Jikalau dibilang
tangan saya kaku akibat tidak pernah lagi posting sesuatu di Blog dari bulan
Juli kemarin sampai hari ini, mungkin tidak. Nyaris setiap hari jari-jari ini
selalu bersentuhan dengan tuts-tuts keyboard, entahkah untuk mengetikkan
beberapa bait kata yang takutnya nanti tercecer di lain hari dengan harapan di
lain kesempatan saya menemukanya lagi, atau mengetikkan gabungan huruf dan
angka-angka yang telah saya buatkan formulasinya dalam bentuk laporan-laporan
harian, mingguan sampai bulanan. Atau tentang schedule, re-schecule, recovery,
prognosa yang ada, beberapa saya tidak tau apa arti katanya tapi saya dipaksa
untuk membuatnya, dan itu menghabiskan banyak waktu saya untuk menatap layar
datar yang penuh dengan warna walau kadang memang terlihat tidak nyata ini.
Ini yang membuat
sidik jari saya akan ada disetiap tuts keyboard laptop yang dibelikan
perusahaan ini untuk saya. Bahkan diwaktu sabtu minggu dimana saya diberikan
izin untuk tidak masuk kerja dan dipersilahkan pergi menuntut ilmu, laptop ini
tak jauh-jauh dari saya, sepulang kuliah saya akan berselancar ria didunia maya
tepatnya di kantor cabang karena diproyek sama sekali tidak ada internet,
jadinya ini menjadi pelampiasan sabtu minggu. Jadi dengan teori panjang lebar
diatas ini saya hanya ingin menjelaskan, semua aktifitas ini membuat saya tidak
bisa menyempatkan diri untuk menulis lebih panjang lagi, tentang apa-apa yang
terjadi beberapa bulan belakangan yang bisa saya bilang sedikit WOW!! Nama-nama
baru, tempat-tempat baru, bahkan ide gila baru yang masih saya simpan untuk
waktu jangka panjang!
Walau telat
beberapa belas hari, saya pengen ngucapin Selamat datang dibulan November untuk
ke 2015 kalinya terhitung dari jamannya hitungan tahun masehi dimulai, bagaimana
kalo kita mulai tulisan ini dari cerita kabut asap. Secara total 2 kali saya
harus berhadapan dengan ISPA dalam kurun waktu 2 bulan selama kabut asap
bergentayangan dilangit biru, alhamdulillah dipenghujung september kemaren
hujan mulai turun dengan banyaknya orang-orang yang melaksanakan shalat istisqa
dari setiap penjuru pulau sumatera.
![]() |
Gambar dari Sini |
Akhirnya November pun datang, membawa ribuan liter air membasahi lapisan bumi, membasahi saya
yang terbirit pulang kuliah, membasahi motor saya yang jok nya sudah robek,
menggenangi helm saya yang menganga kearah langit. Dan tak lupa membasahi
harapan-harapan semua orang yang rindu akan hangatnya cahaya matahari,
setidaknya hujan berturut-turut selama berminggu-minggu dibulan November
membuat kabut asap hilang dan birunya langit serta jingganya senja perlahan
kembali, cahaya matahari yang dirindukan pun akhirnya datang, terasa aneh
memang, hangat matahari terasa dimusim penghujan bulan November.
Waktu itu saya
sedang beristirahat sejenak dari tumpukan pekerjaan, membuka handphone dan
tiba-tiba teringat seorang teman disebuah kota di Jawa sana. Saya teringat pada
sebuah percakapan dipenghujung malam, entah angin apa, tiba-tiba dia menelpon.
Seolah memaksa, “Halo Fi, kamu belom ngantuk ‘kan?, oh ya belum” katanya
bertanya dan menjawab sendiri pertanyaannya. Bisa dibilang saya bekerja diranah
yang sama dengannya, dia ini juga orang yang sering saya ceritakan diblog
selama keberadaannya dikota Padang sini, perkuliahan yang mempertemukan saya
dengan dirinya.
