Haduhh, mimpi apa aku semalem?, tapi perasaan ngga mimpi
apa-apa deh, Cuma nyaris mimpi basah.
Nggak nyangka yah semalem aku tidur 12 jam teng,
meninggalkan 3 shalat fardu, Astaghfirullahul’azim, kemaren sore kita tim teknik
proyek ini bermain futsal, melawan kontraktor sebelah, nggak tau lagi deh
berapa skornya, saking banyaknya kebobolan, ngga tau siapa yang kalah dan siapa
yang menang, main 2 jam penuh dari jam 4 sampai jam 6 sore, capeknya minta
ampun, nih kaki rasanya mau lepas.
Dan ketika pulang ke mess, aku kecapek an, tanpa mandi
terlebih dahulu, ketiduran didepan tipi, dan ketika bangun udah jam 7 pagi aja,
sial, apa-apaan ini?
Aku langsung mandi dan berpakaian rapi, ketika akan menjemur
handuk kebelakang, aku melihat ada ayam dugem dalam ember, kepalanya
ngangguk-ngangguk kayak mabuk, abis minum jack d satu lusin, aku perhatikan
lama ayam itu, apa yang sebenarnya terjadi, aku panggil bu de.
“Bu de..!! ayam e loro bu de, sekarat”
“kamu wani orak nyembelih ayam e?, tadi tak suruh yusuf dia
ngga berani” bu de nyahut
Ngeliat itu ayam aku kasihan juga, dari pada berakhir mati
haram dan menjadi bangkai, mending disembelih aja.
“OK, aku berani bu de, mana piso nya? Panggil yusuf suruh
megangin ayamnya bude”
Akupun kedapur menyusul bu de ngambil piso, aku kembali lagi
kebelakang bersama yusuf, dan disinilah terjadi peristiwa bersejarah itu,
pembantaian pun dimulai, dengan pisau yang akhirnya aku tau, itu piso tumpul.
Detik – detik menuju maut ayam itupun tiba, yusup memegang
sayap dan kakinya, tangan kiriku memegang kepala tuh ayam, dan tangan kanan
megang piso, aku membersihkan leher ayam
tersebut, dan mulai meletakkan mata piso, dilehernya,
Bismillahirahmanirrahim sambil terus baca shalawat, aku
jagal tuh pala ayam, ini adalah saat yang bersejarah dalam hidupku, dimana
untuk pertama kalinya aku menjagal kepala ayam, dan sebelumnya, megangin ayam
buat disembelih aja aku ngga berani, tapi entah ada dorongan apa, hari ini, aku
sukses menjadi seorang penjagal walau masih amatir.
Aku terus menyembelih ayam itu, tapi aku tersadar ternyata
piso yang dikasih bu de adalah piso tumpul, aku mengerti betapa tersiksanya
ayam itu aku buat, mata tuh ayam masih saja menatap buruk kepadaku, tatapan
penuh dendam, karena mencoba membantainya dengan penuh kesakitan, akhirnya,
kulitnya yang tebel nyerah juga oleh piso tumpul itu, sampai urat lehernya
putus, tapi ada hal yang aneh lagi, tuh darah ayam ngga netes, aku terus saja
menyembelih, pada akhirnya darahnya menetes, dan disaat yang sama tuh kepala
ayam putus, na’uzubillah.
Aku shok berat, aku lempar tuh kepala ayam ketanah, dan
entah ada hal apa, tuh ayam masih aja menatapku buruk, sambil paruhnya bergerak
turun naik, lima menit kemudian baru matanya tertutup, aku meninggalkan ayam
itu dengan nista, mencuci darah yang belepotan ditangan, dan pergi kedepan, aku
menelfon ayah karena aku masih beban mental,
karena mutusin tuh kepala ayam, tapi ayah dengan santai bilang ngga apa-apa,
hufftt sukurlah kalo gitu, mudah-mudahan tuh ayam ngga haram dan bisa masuk
surga. Amin RIP. Selamat jalan ayam batik pak darno...
Aku ngga mau ngambil fotonya, takutnya ntar dia ngga tenang
lagi diakhirat,
Dan hari ini senin 23 april 2012 aku resmi menjadi seorang
penjagal ayam, dimana umurku saat ini 20 tahun 3 hari. Aku sudah diresmikan
oleh Asosiasi penjagal ayam intrenasional, tadi pagi dikasih piagamnya disitu
tertulis, “hana sipenjagal ayam” oke terima kasih, hehehe
Dan...
Selamat berhari senin semuanya, selamat melanjutkan
aktifitas, saatnya kembali kemeja kerja, beberpa kerjaan udah menumpuk dan
menunggu untuk dikerjakan disana. Have a nice day..
![]() |
Taken by Asha 300 |
Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
ReplyDeletetetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D