Wednesday 3 September 2014

Puzzle Another Level

Haahh!! Pengen rasanya memecah puzzle yang telah tersusun sempurna ini menjadi kepingan-kepingan lagi, level ini sudah selesai. Gambar yang terbentuk dari susunan puzzle ini sempurna. Tapi sayang dimana ada sesuatu yang dimulai harus berhenti pada kata diakhiri. Lanjut pada puzzle level selanjutnya, sebab itu kenapa saya ingin memecah puzzle ini, berharap ada kepingan yang hilang dan banyak sekali kepingan yang ingin saya pertahankan.

Siapa itu yang bilang wanita itu dari venus dan lelaki dari mars, saya tidak pernah baca bukunya, saya tidak menyalahkan teorinya. Yang saya pertanyakan sama sekali tidak menyangkut tentang asal muasal itu, saya hanya ingin bertanya. APA LELAKI DAN WANITA TIDAK BISA BERHENTI HANYA SEBATAS SAHABAT DEKAT?? Saya pikir maksud dari venus dan mars itu hanya perbandingan bahwasanya meski sesama manusia lelaki dan wanita itu berbeda. Baik beberapa dibagian fisik maupun pola pikir.

Sepertinya sahabatan seperti dicerita-cerita yang pernah dikarang, difilm-film yang direkayasa itu hanya bualan dan hasil teoritis isi kepala dalang-dalangnya. Mungkin pada kenyataannya hanya persahabatan sesama jenis yang memang benar-benar bisa bertahan lama. Jika dipraktekan didunia nyata persahabatan beberapa orang yang diisi dengan lelaki dan perempuan hanya akan berakhir dengan sebuah drama yang disebut jatuh cinta. Dan potongan puzzle itu tiba-tiba membentuk gambar yang aneh, dan tidak nyaman untuk dilihat.

Tentang friendzone hanya alasan klasik menolak karena mereka sudah terlalu nyaman dengan persahabatan mereka dan tidak ingin ada yang berubah. Yang namanya ditolak ya tetap aja ditolak, artinya dia ingin ada batas dalam hubungan tersebut. Namun pada kenyataannya yang berawal dari persahabatan akrab lalu cinta merusak akal sehat dan mereka tidak mampu bertahan dikarenakan rasa nyaman yang entah hanya sesaat itu, atau cinta yang tumbuh itu yang salah? Pada akhirnya yang saya sadari tidak ada yang benar-benar perlu disalahkan dalam hal ini, begitu juga dengan cinta yang tiba-tiba tumbuh tidak juga bisa dipersalah, suasananya juga tidak bisa disalahkan. Tidak ada yang benar-benar salah, ketika yang awalnya kita bersahabat lalu jatuh cinta satu sama lain, itu juga bukan sebuah kesalahan.

Saya tidak iri, kenapa mereka bisa dan saya tidak, bukan karena itu. Saya hanya sedih yang dua tahun ini terjalin begitu erat, dengan suasana nyaman yang sangat sangat nyaman ketika berkumpul bersama, hari ini harus berubah rasa. Tapi apakah saya harus menyalahkan sahabat-sahabat saya yang saling jatuh cinta itu? Tidak! Saya sama sekali tidak menyalahkannya, saya hanya menyayangkan kita yang sering berkumpul rame-rame setiap akhir pekan, gila-gilaan, dan sekarang harus main jaim-jaiman. Menjaga setiap kata yang harus diucap, tidak seperti sebelumnya ceplas-ceplos sesukanya, ngga ada yang sakit hati. Yang ada hanya tertawa, tertawa dan tertawa.

Saya juga paham susah sekali dalam dua tahun ini menyusun bentuk puzzle yang sempurna ini, ada yang sengaja saya hilangkan kepingannya dan digantikan oleh kepingan-kepingan baru. Tapi tampaknya sekarang kepingan puzzle yang saya punya sudah saatnya keluar dan mencari tempat baru untuk menyusun lagi puzzle ini dari awal dan menemukan setiap kepingan yang baru lagi.