Dia mempertanyakan
perihal, apa boleh memberikan sebuah data yang bisa dibilang cukup krusial
untuk diberikan kepada mahasiswa KP (Kerja Praktek / Magang), setidaknya saya
menyebut apa saja yang saya ketahui dan memberinya masukan, sedikit penasaran
membuat saya bertanya siapakah mahasiswa magangnya? Dan ternyata oh ternyata
orang itu adalah rekan kerja dia sendiri, sama dengannya kuliah khusus untuk
orang-orang yang sudah bekerja dan terlebih mahasiswa KP ini adalah kekasihnya
sendiri.
Hal ini membuat
mulut saya tak bisa diam dan mengomentari pacarnya tersebut, dan sampailah
cerita ini kemana-mana bahkan sampai dia pengen beli rumah, tapi rumah ditempat
yang dia inginkan mahalnya ngga karuan, dan sampai juga cerita itu pada
pernikahan. Dia bilang, sebelum jadian dulu. Dia ngga pengen main-main menjalin
hubungan, saya sangat suka dengan sikapnya yang tegas. Entahkah dia sedang
memproteksi dirinya agar tidak lagi jatuh oleh hal yang sama atau bagaimana
saya tidak tau. Tapi setidaknya tindakan yang dia lakukan diawal sangat tepat.
Walaupun setau saya wanita jika sedang jatuh cinta bisa kehilangan logikanya.
Lelaki terkadang juga. Saya suka, dia sudah membuat komitmen diawal.
Beberapa hari yang
lalu, entah kenapa bos saya tiba-tiba nyeletuk dan ditujukan kearah saya. Waktu
itu saya juga dalam keadaan bekerja. “kalo udah umur diatas 24, bukan lagi
masalah cinta-cintaan pi, ini lebih ke arah komitmen” karena tersisip nama saya
dalam kalimatnya saya langsung menoleh kepadanya “Maksudnya?” dan cerita itu berlanjut
panjang lebar kemana-mana. Yang pasti sih, cinta itu bisa tumbuh kapan saja dia
mau. Dan bukan cinta yang membuat kita bertahan barangkali. tapi komitmen,
janji kepada diri sendiri dan kepada pasangan. Ini perihal harga diri jikalau
melanggarnya, perasaan dulu saya pernah bahas masalah komitmen deh. Cerita ini
jadi ngawur kemana-mana, padahal maksudnya bukan mau nyeritain ini.
Dan, karena
teringat cerita itu dan kebetulan saya lagi iseng buka-buka instagram. Lalu
saya membuka akun sahabat saya tadi, terakhir dia posting masih fotonya yang
lama. Tidak ada yang spesial, dan lalu tiba-tiba di-Bio-nya tertulis alamat
domain blog-nya, taraaaaa!!! Saya tau dia suka menulis, dibuku hariannya. Tapi
sejak kapan dia ngeblog? Tanpa pikir panjang langsung saya klik!
Postingan terakhir
beberapa bulan yang lalu, lebih terlihat seperti blog jualan dan tutorial
makeup, dan ada juga di beberapa judulnya yang membuat saya penasaran ingin
membacanya. Ada juga beberapa lirik lagu, ada lirik lagunya monita and the nightingales yang judulnya “memulai kembali” disana dia menulis tau
lagunya dari seorang sahabat, setelah dia searching ternyata susah banget nyari
liriknya dan dia inisiatif untuk menulisnya di blog, siapa tau ada orang yang
nyari-nyari lirik lagu tersebut. Saya suka banget sama lagu Monita yang itu,
lalu saya tanya, tau lagunya dari siapa? 5 hari kemudian baru deh di bales
komennya, dia bales “Dari sahabat yang banyak bulunya”, ohh barangkali dia
bersahabat dengan monyet yang punya selera Jazz. Entahlah.
Saya terus saja scroll
down halaman blog-nya sampai kebawah, dari cerita seperti apa dia mengawali
tulisannya dihalaman online seperti ini. Dan sampailah saya dipostingan paling
lama, pada bulan september 2014 lalu. saya kecolongan, dia sudah nulis diblog
12 bulan yang lalu, dan cerita pertamanya adalah!, ada nama saya beberapa kali
disebut dalam tulisan itu! Jadi ceritanya tuh, dia lagi kesel dengan rekan
kerjanya. Saking marahnya dia udah ngga tau lagi mau ngapain. Dia kembali ke
meja kerjanya dan membuka handphone, dan dia menemukan saya dalam kontak bbm
nya untuk jadi pelampiasan!
