Dikejar-kejar deadline sudah menjadi aktifitasku 2 tahun
belakangan ini, dari awal tahun kemaren 2012, sudah empat bulan lebih aku tidak
pulang, didalam peraturannya tertera, boleh pulang sekali dalam 3 bulan, karena
aku merasa pulang kerumah tanggung banget rasanya, karena udah lewat bulannya,
ditambah kerjaan aku nanggung dan masih banyak banget, kan biaya transportnya
bisa di uangkan, lumayan duitnya, maka aku membuat keputusan untuk tidak
pulang, sebaiknya nunggu lebaran depan aja pulang.
Ternyata oh ternyata, ini untuk kesekian kalinya rencana
yang aku buat berantakan dengan sukses, aku harus pulang karena alasan yang
sangat mendesak, uni-ku sms, nyuruh aku kalo bisa pulang aja, alasannya lumayan
menyedihkan, ayahku sakit. Dalam perjalanan pulang aku tak pernah memikirkan
tentang liburan, yang aku fikirkan hanya ayah, dan semoga dia baik-baik aja,
Sehabis sms yang aku terima jam 11 malam itu, aku langsung
izin ke bos, kebetulan project manager lagi disini, dan balik ke mess packing
barang terus langsung berangkat malam itu juga, nunggu bus yang lewat dari
jakarta ke padang, akhirnya aku dapet bus, jam 1 malam, ini kali pertama aku
naik bus sejauh ini, sehari 2 malam didalam
bus, AC lagi, ini aku jelasin yah, ngedem dalam bus ber-AC sehari 2 malam, itu
sama aja dengan bunuh diri, persamaannya sama aja dengan minum kalpanax 15
botol dan botol-botolnya dimakan sekalian, bahkan jauh lebih buruk, sesampainya
dipadang jam 6 pagi didua malam berikutnya, aku sudah membeku, keluar dari bus
subuh-subuh, dan itu adalah subuh terhangat sepanjang sejarah hidupku, tak
pernah aku merasa subuh sehangat itu sebelumnya.
Dan langsung saja, aku nyari bus lagi buat kekampung, dari
padang masih 5 jam lagi -_-
Sampai dirumah, tentu saja ayah yang aku cari terlebih
dahulu, ternyata dia sudah rada sembuh, tidak seperti malam ketika ibu
menelfon, tapi aku lihat muka ayah pucat, mungkin masih sakit, tapi aku
bersyukur, ayah sudah sehat.
Dan dimulailah holiday panjang ini,
Dalam peraturan cuti bolehnya Cuma sepuluh hari, tapi karena
kantor rada telat transfer biaya transportnya, akupun sampe 2 minggu dirumah,
biasanya punya banyak kerjaan, dan ketika dirumah bengong, dan itu sangatlah
aneh rasanya, aku pengen main kepadang ketemu temen-temen, kantong lagi bokek,
main dengan temen yang dikampung, semuanya pada kuliah ke padang -_-
Awalnya aku berfikir, ini liburan yang sangat buruk, tetapi
tidak, tanggal merah 2 hari dan dekat dengan weekend menyelamatkanku, uni-ku
yang kerja di bank dapet libur lumayan panjang, dia yang punya ide bego buat
ngajakin ke sasak! WHAT!!!!! Sasak??? Apa itu?,
Dalam ilmu geografi dikampungku, sasak ialah perbatasan
sebelah barat kabupaten pasaman barat, berbatas dengan samudera hindia, uni
ingin mengajakku ketempat yang belum pernah aku kunjungi disasak, dan dengat
penuh semangat dan mata berkaca-kaca dia mengatakan,
“nyokk besok kita jalan-jalan kesasak, napi belum pernah
kan? Ke pohon 1000?, asik lo tempatnya pi” teriaknya girang
Pohon seribu?, apaan tuh? 20 tahun aku menjadi warga Pasaman
Barat, untuk pertama kalinya aku mendengar sebuah tempat wisata bernama “Pohon
Seribu”
ibu yang denger rencana tolol besar inipun ngga mau
ketinggalan, bagaimanapun caranya, ibu pengen ikut, dan entah ada angin apa,
ibu itu orang yang sungguh tidak suka, dengan acara yang ngga jelas semacam
itu, apalagi jalan-jalan sama anaknya kepantai, bukan ibu banget deh kayaknya,
tapi ngga tau kenapa hari itu ibu mengajukan diri untuk ikut kepantai, bersama
anak-anaknya, yaitu uni, *uni sebutan kakak perempuan diminang kabau* aku dan
adek ku ika, itu yang kemaren aku ceritain sebelum postingan ini, kebetulan dia
lagi ngga galau waktu itu.
Entah dari mana awal mulanya, ternyata satu dari 2 saudariku
ini ada yang ember, tiba-tiba dihari H, paginya mami (adek ibu ) juga pengen
ikut sama suaminya, dia memang orangnya travelholic, ngga bisa denger orang mau
jalan-jalan, pasti bawaannya pengen daftar dan ikut jalan-jalan rame-rame,
memang kebetulan waktu itu rencananya, pergi kepantainya abis shalat Ashar,
sekalian liat sunset, lagian dari rumah aku pantai sasak itu hanya sekitar 20
KM, palingan juga setengah jam-an dijalan.