Mengingat banyaknya tawa, banyaknya langkah kaki yang diayunkan bersama, banyaknya canda, banyaknya pelajaran hidup yang kita lalui bersama dua tahun ini. Membuat saya sedih harus pergi mencari kepingan-kepingan lain, mencari lagi ditengah kesibukan kita yang pasti bakalan bertemu dan bertemu lagi. Tapi yang namanya hidup harus tetap berjalan bukan? Ada yang lahir dan ada yang mati, ada yang datang dan ada yang pergi.

Hidup pasti berubah, rasa juga tak akan selamanya sama. Saya sedih hanya karena rasa yang berubah tadi. Senyawa dari molekul-molekul kita yang bertemu sekarang sudah bukan senyawa yang dulu lagi. Ada molekul lain yang disebut cinta yang tiba-tiba juga ikut bersenyawa ketika kita bersama. Sehingga senyawa yang ada hari ini sedikit aneh saya rasakan. Bukan lagi seperti dulu walau hanya sekedar duduk dipinggir jembatan sambil makan jagung bakar, senyawa yang kita hasilkan begitu sempurna. Ada cinta yang benar-benar cinta, ada sayang yang membuat kita ingin saling menjaga, ada persaudaraan yang membuat kita tidak lagi berat hati untuk saling membantu. Saya mulai rindu momen itu.

Tapi disisi lain saya juga merasa senang, ketika kalian mulai merasa yakin dengan orang-orang yang kalian ingin membuat sebuah komitmen dengan mereka yang menandakan kalian bukan anak kecil lagi. Mereka yang notabene sahabat-sahabat sendiri. Ini alasan kenapa saya tidak ingin berteman dengan orang yang saya suka. Tapi ini sudah terjadi, rasa yang aneh tadi membuat saya ingin menepi saja, lalu mencari haluan lain untuk tetap sampai pada muara yang sama.

Beberapa malam yang lalu, saya berkunjung ketempat kamu. Iya KAMU. Lalu saya menyinggung sedikit tentang ini, dengan berkata “we are just not like before” lalu pembicaraan kita diganggu oleh bapak ketua RT yang curhat tentang maling yang beberapa hari belakangan makin rame dikompleknya. Kamu lebih memilih masuk rumah dan saya balik kekantor, lalu saya baca status kamu di recent update yang baru saja kamu tulis di BBM, awalnya saya coba abai dengan status itu, tapi insting saya bilang “Kalo penasaran, tanya orangnya langsung aja”.

“akhirnya yang saya pikirkan emang terjadi” saya penasaran dan rasanya status itu tentang hal yang kita bicarakan sebelumnya. Saya putuskan untuk bertanya dan BINGGO! Entah saya terpancing atau apa akhirnya saya curhat ke kamu tentang kita semua yang sudah tidak lagi seperti dulu, kalo ngumpul berasa udah ngga asik lagi, banyak hal yang sangat sangat sensitif bila dibahas. Lalu suasana kita yang dulu hangat akhir-akhir ini jadi suram, mungkin persahabatan kita sudah kadaluwarsa. Jadi makanya rasanya jadi sepet gini.

Mungkin benar, sudah saatnya juga ini berakhir. Dan kamu menyalahkan cinta yang datang kepagian, apa salahnya cinta datang lebih lama lagi, jadi setelah kita menyelesaikan setiap misi ini. Baru diantara kalian melangkah lebih jauh. Cinta datang terlalu pagi dan cinta hanya merusak persahabatan kata kamu, entahlah. Entah cinta jenis apa yang sedang kamu bahas, sebagai sehabat saya sudah berulang kali saya mengatakannya kekamu, saya cinta sama kamu. Tapi mungkin ini dalam konteks yang berbeda.

Kamu bertanya sikap dewasa macam apa yang harus diambil dalam suasana dan posisi seperti ini, jelas sekali dalam posisi ini saya yang kamu jadikan objek, karena diantara kita semua. Hanya saya yang tidak jatuh cinta seperti kalian yang jatuh cinta satu sama lain, kamu merasa tidak enak jika ada yang tidak bahagia jika posisi dan suasananya seperti ini.

Buat kamu ketahui saja, saya hanya kehilangan kehangatan kita saja, lambat laun hal seperti ini juga bakalan terbiasa. Sudah terlalu sering saya berada dalam posisi seperti ini, saya tidak seperti yang kamu fikirkan sudah tidak lagi bahagia jika bersama-sama kalian. Cuma ada sesuatu yang hilang ketika kita bersama dan sepertinya langkah terbaiknya adalah menghindar, tapi kita masih bisa pergi bareng kok saya rasa, jika kalian masih pengen coba tantangan-tantangan seperti biasa yang kita lakukan. Yang hilang mungkin hanya kehangatan ketika bersama itu saja. Karena kita ngga berantem, kita hanya butuh berjalan sendiri sekarang, ngga lebih.

“saya selalu kangen dengan acara ngumpul-ngumpul, Cuma duduk-duduk ngabisin waktu cerita ini, saling menghina antara kita sambil makan jagung cuma ada rasa persahabatan disana” lalu kamu menyebut nama kita satu persatu. Ini hanya masalah waktu, lama-lama juga biasa. Semuanya pasti berubah, apapun itu.

Kata-kata kamu itu juga membuat saya sedih, saya sedikit tersenyum getir lalu mulai lagi mengetik pesan singkat yang akan saya kirim balik ke kamu

“hihihi, tenang kamu. Kita masih sahabatan kok”
“kalo kamu pengen cerita, pengen dihina, tinggal panggil aku kok, aku siap jadi lelaki panggilan”
“kita gigit lagi butiran jagung itu bersama”
“tapi syaratnya cuma kita berdua saja, saya sedikit merasa tidak nyaman, serasa mengganggu kebersamaan kalian yang sedang dilanda cinta, senyawa kita sudah tidak lagi sama seperti dulu”
“jangan sedih yah. kamu itu, kepingan Puzzle yang ngga akan pernah aku hilangkan, sampai ke level-level selanjutnya”

Oh ya, adalagi syaratnya yang lupa “BANTU SAYA LULUS PERGURUAN TINGGI” hahaha syarat yang cukup egois memang. Lalu yang menggelikan adalah, kita “janji kelingking” untuk hal semacam ini. HAHAHA

Jujur saya pikir kamu berubah, tapi ternyata tidak, kamu masih seperti itu, padahal saya tau kamu orangnya ceplas-ceplos kalo beneran ngga suka sama orang langsung ngomong ke orangnya langsung, tapi entah kenapa untuk hal seperti ini kamu menunggu saya dulu membuka pembicaraan baru kamu mau membahasnya. Kenapa?

Entah apa itu yang terjadi malam itu, rasanya saya sedih tapi saya senyum sendiri ngobrol lewat aksara dengan kamu, saya senang disaat yang sama saya juga sedih. Kondisi ini ngga mungkin lagi bisa dipaksakan. Tetap saja rasanya ANEH!! Mending saya naik level selanjutnya, kamu tinggal panggil kalo kamu mau ikut. Kepingan-kepingan puzzle yang kalian punya sudah terlihat sempurna satu sama lain. Oh yah pesan buat kamu, yakinkan hati kamu lalu ambil tindakan TEGAS! Jika iya kuatkan hati kamu lalu hadang apa yang menghalang, tapi kalo ngga. Ya sudah cobalah untuk bijaksana agar tidak menyakiti siapa-siapa.

Seiring waktu berjalan semuanya akan tetap berubah siap atau tidak. And then show must go on!
Mari kita tuntaskan janji untuk minggu depan!

terlalu banyak cerita yang kita buat

1 comment:

  1. cerita yang menarik,,postingannya real banget mas,,cinta memang seperti itu tiba-tiba datang bahkan orang yang kita cintai itu merupakan sahabat kita sejak lama

    ReplyDelete