Dulu, ketika aku mulai pandai
berhitung, biasanya angka satu didepan dan angka dua selanjutnya, tapi hari ini
aku akan menempuh 365 hari dengan angka dua didepan dan angka satu setelahnya..
Sebelumnya, segala puji bagi
Allah yang masih memberi aku 365 hari lagi untuk terus belajar, untuk terus
mencari, untuk terus berusaha, untuk terus mengerti, untuk terus memahami,
untuk terus berbagi dan segala macam yang dapat aku lakukan dalam 365 hari yang
berlalu, atau setahun dalam hitungan masehi.
Baru kemaren rasanya aku menulis
tentang usiaku yang bertambah satu menjadi dua puluh dan hari ini bertambah
lagi satu menjadi dua satu. Rasanya waktu begitu cepat berlalu.
Banyak hal yang dapat aku pahami
dihari ini, awalnya aku berfikir ini benar-benar april yang salah, sampai pada
akhirnya aku dapat sedikit memahami. Sejauh ini, april inilah april yang paling
berarti, sangat berarti.
Dan semua yang terjadi selama
april ini sampai pada tanggal 20, aku anggap itu hadiah ulang tahun, hadiah yang
sangat berarti.
Awalnya aku memang merasa berat
menerima ini, aku merasa dihadapkan pada april yang rasanya benar-benar kelam,
diawali dengan ketika aku mulai menyukai salah seorang wanita, dan wanita itu
tiba-tiba saja jadian dengan orang lain, padahal rasanya sudah sangat dekat. Aku
memang terluka, aku memang kecewa. Lalu rasanya, aku sama sekali tidak pantas
untuk sakit hati pada perilaku seorang wanita seperti dia. Yang aku dapat
sangatlah sederhana, rasanya aku sudah tidak ingin main-main lagi dalam hal
seperti ini, dan hasil pemikiranku sendiri. Aku belum meminta jodoh pada Allah,
ketika aku yakin dia yang ada, ternyata Allah bilang tidak. Bukan dia yang
selama ini aku cari, jawabannya begitu mudah. Bahkan yang telah memintapun
masih ditangguhkan, apa lagi tidak meminta sama sekali, mana mungkin dapat.
Dan ditanggal 18 belas kemaren,
aku kehilangan dompet. Dan satu hal yang aku pelajari lagi, ternyata kehilangan
dompet itu lebih menyakitkan dari pada wanita yang diincar jadian dengan orang
lain. Betapa tidak aku harus mengurus lagi semua kartu-kartu dan surat-surat
yang hilang didalam dompet. Dan ini dalam kondisi ketika aku harus dihadapkan
pada tanggung jawab pekerjaanku yang sudah menumpuk. Rasanya berat, rasanya
ingin menangis tapi rasanya juga sangat tidak lucu, aku harus menangis karena
hanya kehilangan dompet yang isinya hanyalah bersikap duniawi, aku semestinya
menangis karena sering kehilangan waktu untuk menyentuhkan keningku kesajadah,
tempat paling tertinggi dari gerakan shalat. Ya, rasanya aku terlalu angkuh
meninggalkan itu semua. Tapi dibalik itu semua, aku dapat pelajaran yang sangat
banyak dan berarti. Dan aku anggap ini hadiah paling dahsyat dihari-hari ulang
tahun yang pernah aku lewati. Hadiah dari Allah, beberapa pembelajaran
Awalnya aku menyesalkan dengan
apa yang terjadi, apa salah hanafi?
Dan aku dapat jawabannya, hanya
perlu berfikiran positif dan berprasangka baik
Kenapa semuanya bisa terjadi?
Mungkin hanafi terlalu angkuh
berjalan didunia dan sangat jarang bersujud mengakui kekecilan diri.
Mungkin hanafi terlalu angkuh tak
pernah berdoa merasa bisa melakukan segalanya.
Mungkin hanafi bersedekah masih
kurang.
Mungkin hanafi terlalu menganggap
mudah semuanya.
Mungkin hanafi terlalu sering
menyakiti hati orang dengan sikap maupun perkataan.
