Monday 23 April 2012

Hana Si Penjagal (?)


Haduhh, mimpi apa aku semalem?, tapi perasaan ngga mimpi apa-apa deh, Cuma nyaris mimpi basah.
Nggak nyangka yah semalem aku tidur 12 jam teng, meninggalkan 3 shalat fardu, Astaghfirullahul’azim, kemaren sore kita tim teknik proyek ini bermain futsal, melawan kontraktor sebelah, nggak tau lagi deh berapa skornya, saking banyaknya kebobolan, ngga tau siapa yang kalah dan siapa yang menang, main 2 jam penuh dari jam 4 sampai jam 6 sore, capeknya minta ampun, nih kaki rasanya mau lepas.

Dan ketika pulang ke mess, aku kecapek an, tanpa mandi terlebih dahulu, ketiduran didepan tipi, dan ketika bangun udah jam 7 pagi aja, sial, apa-apaan ini?
Aku langsung mandi dan berpakaian rapi, ketika akan menjemur handuk kebelakang, aku melihat ada ayam dugem dalam ember, kepalanya ngangguk-ngangguk kayak mabuk, abis minum jack d satu lusin, aku perhatikan lama ayam itu, apa yang sebenarnya terjadi, aku panggil bu de.

“Bu de..!! ayam e loro bu de, sekarat”
“kamu wani orak nyembelih ayam e?, tadi tak suruh yusuf dia ngga berani” bu de nyahut

Ngeliat itu ayam aku kasihan juga, dari pada berakhir mati haram dan menjadi bangkai, mending disembelih aja.

“OK, aku berani bu de, mana piso nya? Panggil yusuf suruh megangin ayamnya bude”

Akupun kedapur menyusul bu de ngambil piso, aku kembali lagi kebelakang bersama yusuf, dan disinilah terjadi peristiwa bersejarah itu, pembantaian pun dimulai, dengan pisau yang akhirnya aku tau, itu piso tumpul.
Detik – detik menuju maut ayam itupun tiba, yusup memegang sayap dan kakinya, tangan kiriku memegang kepala tuh ayam, dan tangan kanan megang piso, aku  membersihkan leher ayam tersebut, dan mulai meletakkan mata piso, dilehernya,

Bismillahirahmanirrahim sambil terus baca shalawat, aku jagal tuh pala ayam, ini adalah saat yang bersejarah dalam hidupku, dimana untuk pertama kalinya aku menjagal kepala ayam, dan sebelumnya, megangin ayam buat disembelih aja aku ngga berani, tapi entah ada dorongan apa, hari ini, aku sukses menjadi seorang penjagal walau masih amatir.
Aku terus menyembelih ayam itu, tapi aku tersadar ternyata piso yang dikasih bu de adalah piso tumpul, aku mengerti betapa tersiksanya ayam itu aku buat, mata tuh ayam masih saja menatap buruk kepadaku, tatapan penuh dendam, karena mencoba membantainya dengan penuh kesakitan, akhirnya, kulitnya yang tebel nyerah juga oleh piso tumpul itu, sampai urat lehernya putus, tapi ada hal yang aneh lagi, tuh darah ayam ngga netes, aku terus saja menyembelih, pada akhirnya darahnya menetes, dan disaat yang sama tuh kepala ayam putus, na’uzubillah.

Aku shok berat, aku lempar tuh kepala ayam ketanah, dan entah ada hal apa, tuh ayam masih aja menatapku buruk, sambil paruhnya bergerak turun naik, lima menit kemudian baru matanya tertutup, aku meninggalkan ayam itu dengan nista, mencuci darah yang belepotan ditangan, dan pergi kedepan, aku menelfon  ayah karena aku masih beban mental, karena mutusin tuh kepala ayam, tapi ayah dengan santai bilang ngga apa-apa, hufftt sukurlah kalo gitu, mudah-mudahan tuh ayam ngga haram dan bisa masuk surga. Amin RIP. Selamat jalan ayam batik pak darno...

Aku ngga mau ngambil fotonya, takutnya ntar dia ngga tenang lagi diakhirat,
Dan hari ini senin 23 april 2012 aku resmi menjadi seorang penjagal ayam, dimana umurku saat ini 20 tahun 3 hari. Aku sudah diresmikan oleh Asosiasi penjagal ayam intrenasional, tadi pagi dikasih piagamnya disitu tertulis, “hana sipenjagal ayam” oke terima kasih, hehehe

Dan...
Selamat berhari senin semuanya, selamat melanjutkan aktifitas, saatnya kembali kemeja kerja, beberpa kerjaan udah menumpuk dan menunggu untuk dikerjakan disana. Have a nice day..

Taken by Asha 300

1 comment:

  1. Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
    tetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D

    ReplyDelete