Friday 20 April 2012

20 April di 20 Tahun Usiaku


20 tahunpun berlalu begitu cepat
Sebelumnya
Terimakasih ya Allah, masih memberiku kesempatan untuk memperbaiki hidup, dan merasakan semua perkembangan alam semesta-MU, Segala puji bagi Allah.
terimakasih untuk semua yang sudah ngucapin selamat, via apapun..

Dari dulu aku selalu sering memperhatikan jalan setiap detik jam dinding yang ada dirumah, berbentuk seperti sebuah mesjid, usia jam itu lebih tua dari umurku sendiri, jarum detiknya berwarna merah, tak berhenti dari dulu.
Dulu aku juga sangat bangga, ketika aku berumur 9 tahun akan menginjak usia 10, dan aku ingin usia itu bertambah lagi, karena aku ingin cepat-cepat manjadi seseorang yang dewasa.
Dan hari ini, sepuluh tahun berlalu, semuanya terasa sangat berbeda dengan apa yang aku fikirkan dulu, mungkin aku sudah terlalu banyak bercerita, ketika aku mulai meninggalkan rumah dalam artian ingin mendapatkan pendidikan yang lebih baik, bukan karena diusir, saat masih berumur 15 tahun. Dan itu memaksaku untuk berfikir jauh tentang apa arti sebuah kedewasaan, kembali lagi aku perjelas, ini hanyalah teori konyol yang aku fikirkan seenaknya sendiri, tapi beginilah kenyataannya, manusia itu ingin sekali punya umur panjang, tetapi enggan untuk tua, bukankah untuk medapatkan sesuatu harus mengorbankan sesuatu, tak mungkin juga ketika telah berada dipersimpangan, akan menjalani kedua simpang yang ada didepan, tetaplah satu yang akan dijalani, begitu pula dengan usia dan masalah penuaan, ketika kita berumur panjang kita harus rela menjadi orang tua.

Aku tak takut akan usia, aku bahkan juga tak akan takut menjadi tua, toh itu sudah menjadi kodrat, yang aku takutkan hanyalah, semakin lama aku berjalan dibumi, akan semakin banyak beban yang akan aku pikul, dan akan semakin banyak juga yang akan aku pertanggung jawabkan sekarang ataupun kelak dikehidupan yang lain. Namun pada kenyataannya, aku benar-benar disuruh untuk menjalaninya, semua sudah dituliskan takdir, bahkan jauh sebelum aku lahir.
Dan rasanya baru kemaren aku memakai celana pendek berwarna merah, anak SD dekil dan bau, penuh kotoran ketika pulang dari sekolah, baru kemaren aku mulai merasa suka pada wanita ketika memakai celana biru, dan baru kemaren aku mengenakan celana abu-abu, belajar, ngerjain guru, kerja kelompok, tawuran, liar karena hidup bebas sendiri. Dan hari ini aku melewatkan umur belasan, aku menginjakkan kaki dikepala 2 sampai 10 tahun kedepan, aku tak berani mengklaim diriku sudah dewasa, karena hari ini resmi aku berumur 20 tahun dihitung dengan tahun masehi. Bagiku umur takkan pernah bisa menjadi tolak ukur kedewasaan, usia hanyalah angka yang selalu ditambahkan setiap 1 tahun berlalu, bagiku kedewasaan ialah seberapa jauh kita berjalan?, seberapa keras hidup yang pernah kita pecahkan, seberapa mampu kita meminimalisir setiap kesalahan, sejauh mana kita pernah berfikir, betapa pentingnya hubungan baik dengan sesama manusia.

Dan aku masih sangat terlalu kecil untuk hal-hal semacam itu, waktu tak memberiku kesempatan, waktu terkadang membuatku terlena, dan hari ini sudah 20 tahun saja aku hidup, segitu cepatnya kah waktu? Waktu tak pernah mau menunggu, waktu tak pernah ingin kompromi, apapun yang kita kerjakan, hal baik maupun buruk, waktu tak pernah peduli, dia tetap saja berjalan, jika tak mengikutinya, ya tinggal lah, itu takkan menjadi masalah oleh waktu.

Selamat tinggal umur 19 ku, terima kasih untuk tahun yang mengagumkan, aku banyak belajar akhir-akhir ini. Jika ingin dimengerti oleh orang lain, mulailah mengerti akan orang lain. Tahun-tahun yang mengagumkan, dengan teman-teman yang luar biasa. Hidupku tidak sempurna tanpa kalian semua, maaf, namanya tak bisa kutulis satu-satu.. terimakasih teman..

Banyak tamparan yang kecil dan keras beberapa tahun belakangan, dan itu sangat membekas dihati, bukan karena mendendam, tapi karena dari itu semua aku dapat mengenali, apa yang sebenarnya orang-orang ingin dariku, apa sikapku yang mungkin tak disenangi, dan untuk apa aku hadir ditengah-tengah orang ini semua, mulai dari aku terlahir, dan disetiap satu orangnya, Allah punya ribuan rahasia yang masih belum bisa aku ungkap, karena ketahuilah, ada rahasia tuhan dibalik sebuah pertemuan, aku masih mencari dan belajar, secepatnya akan aku ketahui arti dari kehidupan sebenarnya, apa yang menurut Allah memang benar, itulah jalanku, seperti saat ini, aku hanya menunggu namun tetap berusaha untuk yang terbaik, tapi yang lebih aku percaya lagi, Allah sang maha perencana, Allah lah yang akan menuliskan apa yang terbaik untukku, dan sudah tercatat dibuku takdirku.. semua yang kita inginkan dengan sepenuh hati pasti akan tercapai, walau terkadang tidak dengan jalan yang kita inginkan, ingatlah akan hal ini, “Allah tak memberi apa yang kita inginkan, tapi Allah memberikan apa yang sebenarnya kita butuhkan” dan sadari sajalah, kita hanya makhluk kecil yang hanya bisa berharap dan berusaha dengan daya yang kita punya, selebihnya.. serahkan pada Allah.


Selamat ulang tahun hanafi, tetaplah menjadi hanafi. . . . .

20 tahun berlalu

2 comments: