Selamat Lebaran
semuanya, Mohon maaf lahir bathin. Hari ini Rabu 5 hari setelah lebaran,
instansi Pemerintah sudah mulai masuk kerja hari ini dan ada beberapa
perusahaan swasta yang bergerak dibidang produksi, marketing dan perbankan
sudah memulai aktifitasnya kembali. Jalanan yang kemarin rame oleh mobil-mobil
pribadi menuju tempat wisata, hari ini terlihat berkurang dan jalanan mulai
dipenuhi oleh angkutan umum untuk sekolahan dan beberapa truk besar yang mulai
membawa banyak Sawit.
Saya punya 3
orang keponakan yang memulai hari pertama mereka sekolah hari ini, Vendra, Levi
dan Abid. Buat mereka bertiga saya ingin mengucapkan. Bersiap nak, kalian akan
menemukan puluhan nama baru generasi kalian menuju masa depan sebagai pemimpin
nantinya, kalian akan mulai merindukan hari pertama ini nanti 12 tahun
kemudian. Saya sempat bertemu Vendra dan bertanya bagaimana hari pertama
sekolah? Apa sudah punya banyak teman?. Dan dia bilang “Belum ada yang kenal”
dalam hati saya bilang, suatu saat nanti kamu bakalan merindukan orang-orang
yang belum kamu kenal itu.
Hal yang seperti
itu juga yang membuat rasa rindu ini terbakar delapan tahun kemudian setelah
saya dan teman-teman yang lain lulus di MTsN Simpang Ampek. Sebenarnya saya
sudah ingin menulis cerita-cerita pertemuan ini beberapa tahun yang lalu, namun
dikarenakan waktu liburan yang sedikit singkat dan sepertinya belum begitu
meninggalkan bekas khusus dihati saya membuat saya kehilangan inspirasinya
untuk menulis tentang cerita ini, entah generasi keberapa. Tapi kita kelulusan
tahun 2007.
Salah satu
alasan kita untuk berkumpul adalah “Buka Puasa Bersama”. Sepertinya tradisi ini
sudah dimulai ketika yang lain masih SMA, dan saya sendiri setelah lulus Mtsn
lebih memilih hilang dari peredaran selama tiga tahun, dan baru mulai ikut
dalam acara buka puasa bersama itu pada tahun 2011 yang lalu. Pada tahun itupun
saya masih merasakan hal yang biasa, belum ada kesan apa-apa setelah lama tidak
bertemu.
Ada ungkapan
yang ingin saya sampaikan. “Im not part of their drama”. Yaa kira-kira begitu,
dulu ketika masih bersekolah di Mtsn saya bukan tipikal orang yang sangat suka
bersosialisasi, saya lebih memilih untuk diam dan menjadi saksi-saksi cerita
mereka yang punya nama diantara yang lain. Jika kehidupan sekolah itu adalah
sebuah FTV maka saya adalah pameran pendukung yang mungkin menjadi orang yang
lewat dalam sebuah scene lalu habis begitu saja.
Jadi intinya
sedikit banyaknya saya tau kisah teman-teman saya tetapi mereka tidak begitu
tau tentang saya. Yang mereka ingat tentang saya hanyalah, saya adalah
satu-satunya orang yang rumahnya sangat dekat dengan sekolahan, dan nama ayah
saya sangat begitu populer dikalangan mereka. Jadi jika mereka lupa dengan
sosok yang bernama hanafi, ketika mereka menyebut nama ayah saya. Mereka akan
segera ingat. Begitulah kira-kira, ayah saya jauh lebih populer dibanding saya
yang benar-benar berteman dengan mereka. Baru sadar kalau saya begitu
menyedihkan dulu.
Tapi setidaknya
saya bisa menyimpan sendiri, kisah-kisah saya mulai jatuh hati kepada beberapa
wanita diantara mereka, dan ini begitu lucu. Saya sangat takut mengungkapkan
rasa yang saya punya kepada orang yang bersangkutan. Saya lebih memilih jatuh
cinta pada jadwal piket yang mempertemukan kami untuk pulang lebih telat
dibanding yang lainnya, saya lebih memilih mencuri pandang pada dia yang begitu
serius memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung. Atau terakhir dikelas
tiga, saya masih begitu ingat pelajaran fisika diakhir jam belajar itu. Entah kenapa
hanya aku dan dia yang tinggal dikelas, lalu aku dan dia berjalan keluar dari
sekolah berdua. Hanya berdua dan entah kenapa sampai hari ini perasaan itu
masih sangat menyenangkan!
Lalu perjalanan
kemarin menjadi begitu menyenangkan untuk kali ini, lima tahun ini saya mulai
dekat lagi dengan mereka semua. Dimulai dari pertemuan 2011 itu, lanjut ke
acara buka puasa bersama pada tahun 2012 dan acara jalan-jalan yang begitu
menyenangkan ditahun itu, lalu buka puasa bersama lagi pada tahun 2013, entah
kenapa puasa dan lebaran menjadi momen yang begitu berharga bersama mereka,
saya lihat sejauh ini saya dan mereka mempunyai ikatan yang lebih dan sangat
kuat dibanding ikatan dengan teman-teman SMA mereka, entahkah hanya perasaan
saya saja atau memang begini adanya.
Untuk alasan
yang tidak jelas, pada tahun 2014 kita tidak lagi membuat acara berbuka puasa
bersama, tahun 2014 menjadi sedikit aneh puasa dan lebaran tanpa mereka. Lalu pada
bulan puasa kemarin Ryan yang juga teman saya dari SD mulai membuka diskusi
tentang buka puasa bersama di group BBM yang kita punya. Awalnya hanya sedikit
yang respon. tetapi beberapa hari kemudian mereka mulai rame membicarakan
perihal ini, awalnya acara buka puasa bersamanya akan dilaksanakan lebih cepat
dan akan diadakan di Rumah Makan Asep salah satu alumni seangkatan juga, namun
dikarenakan kebanyakan diantara mereka yang bisa mengikuti acaranya pada H-4
maka jadwalnya diundur mendekati lebaran.
Dan ternyata
pada hari yang ditentukan Rumah Makan milik Asep sudah tutup. Tiba-tiba Dhio
dan Aal menghubungi saya dan berencana akan melaksanakan acara buka puasa
bersamanya dirumah saya. Saya berpikir sepertinya ini bakalan menyenangkan. Saya
langsung mengiyakan walaupun saya baru mulai libur sehari sebelum hari yang
ditentukan.
Tidak terasa
hari yang ditentukanpun datang, saya sampai dirumah dan langsung pusing melihat
rumah yang berantakan yang nyaris 2 bulan ditinggalin Ibu pergi ke Jakarta,
rumput yang baru dipotong Ayah masih berserakan didepan rumah. Saya membersihan
halaman rumah sampai kehausan, untung masih kuat sampai buka puasa, ternyata
saya salah hari saya pikir hari itu juga akan ada buka puasa bersama, ternyata
besok harinya. Lalu saya datang ke rumah Ryan, ternyata disana udah ada Dhio
tidak lamapun Rya dan Vino datang, lalu kami membahas untuk acara besok, saya
dan Ryan dapat tugas buat menyediakan Konsumsi untuk buka puasa dan makanannya.
Happy Banget |
Sebenarnya acara
tersebut lebih banyak ke acara foto-foto selfie-nya dibanding buka puasa
bersamanya, dari kemungkinan yang akan datang sebanyak 35 orang, alhamdulillah
yang berkesempatan hadir mencapai 34 orang, saya seneng banget walau acaranya
kayak pasar, ribut mulai dari buka puasa sampai selesai jam 9 malam. Yang menyenangkan
lagi Ice membawa anaknya yang lucu keacara ini. Saya tidak menyangka, delapan
tahun kemudian acara buka puasa bersamanya sudah dihadiri oleh seorang bayi lucu.
