Wednesday 4 May 2011

Mereka yang Ada Dikehidupanku

Dan, saat akan terlahir itu, kita sudah meng”iya”kan kepada tuhan, bahwasanya kita sanggup dengan resiko apapun yang ada didunia nantinya, sanggup mengatakan kalo kita akan bersih seperti sedia kala saat kembali kepada-Nya, fiuhhh, bahkan akupun benar-benar lupa kapan aku berjanji seperti itu, tapi begitulah kenyataannya, aku terlahir karena aku sanggup, maka aku berdosa kalo mengeluhkan semuanya kepada tuhan, aku berdosa karena menangis atas ketidak mampuanku, huffttt,, “hidup itu memang keras untuk orang yang tidak mempunyai kumis” itu kata mendalam dari patrick star, ngga nyangka dia juga punya kalimat-kalimat yang punya arti sangat dalam, catatan ini memang aneh, aku terinspirasi dari temanku saat sms-an dengan dia, masalah laporannya yang belum selesai dan persiapan untuk kompre, dan dia bilang dia stres, dan bilang hidupku enak, hahahaha banyak yang tidak tau, bagaimana aku mulai memikirkan dan menjalankan semuanya sendiri, aku belajar otodidak tentang diriku sendiri, bagaimana menyikapi, semuanya ku lihat dari orang lain, dan saat aku sudah mulai keluar dari rumah diumur 16 tahun, otakku tak pernah berhenti berfikir, tidak tau mengapa, otak ini selalu ingin tau, dan ingin mengklarifikasi, tentang hal yang baik dan buruk, padahal saat itu aku adalah seorang remaja yang labil, dan mudah saja terpengaruh, apa lagi untuk hura-hura, tapi otakku tidak suka aku bersikap begitu, otakku berfikir lain, selalu memberi penjelasan kepadaku, disaat aku terkadang duduk sendiri, mungkin karena terlalu banyak mikir, makanya temanku yang smsan denganku tadi, mengatakan kalo tampangku boros banget, haha, terserahlah mau bilang apa, ini aku “hanafi” dan aku sangat senang dengan kepribadian seperti ini, aku sangat bersyukur punya pola pikir aneh seperti ini, dan tidak tau mengapa, setiap orang selalu berbeda mengartikan diriku, hanya sifat umum ku saja yang mereka mengerti, dan selalu sama kalo ditanya soal “hanafi” .
Kalo ditanya masalah mumet yang dihadapi, lumayan mumetlah semua yang aku jalani sejak aku keluar dari rumah umur 16 tahun sampai sekarang, mengeluh? Yaa aku sering mengeluh, tapi hanya dimulutku saja, kadang bertolak belakang dengan apa yang aku rasakan didalam, tapi mumet itu seperti tak ada kalo aku disamping sahabat-sahabatku, huffftt, disaat itu merekalah nafasku, sedih deh harus berpisah, yahh tapi itu lah resiko, mungkin dalam kontrak hidupku dengan tuhan, seperti itu, sungguh sangat tebal kontrak itu, mungkin karena itu aku 11 bulan didalam kandungan, mungkin saja dibulan kesembilan aku masih belum menandatangani kotrak tebal itu, dan belum boleh keluar melihat dunia, karen aku masih berfikir dengan semua resiko yang aku jalani, tapi kenyataannya itulah hidup, dengan berjuta resiko, kemana-mana resiko, dan aku harus jalani semua dengan baik, dan berfikir dengan argumen yang tepat yang memiliki bukti yang nyata, dan rasanya, resiko perpisahan itulah yang paling berat aku rasakan, betapa tidak, coba saja bayangkan perpisahan, dari kosakatanya saja sudah menyedihkan, dan sejahat apapun orang kepadaku, ataupun berpisah dengan orang yang lumayan aku benci, rasanya juga sedih, dan tidak tahu mengapa setiap aku berhubungan dengan orang, pasti sangat erat, setiap kenal, pasti aku dekat dan sangat dekat, hingga nantinya aku sadar, perpisahan itu pasti ada, dan sangat menyedihkan. Dan itulah resiko paling berat aku rasakan, dan aku yakin kalo bertemu itu untuk berpisah, tapi yang lebih aku yakini, pertemuan setelah berpisah itu sangat-sangatlah indah, karena Allah menciptakan rindu, dan aku tak tau apakah jenis rindu ini, mungkin penyakit batin, terkadang rasanya sakit menahan rindu, yahh obatnya hanya bertemu, dan pertemuan seperti itulah yang sangat indah.

“hidup itu sulit, maka biasakanlah” patrick star
Medan, 02 Mei 2011,
terimakasih teman sudah menginspirasiku untuk berfikir akan hal-hal yang tak pernah aku fikirkan sebelumnya, makin membuatku mengerti tentang kehidupan, aku hidup dan taukah kau teman kaulah kehidupanku, tanpa itu aku takkan “hidup”.

No comments:

Post a Comment