Ya, semua yang terjadi rasanya
membuat aku harus intropeksi diri, apa yang sebenarnya salah denganku, karena
semua yang benar itu datangnya dari Allah dan semua yang salah murni hasil
perbuatan manusia.
Beberapa macam hal itulah yang
dapat aku maknai, dari semua kejadian ini. Ini semua mengajarkan aku untuk
ikhlas, mengajarkan aku untuk tidak lagi menyakiti perasaan orang, mengajarkan
aku untuk tidak lagi ceroboh dan plin plan dalam mengambil keputusan yang pada
akhirnya hanya akan menyusahkan diriku sendiri.
Dibalik hadiah yang istimewa itu
semua, pada tanggal 20 ini, aku menganggap semua orang yang berinteraksi secara
langsung ataupun tidak, merupakan hadiah spesial dari orang-orang itu.
Seperti,
Aku memasuki usia ke dua satu ditengah
kerjaan yang menumpuk, aku masuk usia ke dua satu ketika sedang membuat peta
situasi. Dan aku menganggap, ini hadiah ulang tahun spesial dari perusahaan
tempat aku bekerja, bagiku mengeluh bukan lagi sebuah hal yang penting, karena
sekeren apapun keluhan yang dibuat, toh ngga akan pernah menyelesaikan masalah.
Hanya akan memperumit, nah dari pada aku mengeluhkan hal dimana aku harus
memasuki usia ke dua satu dalam keadaan bekerja. Aku hanya akan menikmatinya
saja sambil tetap berprasangka baik. Itu hadiah spesial dari perusahaan tempat
aku bekerja.
Beberapa bulan yang lalu aku
menghadiahi Ibu sebuah handphone, dan selama Ibu memakai Handphone itu, selama
itu jugalah Ibu selalu menelfon sebanyak 5 kali sehari untuk memastikan aku
sudah shalat apa belum, dan bagiku itu menjadi sebuah rutinitas, jika seharian
Ibu ngga menelfon, maka aku akan balik menelfon ibu. Dan pagi 20 april, ibu
menelfon sama seperti biasanya. Biasanya setelah mengucapkan Assalamualaikum,
Ibu akan langsung bertanya sudah shalat shubuh apa belum, tapi kali ini Ibu
mengawali percakapan yang berbeda dari pagi-pagi sebelumnya, Ibu mengucapkan “Selamat
Ulang Tahun..” mungkin tiga kalimat itu sederhana, tapi bagiku tiga kalimat itu
punya arti sendiri ketika Ibu yang mengucapkannya. Bagiku dengan ketiga kalimat
itu rasanya tidak ada lagi hadiah yang lebih spesial dari itu. Ya.. itu adalah
hadiah Spesial dari ibu.
Karena lembur sampai jam setengah
lima pagi, aku ketiduran sampai jam dua belas siang, sampai suara TV diluar
kamar yang sedikit mengganggu membuat aku terbangun, pelan aku mendengar lagu
india “main Hoon Na” aku suka lagu itu, aku juga suka cerita difilmnya, bagiku
itu adalah hadiah spesial dari saluran TV itu. Karena tanggal 20 april dia
menayangkan film yang aku suka. Mungkin yang ini hanya anggapanku saja.
Setelah selesai mandi, aku Firman
dan Defri berangkat kuliah, ada Ujian matematika hari ini tepat ketika 20
april, semua berjalan seperti biasa sampai dikampus, setelah masuk keruang
ujian dan sudah memasuki menit-menit terakhir ujian, tiba-tiba dosen matematika
bernama pak Henri datang ketempat aku duduk, dan bertanya apakah aku kesulitan
dalam menjawab soal yang dia berikan, dan memang ada beberapa yang belum aku
dapatkan jawabannya, semua yang aku tulis dilembar ujian itu hanya hasil
menyontek, karena aku benar-benar tidak pernah belajar diluar jam kuliah. Dan entah
kenapa pak Henri duduk disebelah aku duduk dan menerangkan cara yang belum aku
dapatkan. Dan bagiku itu adalah hadiah spesial dari pak Henri. Dia menunjukkan
aku jawaban matematika yang dia sendiri yang membuat soalnya. Yaa itu hadiah
spesial.