Siang dihari yang sama, tiba-tiba, abang sepupu aku, biasa
aku panggil “uda iwan” *uda ialah panggilan abang di minangkabau*, datang
kerumah bersama istri dan 1 anaknya bernama Abid, sumpah, susah banget biar
bisa deket sama tuh anak, ini die nih penampakannya.
 |
gigi lu mane ntong? |
Dan ika pun, mengeluarkan jurus embernya, menggajak istri da
iwan untuk ikut kesasak sore nanti, istri da iwan pun tergoda oleh rayuan maut
siska, dan merengek kepada suaminya untuk ikut nanti sore, da iwan awalnya sama
sekali ngga mau, tau deh kok tiba-tiba jadi mau.
Yo wis lah tanggung, sekalian aku ajak abang aku yang paling
gede, yaitu kak Ides, (cewek apa cowok?)
dia itu cowok tapi namanya ides, panjangnya Desrimal (yakin lo cowok?) yakin banget lah, orang dia abang gue kok!
Udah jam 3 sore, semuanya pada belum siap, lalu mami pun
menelfon ika, katanya, jam 4 sore harus udah siap yah, pokonya mami bakalan
nyampe dirumahku sebelum jam 4 sore, begitu janjinya, dan semuanyapun pada
siap-siap, opss tunggu, ayah ngga ikut?, ayah memang ngga ikut, Karena memang
ngga diajak dan ayahpun ngga mengajukan diri untuk ikut, lagian ntar warung
siapa yang jaga, ayah juga lagi sakit, ngga usah keluar rumah dulu mending
dirumah dulu lah,
jam yang menggelantung didinding sudah menunjukkan pukul
empat sore, lewat beberapa menit, mami yang sok-sok an bakalan ontime ternyata
terlambat, ditelfon juga ngga diangkat, dan seraya menunggu kitapun foto-foto
dulu didepan warung ayah, dan akhinya impian terbesar ni meri selama ini
terwujud, dia berhasil foto bareng ayu ting-ting, dan aku melepas kerinduanku
yang sangat dalam pada bebe, motor kesayangan, dan ika dengan gaya sok gehol ngga
jelasnya? Berikut penampakannya
 |
Foto bareng Ayu ting-ting |
 |
Lama tak bersua |
 |
miss galau |
mamipun dateng sambil nyengir, semua pada protes sama mami,
dan kitapun langsung berangkat menuju sasak, singgah bentar dirumahnya abid,
lalu lanjut lagi, and then Welcome to sasak
 |
Welcome to Sasak |
akhirnya sampailah kita ke “POHON SERIBU”, rumor yang
beredar sih, mengatakan kalau pohon yang ada disini ada seribu.
 |
Sebelum Nyampe |
Tapi aku tak hitung seberapa banyak pohon disitu, tapi jika
dilihat pasti ngga bakalan sampe seribu pohon yang disitu, kalo ranting atau
daunnya mah iya, pasti lebih seribu,
Ini nih, foto dipohon seribu, dipinggiran pantai sasak
 |
Pohon Seribu, Sasak |
 |
Pohon Seribu, Sasak |
 |
Arah ke Pantai daro "Pohon Seribu" |
Dan inilah foto pantai sasak,
 |
Pantai Sasak, Pasaman Barat |
 |
Pantai Sasak, Pasaman Barat |
 |
Pantai Sasak, Pasaman Barat
|
 |
Pantai Sasak, Pasaman Barat
|
 |
Pantai Sasak, Pasaman Barat
|
 |
Pantai Sasak, Pasaman Barat
|
 |
Pantai Sasak, Pasaman Barat
|
 |
Pantai Sasak, Pasaman Barat
|
 |
Pantai Sasak, Pasaman Barat
|
 |
Pantai Sasak, Pasaman Barat |
Abid ponakan aku malah takut sama laut, kalo iky anak abang
aku, malah girang bener, dateng kesini, lari-lari dipasir, udah kayak monyet
lepas, ketauan banget ngga pernah jalan-jalan hahahaha. susah banget
ngurusinnya, dia tuh kalo lagi diem, manis banget, tapi kalo lagi
aktif-aktifnya, pengen jitak tuh kepalanya, dia tuh paling ngga suka dilarang,
kalo dilarang dia bakalan nangis, lalu mangap segede-gedenya. Huhh bikin sebel
deh pokoknya, tapi kalo ngga ada dia dirumah bawaannya kangen terus dia.
Kita ngga kalah Eksis juga dong
 |
Abid & ayah, Kasihan sekali mereka |
 |
Kiri Atas : Kak Ides, Uni Meri, Uni Iwis, Ika, Ibu, Mami, Pak Sunar Kiri Bawah : Abid, Uda Iwan, Iky |
 |
Terkesima dengan kegantengan o'om nya, *gantengan kunci maksud lo?* |
 |
Random |
Ini juga nih, beberap foto sunset pantai sasak!
Kalo ntar kesumbar terus kekampung aku, jangan lupa
berkunjung kesini yah,
Ombaknya kecil pasirnya putih :)
Ini salah satu ujung sumatera, jika berada disiti, sama saja
seperti berdiri dipinggiran SAMUDERA HINDIA.
 |
lari sana-sini, untung ngga kecebur |
 |
Kasihan |
 |
Ocean Behind Me |
Disini fotonya hasil take sendiri. pake handphone :)