampuang nan Jauah Dimato, Minangkabau, Sinona, dan masih banyak yang lainnya.

Lagu-lagu tersebut punya  Minangkabau, dan hak milik INDONESIA jangan curi!!

Musik.
= Saluang =
Diminangkabau ada yang namanya “SALUANG” yaitu alat musik tiup, seperti seruling tapi cara memainkannya berbeda dengan seruling, dipastikan jika orang minang yang merantau jauh dari kampung mendengarkan bunyi Saluang yang mendayu bakalan rindu banget sama kampung bahkan alunannya bisa bikin sedih banget. Bisa bikin nangis. Buat yang pengen tau  gimana bunyi saluang, cari di mbah gugel aja, banyak banget kok!

Saluang dan cara memainkannya
= Talempong =
Talempong adalah alat musik pukul, bentuknya tak jauh beda dengan gamelan,hanya saja saat dimainkan, warna musik yang diperdengarkan sangat berbeda dengan bunyi gamelan, jika didengar bahkan sangat minang sekali, sebagai contoh, biasanya jika ada film nasional yang berlatar minangkabau pasti ada bunyi talempong, seperti di Film Merantau, Dibawah naungan ka’bah, bahkan soundtracknya yang dinyanyikan oleh melly goeslaw yang berjudul Demi Cinta, juga ada unsur bunyi-bunyian talempongnya.

Talempong
= Rabab =
Sebenarnya ini, belum bisa dimasukkan kekategori musik, diminangkabau rabab adalah suatu kesenian bercerita atau dalam bahasa minangnya “bakaba”, yaitu ada beberapa orang yang memainkannya, sebagai penabuh gendang, yang memainkan biola, dan yang bercerita atau bakaba,
Cerita yang diangkat dari Rabab adalah, cerita keseharian masyrakat minangkabau, kesenian ini biasanya dipakai dalam acara “baralek” atau pesta pernikahan, biasanya dimainkan dimalam hari mulai dari jam 9 atau 10 malam, sampai subuh, memang kalau rabab, acaranya semalam suntuk, tapi dijamin ceritanya dari awal sampai akhir, ngga bakalan bikin ngantuk, ditambah bunyi biola, pantun dan sedikit nyanyian khas minangkabau. Cerita-cerita rabab bisa membuat kita menangis karena terharu, oleh kepiawaian orang yang bercerita tersebut. Aku pernah sekali mendengar rabab sampai habis, ceritanya memang membuat penasaran, sedihnya sangat menyedihkan, dan sedikit sentuhan happy ending, yang aku kagumi ialah sang masterpiece pembuat alur cerita yang begitu mengalir, bahkan jalan ceritanya jauh lebih bagus, dari FTV-FTV sekarang, kisah-kisah yang meledak dan briliant!, rabab merupakan kesenian minangkabau yang paling aku suka! Jika negara lain mengklaimpun, aku sangat yakin 100 %, mereka tak akan pernah bisa memainkannya,

Rabab
Dan masih banyak lagi kesenian dibidang musik lainnya, jadi

Saluang, Talempong dan Rabab punya  Minangkabau, dan hak milik INDONESIA jangan curi!!

Teater
Minangkabau punya seni teater yang biasa disebut “RANDAI”, merupakan seni teater minangkabau yang dimainkan oleh beberapa orang, biasanya dimainkan ditengah lapangan, bukan diatas panggung, karena Randai, juga diikuti dengan tarian yang dilakukan secara melingkar oleh orang-orang yang memainkannya tersebut, dan didalam lingkaran itulah dramanya dimainkan, banyak juga kisah-kisah menarik sarat makna manfaat menonton pagelaran seni yang satu ini, dulu aku suka sekali menontonnya di TVRI Padang, biasanya tayang tiap hari rabu. Disumatera barat juga banyak sekolah-sekolah yang menjadikan Randai menjadi ekstrakurikuler.

Randai
Randai didepan rumah adat
atraksi sebelum masuk kebagian cerita
Randai punya  Minangkabau, dan hak milik INDONESIA jangancuri!!