Percakapan saya
dan dia di-ScreenCapture dan
ditampilkan dalam tulisan tersebut berbahasa minang tentunya. Dan dia harus
men-translate-kan percakapan itu dalam bahasa Indonesia. Saya ingat-ingat lagi,
waktu itu saya ngga tau kalau sebenarnya dia lagi marah. Jawaban atas apa yang
dia tanyakan saya jawab asal. Dan ternyata saya yang asal-asalan jadi
moodbooster buat dia, sehingga dia yang tadi gondok setengah mati jadi hepi
lagi. Intinya sih, dalam cerita itu dia menyampaikan. Kalo lagi ada masalah
ketawain aja. Gitu.
Ini membuat saya
mengingat-ingat lagi beberapa orang dikalangan saya yang mempunyai blog. Dan
beberapa bulan yang lalu juga saya ngga sengaja menemukan blog seorang sahabat
yang dulu akrab banget sama saya, dan entah kenapa sampai hari ini saya masih
belum bisa menerima sikap yang di ambilnya malam itu. Sampai hari inipun
hubungan saya dengannya seperti ngga lebih dari rekan sekantor yang ngomong
kalo cuma ada perlunya. Saya tau bukan dia yang menginginkan ini semua, saya
tau tentang semua sesal dan maaf yang terus dia ungkap, saya yang sebenarnya
membuat keadaan semakin memburuk ini. Saya hanya berkesimpulan keadaan buruk
inilah yang dia pilih malam itu tentang semua sikap dan keputusan yang telah
dia ambil.
Rasanya saya ngga
mau menulis semua ini, tapi saya menemukan blognya, saya baca isinya. Dalam
sebuah postingannya ada tulisan, tentang saya yang entah kapan akan mengibarkan
bendera putih bahwanya saya menyerah dan perang telah usai. Bagi saya ini bukan
sebuah peperangan, saya sudah mengibarkan bendera putih sedari awal, sejak
malam yang rasanya hati saya di iris dan terasa perih oleh kekecewaan pada
orang terdekat sendiri. jikalau ada yang bilang ditinggalin sahabat lebih sakit daripada ditinggal sama pacar saya rasa ada benarnya
Saya menyerah
untuk tidak lagi mendengar curhatanya, menertawakannya layaknya hari biasa,
atau tertawa bersamanya, menjahilinya ketika sedang shalat, mengajaknya
ketempat-tempat baru yang sama-sama belum pernah dikunjungi. Bahkan kita pernah
bersama menginjakkan kaki ditempat paling tinggi di daratan sumatera ini.
Berbicara dan bercanda sampai pagi terkadang, saya sama sekali ngga akan pernah
bisa ngelupain itu. Untuk saat ini bebas menganggap saya layaknya anak kecil.
Saya masih belum bisa terima keputusannya malam itu.
Dipostingan itu
dia memasang sebuah foto, didalamnya ada saya dan dirinya serta anak-anak rekan
kerja lain dalam sebuah perjalanan untuk merayakan ulang tahun perusahaan
beberapa bulan yang lalu. Mau tau apa yang saya rasakan? Sedih. Di postingan
berikutnya ada perihal gelas yang sudah pecah. Rasanya hari ini saya masih
pengen minum langsung dari dispenser. Apa masih mau tau? Apa yang membuat saya
merasa begitu berdosa? Ketika saya sama sekali ngga membalas senyumannya yang
manis, ke saya dalam acara buka puasa bersama dalam circle saya dan dia. Malam
itu juga saya minta maaf padanya. Tapi saya masih belum bisa terima
keputusannya itu.
Ada banyak lagi
cerita-cerita dari blog teman-teman saya yang lain, saya lebih suka membacanya
seperti itu. Saya jarang bertanya kabar kepada teman-teman saya, terkadang
membaca apa yang mereka tulis sudah layaknya seperti seorang teman yang sedang
berkabar pada temannya yang lain, meski mungkin banyak editan dan boongnya.
