Thursday 10 June 2021

Titik temu

Sembilan belas hari menuju satu tahun hari itu, pada akhirnya aku mengemas lagi segala pakaian dan barang-barang yang aku bawa pindah dari tahun lalu. Cerita tentang meninggalkan menemuiku lagi hari itu, sepertinya sedikit bersahabat, “kembali ke kampung halaman” selintas kata-katanya yang terbesit dan selalu aku ingat sampai hari ini. Setahun yang tak menggenap meninggalkan rasanya nyaman dimana-mana. Bantal yang aku beli ketika tak lama berselang setelah kedatanganku ke kota ini, kamar yang telah disediakan, segala fasilitas yang sudah ada tanpa perlu diminta, kursi yang cukup nyaman dibalik kubikal menyebalkan yang terakhir terasa nyaman. Komputer kantor yang isinya hanya file pekerjaan, lapangan futsal, mushala, ruang photocopy, pantry, ruangan kerja departemen lain, pos security, tempat parkir kendaraan, pohon rambutan, pohon mangga, bahkan bapak-bapak security yang sedia meminjamkan kunci mobil kantor, agar bisa berkeliaran diakhir pekan.

Thursday 31 December 2020

1 dari 366 bagian

Hallo tiga puluh satu desember, apakah sudah terlambat bercerita tentang apa yang terjadi satu tahun ke belakang?
Harusnya ini jadi cerita yang amat panjang, sampai pada akhirnya, sesuatu telah diputuskan, tak tau lagi apa yang akan aku ceritakan. Tiba-tiba ruang terbenam dan aku makin larut dikedalaman. Lagi untuk kesekian kalinya, kebodohanku mendorongku jatuh semakin dalam, lucunya dilubang yang itu itu saja. Tersenyumlah yang manis, diatas harapan-harapanku yang terbenam.

Sedikit keluh kesah, tentang 366 hari ke belakang.

Friday 29 March 2019

Tentang Persamaan pada Matematika


I’m an engineer, butuh waktu panjang untukku bisa menyebut diriku seperti itu. Delapan tahun bekerja aku hanya menyebut diriku seorang staf teknik pada pekerjaan ini. Yang aku kerjakan juga hal-hal seperti itu saja, hal yang sangat mendasar tanpa perlu banyak keahlian khusus sebagai seorang engineer. Pekerjaanku sendiri tidak jauh dari tuts keyboard, gambar dan matematika, aku selalu berkutat dengan angka hampir setiap hari, namun masih dengan pola-pola perhitungan sederhana kabataku dengan logika-logika sederhana. Dari dulu aku tidak pernah suka dengan yang namanya Matematika, tapi pendidikanku hampir setengah dari mata pelajaran dalam kurikulumnya berhubungan dengan matematika, aku sekolah kejuruan ditingkat Sekolah Menengah Atas, lalu langsung masuk dunia kerja dan melanjutkan pendidikan teknik sipil sambil bekerja. Dan akhirnya 7/24 aku berada ditengah matematika.

Saturday 29 September 2018

The Family Man – Kisah Tentang Orang-Orang yang Pandai Menikmati hidup


Sore itu cahaya matahari menggantung diatap rumah sepanjang jalan yang aku lihat, jauh di barat sana matahari sudah berkemas untuk pamit, dan disisi sebaliknya awan hitam sudah menggumpal pekat seperti akan luruh begitu saja. Sepertinya nanti malam akan hujan besit ku dalam hati, aku ingat-ingat lagi percapakanku dengan seorang rekan sebentar ini sebelum dia memilih di halte mana dia akan menunggu Bus Trans Padang. Ketika ia turun dan berpamitan, cerita yang singkat tetapi penuh arti untuk diriku itupun berakhir pula begitu saja.