Sebenarnya sebelum ujian aku
sudah menghubungi uni via bbm, aku memotret soal ujian dan aku kirim ke uni,
karena uni sarjana matematika aku minta uni mencarikan jawabannya untukku. Tapi
hanya kekecewaan yang aku dapat, katanya uni lagi dalam perjalanan ke depok
dengan suaminya. Tapi tidak apa-apa, aku anggap itu hadiah spesial dari uni
karena aku akan terus berusaha untuk selalu berprasangka baik. Dua hadiah
spesial dari uni, yang pertama uni adalah orang pertama yang mengucapkan
selamat ulang tahun. Terimakasih uni hadiah spesialnya.
Selama ujian, aku ditelfon oleh
keponakanku yang bernama Abid, tiba-tiba mengucapkan selamat ulang tahun dan
dia meminta hadiah kepadaku, dan setau aku orang yang berulang tahunlah yang
dikasih hadiah lantas kenapa ini kebalik? Tapi ngga apa-apa, karena bagiku ini
adalah hadiah spesial dari Abid dan abang aku Uda Iwan. Terimakasih Abid hadiah
spesialnya.
Sehabis ditelfon abid, aku ingat
abang kandungku sendiri, dan keponakanku lagi. Kenapa dari pagi belum sms
maupun nelfon untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Tapi ya sudahlah, mungkin
ini hadiah spesial dari Iky dan kakakku, terimakasih kakak, Iky hadiah
spesialnya.
Pulang kuliah aku diajak Hadi,
Mely, Defri dan Firman untuk makan, karena pagi aku sama sekali belum makan,
dan selesai ujianpun sudah jam 4 sore. Aku dan orang-orang inipun pergi makan,
sehabis makan karena dompetku baru saja hilang, maka orang-orang ini lah yang
membayar makan. Lelaki macam apa aku ini, dibayarin orang untuk makan dihari
ulang tahun, seharusnya kan aku yang traktir -_-. Dan ternyata setelah selesai
makan ketika mereka ngumpulin duit buat bayar, ternyata duitnya kurang! Dan terpaksa
Firman yang harus turun tangan buat pergi ke ATM terdekat untuk mengambil duit
dan membayar makanan. Aku memang sedikit merepotkan. Dan bagiku ini hadiah
spesial dari mereka, bayarin makan walaupun kerepotan, terimakasih Hadi, Mely,
Firman, Defri hadiah spesialnya.
Sehabis makan aku langsung
kekantor, sampai maghrib berlalu. Tiba-tiba Ari bbm, aku tekankan lagi, Ari ini
adalah seorang perempuan, aku pernah menceritakan sedikit tentang dia
sebelumnya, sebenarnya aku rada males nulis nama dia dalam blog ini, karena jika
dia baca postingan yang memuat tentang nama dia, dia pasti bakalan minta
royalti. Aku kan ngga dapet penghasilan apa-apa dari ngeblog, mau bayar royalti
pake apa. Tapi aku coba sedikit nekat untuk menulis namanya. Karena dia tiga
kali memberi aku “HADIAH SPESIAL” tanggal 20 ini.
Dia bbm ngajak untuk makan jagung
bakar dijembatan siti nurbaya, dia sempat nanya kenapa jembatan itu namanya
siti nurbaya, karena dia orang semarang jadi dia ngga banyak tau tentang
padang, dan sampai saat inipun aku sendiri masih belum paham dengan jembatan
itu sendiri. Bahkan aku sendiri tidak tau, kenapa namanya jembatan siti
nurbaya, kenapa banyak sekali orang jualan jagung diatas jembatan tersebut,
kenapa banyak sekali orang pergi pacaran kejembatan itu, dan masih banyak
pertanyaan lain yang belum terjawab, hmm jembatan itu memang penuh dengan
misteri -_-“
Eh, kok malah ngurusin jembatan
sih, aku pun bertemu dengan Ari, dia berdua dengan Mery, bukan uni aku ini Mery
yang lain lagi. Kita bertemu didepan kantorku, dan berniat langsung kejembatan
siti nurbaya. Tapi ketika mau sampai kejembatan, Mery ngajak makan dulu
disebuah tempat makan yang deket dari jembatan itu, kali ini Mery yang bayar
dan untuk kedua kalinya, lelaki macam apa aku ini, kembali makan dibayarin
orang dihari aku berulang tahun. Tapi setuju ngga setuju aku ingin mengatakan
kalo itu adalah hadiah spesial dari Mery, sudah bayarin makan malam. Terimakasih
Mery hadiah spesialnya.