Setidaknya tulisan-tulisan itu pasti mereka ungkapkan dari hati yang jujur pada
awalnya.
![]() |
Gambar dari Sini |
Yah, musim
penghujan di bulan November ini membuat saya banyak menunggu, menunggu tiap
tetesnya reda. Sehingga kadang aroma petrichor-nya membawa aroma masalalu yang
bergentayangan di kepala saya. Sedih, haru, bahagia, jatuh cinta, patah hati
dan menyesal. Dua bulan yang lalu saya sempat jatuh cinta sama seorang wanita,
dan ternyata waktu yang sebulan cukup untuk ngungkapin semuanya, apa yang
sebenar-benarnya terjadi. Karma begitu cepat berlaku. Dan patah hati menjauh
dari saya, baru kali ini saya patah hati secepat saya jatuh hati. Orang seperti
dia emang ngga pantas buat disedihin. Alhamdulillah memang dari awal, saya
sudah serahkan perasaan ini bulat-bulat pada Pemilik-nya, yang maha
membolak-balikan hati. Dan meski hujan seolah murung dibulan November, sudah
seperti cahaya yang ngilangin kabut asap buat saya, termasuk disini. Didalam
hati ini.
Sudah yah, tentang
prinsip-prinsip dan sedihnya di bulan November ini. Mau ngomongin lagu,
Bullshit rasanya kalo saya bilang saya adalah pecinta Jazz atau suka lagu-lagu
bernuansa Jazz. Rasanya cuma biar keliatan keren karena seleranya Jazz malah
keliatan kampungan malah ngaku-ngaku suka Jazz pas ada acara Jazz malah ngga
tau sama artis-artisnya yang tampil. Jujur sampai hari ini untuk musik Jazz
murni entah mengapa dengerin berapa kali pun sama sekali ngga bisa bikin saya
suka. Tetapi jika ada lagu pop dibuatkan versi Jazz, atau lagu yang setengah
pop dan setengah Jazz saya masih bisa menikmatinya, saya suka.
Tapi saya tidak
mau ngomongin masalah Jazz, ada sebuah genre lagu yang akhir-akhir ini membuat
saya jatuh hati, sebenarnya saya sudah pernah denger tentang nama genre ini
ketika Ahmad Dhani mengomentari Virzha dalam acara Indonesian Idol setelah dia
menyanyikan lagu Jangan Pernah Berubah yang aslinya dinyanyikan oleh Marcell.
Nah lagu itu menurut saya dinyanyikan begitu Epic sama Virzha, kalo om Marcell
nya ngga marah, versinya Virzha lebih enak didenger. Hehehe.
Dalam komentarnya
Ahmad Dhani bilang, “Ini Bossanova ya?”, entah kenapa
komentarnya yang itu jadi ngga penting. Tapi baru-baru ini saya kebetulan ada
video dengan tulisan Bossanova Version dalam video-video yang ada di Youtube,
dan saya bukalah salah satunya. Dan saya menemukan beberapa lagu yang saya suka
dinyanyikan dalam genre Bossanova. Termasuk salah satunya hits-nya Om Frank
Sinatra yang “Fly Me to the Moon”, sumpah awal dengernya sempet merinding, jadi
berasa disebuah teras rumah dipinggir gunung pada suatu pagi, lengkap dengan
buku bacaan dan secangkir kopi panas. Padahal waktu itu saya sedang diruang
rapat.
Saya jadi
tergila-gila dengan Bossanova, saya langsung ketik dikotak pencarian Youtube
mengetik Bossanova dan langsung disarankan tulisan “Bossanova Jawa” penasaran
dengan keyword itu, saya klik dan ternyata banyak sekali lagu-lagu jawa yang
dalam versi koplo-nya aja saya suka. Dan langsung saya buka satu-persatu. Dan
yang paling saya suka waktu itu adalah, lagu yang dulu awalnya disuruh denger
sama mas luthfi judul lagu itu “Alun Alun Nganjuk” versi biasanya aja saya
suka. Dan saya jatuh cinta dengan lagu itu dalam versi Bossanova-nya kalo
ketemu sama mas luthfi mau saya suruh denger lagu tersebut dalam versi
Bossanova-nya.
