Friday 15 July 2011

Jalani Saja..




Hari ini kamis, aku sengaja tak datang terlalu pagi kekantor, aku ingin pergi kebengkel buat service motor yang udah lama ngga diservice, jam 8 aku berangkat muter-muter kota padang nyari bengkel, awalnya aku datang kebengkel resmi, tapi antriannya panjang banget aku ngga yakin bakalan cepat selesainya, sedangkan aku buru-buru, lumayan jauh aku muter, akhirnya setelah capek muter-muter ketemu deh salah satu bengkel yang lumayan gede, trus sedang sepi lagi, aku langsung aja masuk dan bilang sama yang punya aku mau service motor, tak lama datanglah seseorang, mungkin karyawannya, langsung saja ngutak-atik motorku, lumayan lama aku menunggu, beberapa saat akan selesai, handphone ku berbunyi, saat aku lihat ini nomor baru, yang buat aku penasaran, nomor ini Cuma 11 digit, pasti dari kantor, saat aku angkat, dia menyapaku dan menyebut namaku, sambil terus memperkenalkan dirinya, ini Pak Rusdi, aku kaget ternyata yang nelfon manager keuangan wilayah I, perihal apa yang akan terjadi, sehingga harus manager keuangan yang menelfon, ternyata dia menyampaikan bahwa aku akan ditempatkan diproyek baru, sebenarnya sih proyek ini sudah lama jalan, tapi karena jangka waktunya memang panjang makanya sampai sekarang belum kelar-kelar. Dalam pembicaraan itu aku sudah tau saja dia bakalan bilang apa, karena hari-hari sebelumnya aku sudah punya feeling bakalan dipindahin ke Aceh atau Palembang. Dan jelas disana pak rusdi bilang, aku akan dipindah tugaskan kepalembang.

Setelah selesai menelfon, masih dalam keadaan menunggu, aku mulai berfikir, aku hanya merasa sedikit senang, karena pekerjaanku yang tidak jelas beberapa bulan ini akan segera berakhir, satu lagi, sudah niatku ingin pergi ke negeri orang, ngga hanya muter-muter padang aja, selebihnya belum sempat aku fikirkan, tapi rasanya masih ada yang mengganjal dalam hatiku, tapi apa ya?? Ditengah rasa bingung sambil nunggu tersebut, handphone yang aku pegang, berdering lagi, masih dengan nomor yang sama sekali tidak aku tau, aku coba angkat, dengan cara yang sama seperti tadi, tapi bapak yang ini tidak menyebutkan siapa namanya, sambil menjelaskna padaku, bahwa aku akan dipindahkan kepalembang, dan surat perintah tugasku sudah dikirim kekantor cabang dipadang, aku mengiyakan semua kata bapak itu, dan mengatakan sudah mengetahui, karena tadi sudah ditelfon oleh pak rusdi, sambil aku bertanya, dengan siapa aku berbicara, ternyata orang yang berbicara dibalik telepon genggam itu ialah pak eptu, manager SDM, yaaa, dialah orang yang wajib mengetahui, dimana aku harus ditempatkan.

Selesai pembicaraan aku membayar semua biaya service, tanpa ba bi bu, aku langsung berangkat kekantor karena tadi sebelum berangkat aku sudah persiapkan semuanya, dalam perjalanan aku disms lagi oleh gadis, katanya aku disuruh kekantor oleh pak erlan, “iya aku lagi dijalan!” balasan smsku kepadanya, sms nya yang terakhir sudah tidak ku hiraukan lagi, aku terus jalan, dan berhenti disebuah spbu, disana ada lagi yang menelfon, dan lagi nomor yang sama sekali aku tidak tau itu nomor siapa, saat aku angkat, terdengar sebuah suara yang aku bingung, ini orang masih muda apa udah tua, dia berbicara begitu sangat pelan dan halus, dari cara ngedok nya, jelas ini orang jawa, dia menanyakan kapan keberangkatanku kepalembang, aku bilang secepatnya mas, dan dia bilang hubungi dia, bila sudah mau berangkat kepalembang, habis dari semua percakapan itu aku langsung isi bensin dan kembali menuju kantor, yahh sampai dikantor aku langsung menuju meja gadis, mau mengambil surat tugasku ke palembang, dan melapor kepada kepala cabang.