Dan setelah makan, ketika Mery
akan membayar makanan, seperti biasa aku sering kali menjahili Ari, dan kali
itu sepertinya dia sudah ngga punya kata-kata lagi untuk mengungkapkan sakit
hatinya, dia terlihat sangat kesal dan seperti ingin memakan aku, eh tunggu
dulu, mungkin istilah memakan terlalu kanibal, ganti saja. Ari keliatan sangat
kesal dan ingin memukul aku, lalu aku lari dan dia tidak bisa melampiaskan
kekesalannya. Entahkah ini kutukan atau bagaimana, yang pasti ketika Ari sakit
hati kepadaku, pasti yang jadi korban adalah KUKU JEMPOL KAKIKU SEBELAH KANAN,
sama seperti dulu aku Ari, Mery, dan Defri pergi nonton kebioskop, rasanya
jadul sekali memakai istilah bioskop ketika yang lain sudah menyebutnya dengan
sebutan 21. -_- aku juga sempat
membuatnya sakit hati karena menendang-nendang sendalnya, lalu aku menendang
salah satu anak tangga, dan kuku kakiku yang jadi korban, darahnya belepotan
keman-mana, sama halnya dengan malam 20 april itu, ketika dia sakit hati, dan
kuku jempol kakiku yang sebelah kanan kena ban motor yang susah sekali
mengeluarkannya dari parkiran. Kuku jempolku patah dan kembali mengeluarkan
darah. Tapi bagaimanapun juga, aku menganggap itu hadiah spesial pertama dari
Ari. Aku harus selalu berprasangka baik. Terimakasih Ari hadiah spesialnya.
Sehabis makan malam, Aku, Mery
dan Ari langsung naik kejembatan siti nurbaya untuk makan jagung bakar, dan
kali ini Ari yang bayar. Dan untuk ketiga kalinya, Lelaki macam apa aku ini,
makan jagung dibayarin dihari ulang tahunku sendiri, tapi walau Ari setuju
ataupun ngga, aku akan anggap ini hadiah spesial kedua dari Ari. Terimakasih
Ari hadiah spesial keduanya
Jam setengah sebelas malam, aku
mengantar orang berdua itu kekosannya, dan aku kembali kekantor, aku membuka
laptop dan mulai mengetikkan postingan blog ini. Tak lama Firman dan Defri
balik dari bermain futsal, dan mereka berdua nonton bola diruang TV, sedang aku
sibuk dengan laptop, dan ketika jam menunjukkan pukul setengah satu, tiba-tiba
Ari menelfon. Sambil nangis bilang handphonenya yang satu lagi hilang, dan
kemungkinan besar tuh handphone ketinggalan ditempat kita makan jagung tadi,
dan dia minta supaya aku datang kekosannya dan nemenin dia buat balik lagi ke
jembatan itu, dan aku kasihan juga mendengar dia nangis terisak-isak karena kehilangan
handphone, lalu aku langsung keruang TV dan bilang sama Defri dan Firman bawa
handphonenya Ari ilang, dan aku juga minta temenin sama orang berdua itu untuk
ikut nyariin.
Aku berfikir, ini triple surprise
attack dari Ari, aku menganggapnya tetap, ini hadiah spesial ketiga dari Ari,
dia kehilangan Handphonenya ketika tadi pergi keluar dengan aku, dan sekarang
aku harus terlibat ketika handphonenya hilang.