Beladiri
Diminangkabau ada namanya “SILEK” dibahasa indonesiakan memang artinya silat, memang silat dari Indonesia, dan silat juga ada diseluruh indonesia, aku juga tidak tau cikal bakal silat dari mana, ada juga yang mengatakan kalau silat dari Arab, tapi entahlah, namun silat minangkabau memang beda dan punya ciri khas dari beberapa Silat lain, kalau ada yang ingin tau, nonton aja Film merantau, kalo tidak salah silek yang dipakai Iko ialah Silek Harimau, penggunaannya lebih ke ilmu kebathinan. dan masih ada beberapa macam ilmu silek yang dari tiap kabupaten, punya ciri khas sendiri.

Silek Kurambik
Silek Tuo
Silek Harimau


Silek punya  Minangkabau, dan hak milik INDONESIA jangancuri!!

Udah kepanjangan ini postingannya, sebenarnya sih masih banyak lagi yang lain, contohnya Bahasa, aku sebagai orang minang lebih senang dipanggil UDA, dari pada abang, atau sebagainya, karena aku orang minang, dan aku juga lebih suka menggunakan kata uda dan uni untuk orang minang jika aku bertemu diluar sumatera barat, seperti saat ini, aku sedang dipalembang, disini ada yang memanggilku uda, sebenarnya kalau bukan kita yang menjaga dan melestarikan budaya kita, lantas siapa lagi?, aku tidak malu berbahasa daerah, asalkan dengan orang yang sama-sama mengerti. Nanti panggilan UDA sama UNI juga diklaim lagi. Trus tempat wisata bisa diklaim ngga yah??

So sahabat semuanya, mari kita jaga apa yang telah tuhan anugerahkan pada kita, contohnya INDONESIA yang kaya akan budaya ini, biar tidak mudah diakui oleh negara-negara lain.

LET’S SHOUT!!!
BUAT NEGARA YANG TAK BERBUDAYA DAN TAK PUNYA MALU DILUAR SANA, MAU TETANGGAAN KEK, SERUMPUN KEK, ATAU APALAH ALASANNYA,

STOP CLAIM OUR CULTURE!!!

BUKANKAH MENCURI ITU DOSA?

Irikah dengan kami? bangsa yang berbudi luhur, berbudaya, dan kaya akan semua yang kami punya dianugerahkan yang MAHA KUASA? Dan ngga lupa, pemudanya yang kreatif, tak seperti kalian diluar sana, lagu kebangsaan aja jiplak!, kreatif kah kalian??!!

Ini ungkapan kemarahan dan kekesalan gue atas tingkah laku tetangga diluar sana, yang terus saja mengusik apa yang INDONESIA telah punya dari dahulu kala!!!

INDONESIA TANAH AIRKU!!


INDONESIA


 Sumber gambar :


Wednesday 4 July 2012

Kota, dan Kisahnya


Terkadang sebaris kata saja, bisa menjadi motivasi yang besar, apalagi dikatakan oleh orang-orang besar, aku jenuh dengan pekerjaanku, aku cari hal lain yang mungkin bisa mengobati rasa jenuhku yang makin hari semakin menumpuk, aku buka kembali lembaran “Negeri 5 Menara”nya  A.Fuadi yang dulu pernahku baca, dari cover  depannya, yang aku coba artikan menurut sisiku sendiri, lalu kata pengantar, berlanjut kedaftar isi, dan rasanya ada satu halaman yang terselip, yang dulu mungkin tak terbaca olehku, karena langsung membaca bab 1.



Dilembaran itu, ditulis apa yang dahulu kala pernah dikatakan oleh Imam syafi’i



Orang berilmu dan beradab tidak akan diam dikampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah kenegeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Kata-kata itu menamparku didepan umum, menelanjangi diriku yang aku tutupi dari hiasan rasa takut, rasa kalut, dan rasa rindu.
Aku orang minang, aku lelaki minang, dan orang minang itu ialah orang perantau, kenapa aku masih risau, jika saat ini aku masih saja merasa terpenjara tinggal hanya 1000 KM dari rumah?, bukankah tak ubahnya hari ini aku merantau, dan tanpa aku sadari sedikitpun, aku punya keluarga disini, aku punya kerabat, dan aku punya sahabat, tak kurang satupun dari apa yang aku miliki dikampung.

Tapi aku masih sedikit kecewa dengan tempat rantauanku yang masih sekitaran pulau sumatera ini, dan seharunya aku bersyukur, tapi aku selalu mendambakan sebuah kota diluar sana, yang suatu saat bisa aku ceritakan pada semua orang tentang kisah kota itu.

layaknya Raditya dika dengan kota yang katanya populasi burung disana lebih banyak daripada manusianya, dia menyebutnya Adelaide, dan cerita raditya itu membuat aku mati penasaran dan ingin kesana,

juga seperti kota yang dari kecil diimpikan siikal Andrea Hirata yang menjadi salah satu judul bukunya “edensor”, takdir yang mempertemukan dia dengan kota itu, kota yang membuatnya dejavu, kota yang membuat dia percaya akan bertemu lagi dengan A. Ling.

Atau seperti gita gutawa? Yang membuat aku iri ketika dia bercerita tentang “brum” dan kota birmingham diInggris, kota terbesar nomor dua, bukan besar karena banyak mall atau gedung bertingkat, hanya kota yang sangat hijau dan luas.

Atau seperti kekagumanku pada tulip, sehingga aku ingin sekali berada dikota lisse yang katanya 30 menit dari Amsterdam, orang-orang menyebutnya Sebagai The Garden of Europe, Karena merupakan taman terbesar di Eropa, 80 hektar tulip yang bersemi disetiap bulan mei.

aku punya mimpi tentang itu semua, tapi entahlah, aku bahkan belum pernah menginjakkan kaki di Ibu kota Negaraku sendiri, Jakarta, aku belum pernah menyentuhnya, aku belum pernah keluar dari sumatera, bahkan impianku ke jogja saja masih belum bisa aku wujudkan, bagaimana dengan tempat yang lain itu? Yang suhunya jauh lebih berbeda, bahasanya mungkin tak ku mengerti, terkadang siangnya lebih lama dari malam, dan gelagat bahagia ketika semua orang terlihat bersemangat melihat matahari di liburan musim panas?

Aku ingin menapaki kaki di adelaide, Birmingham, dan lisse, dan barang pasti, keinginan terbesarku, Makkah dan madinah, menulusuri apa yang telah mendarah daging dalam hidupku, sebuah keimanan, dan jika dahulu Allah sudah menuliskannya dalam buku kehidupanku, InsyaAllah aku akan menginjakkan kaki disana. Amin

Tapi semuanya telah dituliskan, aku tau, meski aku sedikit kecewa, suatu hari nanti, aku akan merindukan kota yang aku tinggali setahun ini, “Martapura” sebuah kota, yang mungkin tak jauh beda mengagumkannya dibanding kota-kota tadi, apalah artinya sebuah kota, tanpa cerita-cerita yang pernah kita goreskan dalam hidup kita?, birmingham sekalipun akan membeku tanpa adanya sebuah cerita yang mewarnai setiap harinya.

mungkin ini bukan masalah kotanya, tapi ini tentang kisah yang telah kota itu berikan pada kita, dan seperti apapun kotanya, akan terasa lebih hebat dari kota lisse jika kisah kita tinggal dikota itu mengharukan, bahkan senja disebuah kota buruk rupa sekalipun, akan jauh lebih indah daripada senja di Edensor, kendati kisah-kisahnya yang telah kita jalani.

Aku ingin merantau lebih lama, aku ingin mengumpulkan rasa rindu ini, aku ingin mencari lebih banyak lagi kerabat, aku ingin menginjakkan kaki disebuah kota yang mungkin saja belum pernah aku kenal namanya, AKU INGIN!!


Itu namanya tugu tani, Terletak ditengah kota Martapura
Monumen Adipura


Dan dikota inilah aku sudah menghabiskan waktu satu tahunku, di 2012 ini, untuk ketiga kalinya kota ini meraih Adipura yang ketiga, didapat 3 kali berturut-turut. aku menyebutnya kota irigasi, karena banyak sekali irigasi disini, dan keberadaanku disinipun, karena tahap pembangunan irigasi tersebut, 

pembangunannya dimulai dari tahun 90an sampai sekarang belum selesai.