Hari inipun aku putuskan untuk pulang, yah benar aku kan pergi lumayan jauh dan mungkin dalam waktu yang mungkin jauh lebih panjang, aku ingin bertemu keluarga dulu, sekalian aku ingin nganterin motor, ngga mungkin juga motornya aku bawa kepalembang, sesampai dirumah aku jelaskan semuanya pada orang tuaku, jujur walaupun aku sudah tinggal sendiri, untuk urusan apapun aku selalu menyampaikannya pada orang tua, untuk diriku sendiri, aku masih merasa seperti anak kecil yang masih perlu dijaga, jika aku sedang berada dirumah, disela-sela pembicaraan itu, dengan nada rendah dan terdengar seperti nada kecewa, ibu bertanya, “berarti kamu tidak jadi kuliah taun ini fi?” aku kesetrum entah energi apa yang menyetrumku mendengar ucapan ibu, aku ingat lagi suasana dibengkel tadi, ini yang tadinya tak sempat terfikirkan olehku, sudah dari akhir 2010 aku punya planing bakalan kuliah taun ini, meski harus kuliah ditempat swasta dan berbagi waktu dengan pekerjaan, aku ladenin deh buat planning aku agar berjalan lancar sampai aku berumur 25 tahun, bahkan aku juga sudah punya planning penuh sampai aku berumur 32 tahun, saat aku bercerita akan hal ini pada teman-temanku, “jauah pangana ang lai” selalu saja kata-kata itu yang aku dapat, artinya pikiran kamu kejauhan sampe mikirin kesitu, terserahlah menilainya bagaimana, tapi kayaknya pecahan pertama yang akan aku susun sudah mulai berantakan dari sini, yang jelas jika taun ini aku tidak kuliah, otomatis aku tidak bisa menyelesaikan kuliahku diumur 24 tahun, sedangkan hal lain masih banyak yang ingin aku lakukan, sore saat aku sudah sampai dirumah itu, ada sedikit yang aku sesalkan, langkah pertamaku yang ingin aku injakan ditimur, malah terarah keselatan, dalam fikirku setelah shalat ashar, aku diberi jalan, aku teringat akan kata-kataku sendiri pada iam, yahh dalam hal ini aku tak berhak memilih, disini aku Cuma punya kewajiban untuk menjalani, dan dibalik sesalku yang sedikit itu, pasti ada hikmah yang besar, hati kecilku berkata saat itu “Jalani saja dahulu” terimakaasih ya Allah, telah beri aku petunjuk,

“mau gimana lagi bu, ini udah jalannya” jawabku sama ibu, saat itu ibu masih memberi beberapa solusi, tapi aku rasa itu tidak mungkin, jadi ibu hanya diam, sepertinya ibu sudah melepasku untuk mengambil keputusan sendiri, dia mikir hanafi kecilnya sudah dewasa, aku serasa ingin menangis, saat aku berbicara ibu sedang sibuk menyiapkan bumbu masak dan ayah ikut ada disitu sambil duduk dimeja makan, memang suasananya sedikit agak muram, terbukti selama ini aku bisa pulang kerumah kapanpun aku mau, dan besok waktu pulang ku sudah terbatas, kemungkinan aku pulang lebaran akhir agustus depan. Sepertinya aku akan mengidap penyakit rindu dengan stadium yang lebih tinggi. Mau bagaimana lagi, jalani saja...

Selesai shalat maghrib, kita sekeluarga makan bersama, hanya ada 4 disitu, berarti kurang 2 lagi, ada ayah, ibu, aku dan adikku siska, selepas dari makan aku langsung ngambil kunci motor dan langsung menuju rumah abangku yang paling gede didaerah simpang tiga, keinginan terbesarku kesana bukanlah mengunjungi dia, aku hanya ingin bertemu dengan keponakanku, iky, disepanjang jalan aku mikirin gimana nanti becanda-becanda sama dia, ketawa-ketawa sama dia, tak lama aku sampai didepan rumahnya, kulihat tidak ada motor abangku disitu, kelihatannya sekitaran disitu juga lagi sepi, setelah selesai ku parkir motor, aku langsung menuju pintu, pintu rumah itu terbuka lebar, saat sampai didepan pintu, aku melihat uni mila, kakak iparku sedang menonton oscar oasis yang ada di tv-tv itu, aku tidak tau apa itu kadal atau cicak, yang jelas itu reptil,didepan ni mila duduk ada ayunan, dan sepertinya didalam ayunan yang dibuat dari kain itu ada yang tidur didalamnya, melihat itu aku sudah sedikit kecewa, saat kulihat kedalam, ternyata benar, iky udah tidur, yahhhhhhhhhh aku ngga bisa becanda-becanda sama dia, Cuma bisa nyium keningnya, sambil aku hanya berbisik fiuhh,, kita ngga bisa ketemu sekali tiga minggu lagi, buat beberapa bulan kedepan. Kutanya pada uni mila dimana abangku, tepatnya suami dia, ternyata sedang lembur dikantor, sepertinya tak mungkin juga aku bertemu dengannya, Cuma sebentar aku disana aku langsung balik, buat ngumpul lagi dengan keluarga.

satu hal dalam benakku malam itu, "Jalan Masih Panjang Hanafi" memang waktu ini tak pasti, entahkah besok aku masih sempat atau tidak melihat matahari pagi, yang jelas, malam ini harus dilalui, dan hidupku harus tetap dijalan, semoga jalan semua yang aku pilih ini benar!!

2 comments:

  1. postingan yang sangat memotivasi. saya gak bisa ngomong apa2 lagi, mas. thx banget. :)

    ReplyDelete