Ngumpul Dirumah Ice |
Malam itu
berakhir dengan sangat sangat sangat menyenangkan. Namun setelah lebaran ada
hal yang lebih menyenangkan lagi, awalnya saya yang mencoba membuka diskusi
tentang jalan-jalan yang akan kami adakan setelah lebaran, beberapa lama tidak
ada yang komentar, lalu saya kirim BBM ke Rya agar memberi komentar untuk itu,
setelah pembahasan yang panjang selama 2 hari dan pada hari senin kami
berkumpul silaturrahmi ke rumah teman-teman, dan lengkap dirumah Dhio akhirnya
diputuskan besok paginya kami berencana berangkat jalan-jalan ke PUNCAK LAWANG!
Ngumpul Dirumah Dhio |
Hanya 18 orang
saja yang bisa ikut dalam acara tersebut, Saya sendiri, Ryan, Zia, Yoyo, Asep,
Riky, Dhio, Riko, Aal, Vino, Aan, Reza, Dahlia, Tila, Rya, Rini dan sikembar
Opa Opi. Janjinya berangkat jam 7 pagi dan alhamdulillah akhirnya jam 10 siang
berangkat juga. Ngaretnya sungguh keterlaluan. Sebelum masuk ke puncak lawang,
kita berhenti shalat dulu dan membeli bekal makan siang. Sesampainya diatas
tukang parkir malah mengarahkan kami ketempat parkir yang jauh banget. Sehingga
kami harus jalan kaki, mulai dari tempat parkir sampai ke tempat pendakian
puncak lawang!
Ceritanya Nanjak Gitu |
Hari itu
bener-bener hari gila-gilaan yang pernah saya lakukan dengan mereka, sepertinya
sampai nanti sudah menikah sekalipun, kami bakalan melakukan hal-hal bodoh yang
menyenangkan seperti itu, semoga begitu selamanya!
18 Lengkap! |
Dalam perjalanan
pulang, dari tiga mobil yang kami bawa, orang-orangnya di change kembali. Jadilah
susunannya dimobil yang saya tumpangi ada saya, lalu Vino yang punya mobil ada
Ryan, Tilla dan Reza. Karena mobilnya Vino hanya muat untuk 5 orang saja!, yang
menarik dalam perjalanan pulang itu adalah sepertinya kualitas pembicaraan
semakin jauh pendewasaannya, sehingga saya merasa. Percakapan malam itu seperti
percakapan saya dan rekan Proyek dulu ketika sedang ngopi. Sharing hal-hal dari
segala macam sudut pandang. Dan buat saya ini menyenangkan! Engga kerasa dari
dulu yang hanya bisa ngomong masalah cinta monyet, malam itu kami bicara tentang
nikah dan segala macam tetek bengek nya kedepan. Dan sepertinya saya bakalan merindukan
pembicaraan ini setahun kedepan ketika kita punya waktu lagi untuk ngobrol dan
pergi bersama.
Engga kerasa,
kita sudah tumbuh bersama mulai dari remaja sampai hari ini, banyak diantara
kita yang sudah menikah, banyak diantara kita yang sudah punya anak. Bahkan sudah
ada yang punya 3 orang anak. 8 tahun rasanya berlalu begitu saja. Banyak diantara
kita yang sudah menemukan jalan hidup yang akan kita tempuh. Harapan saya
sederhana, semoga kita bisa melakukan lagi hal-hal bodoh yang menyenangkan ini bersama
sampai nanti. Semoga cerita ini tidak hanya sampai 8 tahun kemudian ini saja,
semoga cerita ini sampai kebeberapa puluh tahun kemudian. Amin.
Menyenangkan :D |
Heiii
ReplyDeleteTiba2 rindu baca blog ini