Saya coba ketik
lagi Bossanova Minang, ternyata ngga ada. Saya kecewa berat, saya jadi salut
dengan musikalitasnya orang jawa. Mereka punya genre musik yang menurut saya
cukup susah dimainkan tapi mungkin levelnya dibawah Keroncong. Saya suka
beberapa lagu keroncong, ternyata di Belanda sana ada sebuah grup keroncong
Jawa yang terkenal, judul lagunya juga ada yang nasi goreng, tapi liriknya
dalam bahasa belanda.
Selain bunyi dan
nada, lirik yang membuat saya suka dengan sebuah lagu. Dan itulah yang terjadi
dibulan November ini, awalnya saya mendengar sebuah musik latar dari video-video
di Instagram, saya suka dan mencoba mencari lagunya. Ternyata lagu itu ialah
lagu dari salah satu peserta The Voice America, dia memilih dimentorin sama
Adam Levine langsung. Namanya Melanie Martinez, tahun ini mengeluarkan sebuah
album bertajuk “Cry Baby” awalnya saya mendengarkan lagunya yang berjuduk
“Soap” bercerita tentang seseorang yang menyesal dengan semua perkataannya yang
kotor dan pengen bersihin mulutnya pake sabun.
![]() |
Gambar Dari Sini |
Pada awalnya saya
suka dengan lagu Soap karena musiknya, lalu saya searching di google lirik dan
arti dari lagu tersebut, ternyata lagu tersebut dibuat oleh Melanie Martinez
sendiri meskipun ada dibantu oleh beberapa orang. Tapi saya suka sekali ketika membaca
lirik-lirik yang dibuat oleh Melanie Martinez, lalu saya pun mencari videonya
di youtube. Rada kaget juga sih, semua videonya kaya horor-horor gitu, serem
deh liatnya. Apalagi liat Melanie-nya melotot. Takut juga liatnya.
Akhirnya sayapun
dengerin semua lagunya dan baca-baca semua liriknya. Saya kagum sama kaya
kagumnya ketika tau Monita Tahalea sendiri yang menulis lagu “Memulai Kembali”
puitis banget, begitu juga dengan lirik-lirik yang ditulis oleh Melanie
Martinez diumurnya yang baru 20 ditahun ini, dia sudah bisa bikin lirik-lirik
sepuitis itu. Beberapa lirik dari lagunya yang saya suka; Cry Baby, Pity Party,
Tag you’re it, Pacify Her, Mrs. Potato Head, Play Date, dan yang paling saya
suka judulnya “Cake” disitu dia nulis “aku bukan sepotong kue yang bisa kau
cicipi lalu kau pergi begitu saja, jikalau kau menganggapku sepotong kue kau
tak lebih dari sepotong daging bagiku”. Pokoknya lirik-lirik yag ditulis
Melanie Martinez manis-manis deh. Walau video klipnya bikin takut.
Ngomongin November
nya udah, lagu-lagunya udah, ujan yang bikin sedih dan bahagia juga udah. Akhirnya
Blog Update lagi setelah beberapa bulan. Menyedihkan memang, oh yaaa ada yang
kelupaan, buat kamu yang tadi udah mau beli rumah dan mau menikah. Saya punya saran
jikalau diterima, bukan saran juga sih. Ini maunya sahabat-sahabat kamu di
Padang, kalo nanti undangan pernikahan kamu sampe ke padang, jangan lupa
didalam undangan selipin tiket BIM – CGK dan CGK – BIM yah, nah dari CGK – SRG nya
kita transport masing-masing aja. Kalo rasanya susah ngeluarin duit sebanyak
itu, coba nabung deh 200K-300K sebulan sampai hari yang ditentukan deh,
barangkali cukup buat transport kami, kamu juga pengen membagi hari kebahagiaan
kamu dengan kami kan? Hehehehe
Sebenernya ini
lebih kearah MALAK sih daripada Saran. Hahaha
Yang penting bisa
jalan-jalan lagi deh pokonya. Ngga apa-apa mutusin urat malu buat minta tiket
pernikahan kamu nanti.
![]() |
Gambar Dari Sini |
No comments:
Post a Comment