Ketika sampai dikosannya aku dan
Ari duluan menuju jembatan, sedang Firman dan Defri nungguin Mery yang katanya
lagi make baju. Aku ngebut berdua dengan Ari kelokasi hilangnya Handphone,
sepanjang jalan Ari nangis terisak-isak, aku kasihan sekali melihatnya, tapi
dalam hati aku sudah ada niat, buat menertawaan dia, karena tadi dia mengejekku
mengatakn kekayaanku ngga lebih dari NOL rupiah sekarang karena kehilangan
dompet. Nanti aku juga akan mengejeknya karena nangis terisak-isak karena
kehilangan handphone.
Sampai ditempat yang kata Ari
disana hilangnya, aku bertanya pada ibu yang jualan jagung, dan dia bilang ngga
ada ngeliat Handphone. Lalu aku dan Ari mutusin buat nyari tuh Handphone
ditempat makan malam yang tadi. Sampai disana
setelah dicari diparkiranpun tetap ngga ketemu. Dan entah kenapa Defri
pengen ngebuktiin buat balik lagi ketempat Ibu yang jualan jagung, dan aku
ngikut aja.
Sampai disana, tiba-tiba Mery
mengeluarkan sebuah kue sambil ketawa cekikikan persis kuntilanak, dan ngga tau
kenapa Ari juga tiba-tiba ikutan mirip kuntilanak, ketawanya maksudnya. Yaaaaaa
ternyata hilang handphone hanyalah sebuah skenario yang mereka susun agar aku
keluar dari kantor malam itu. Mereka membuat surprise sebuah kue ulang tahun
dengan lilin angka DUA SATU diatasnya. Dan aku sama sekali tidak menyangka, Ari
bisa akting seperti itu. Rasa kasihanku hilang berubah menjadi perasaan entah
apalah namanya.
Tapi aku seneng banget, buat
diketahui saja. Ini pertama kalinya dihidup aku, ulang tahun niup lilin. Ada kue
ulang tahunnya lagi. Emang setahun belakangan ini jadi tradisi kita, ketika ada yang ulang tahun kita bakalan bikin
surprise buat yang ulang tahun. Tapi hari dimana aku ulang tahun, akus edih
sekali, kenapa giliran aku ngga ada kuenya. Awalnya aku berfikiran seperti itu,
karna aku lihat. Defri Firman Mery Ari cuek-cuek aja dengan tanggal 20 ini. Tapi
ya sudah, toh biasa aja kalau aku ulang tahun ngga ada yang spesial. Seperti tahun-tahun
sebelumnya, palingan aku memaknai ulang tahun itu sendirian. Tapi mereka
sengaja mengundur surprise nya ampe tengah malem, biar aku berkecil hati dan
sedih dulu, sedih kalo mereka lupa kalo tanggal 20 aku ulang tahun. Malah Defri
punya ide lebih ekstrim lagi, yang lain pengen nunda ampe tengah malem, defri
pengen nunda sampe dua bulan kedepan.
Kalian hadir dengan warna baru
dihidup aku, padahal kenal dengan Defri dan Firman sudah 3 tahun, tapi baru
beberapa bulan belakangan ini mulai terasa dekatnya berteman.
Terimakasih sudah membuat aku
khawatir dengan skenario yang kalian buat, akting Ari yang semestinya masuk
nominasi di PANASDINGIN AWARD. Dan semua-semuanya. Meski surprisenya sudah
ditanggal 21. Mungkin ini menandakan aku ulang tahun yang ke DUA SATU.
Dan ini sudah jam 4 pagi, aku
masih duduk didepan laptop untuk menuliskan ini semua.
MERI, DEFRI, ARI, FIRMAN..
terimakasih untuk malam ini
Dengan kalian
rasanya aku punya arti!
Dengan kalian
juga, aku belajar banyak hal, dan aku minta maaf seringkali membuat kalian
kesal. Semoga kalian mengerti dengan tipikal hanafi.
Hanafi cinta
kalian dari hati.
Dan
Selamat ulang tahun hanafi, tetaplah menjadi
hanafi. . . . .
Untuk tahun ini, selalu berprasangka baik
dan lakukan yang terbaik!!
seru yah di kasih kejutan hehe
ReplyDelete