Akhirnya aku baru tersadar,
ternyata aku sudah terdampar saja ditahun 2012, ohh tidakk!!!!, umurku yang
belasan tahun, This pass too easy, hari-hari yang berlalu monoton dengan sukses,
ngga kerasa bentar lagi umur 20 tahun menumpu dipundakku, 19 perlahan pergi
bersama akhir maret ini, seiring terbitnya matahari satu april, beriringan pula
19 pergi dengan tergopoh-gopoh. aku sudah tua, aku akan matiii.
Aku tak menyalahkan DNA ku, aku
tak menyalahkan ibu atau ayah, yang notabene dua-duanya berbulu, tidak! Bukan
berbulu, yang berbulu itu ayam dan burung, ayah dan ibu itu berambut maksudnya,
dikaki dan tangan, pernah liat orang-orang yang semacam itukan? Semacam aku
ini, rambut tumbuh dengan subur sesuka hatinya ditubuhku, ditangan, dikaki,
diselangkangan bahkan tega-teganya dia menanam bibit bulu diudel, (udelku
berbulu?) ya enggaklah, Cuma gagal tumbuh aja diudel, mungkin udel itu semacam
tanah tandus yang tak bisa ditumbuhi, dikasih pupuk semacam apapun termasuk kompos,
ngga bakalan ngaruh.
Ini problematika ku sejak kecil,
sejak aku SD, dibilang keturunan monyet, hmmm mungkin sudah biasa, terkadang
aku juga merasa mirip dengan monyet, Cuma aku ini monyet intelektual, hahahah
terserahlah, aku bukan monyet, dan yang lebih parahnya lagi, nyakitin fisik,
dengan teori malaikat maut, yakni mencabut bulu tangan atau bulu kaki, ohh
god.. begitukah rasanya kambing dikuliti?.
Yang paling mengganggu adalah,
kumis yang semakin subur setiap harinya, apa karena saat minum susu atau minum
air putih, bagian atas bibir dan dibawah hidung itu menjadi bagian subur?
Karena disirami air dan dipupuk dengan susu? Tapi buktinya, aku tak pernah
memupuk ataupun menyiram ketek dengan susu, tapi kenapa bagian itu merambat
dengan subur? Aku terganggu, (perasaan ini postingan mulai jorok deh), sejak
kelas 6 SD aku mulai menyadari karna mulai kegatelan suka sama cewek satu
kelas, namanya Tika. Tika itu teman SD ku, aku lupa apakah aku sekelas
dengannya dari kelas 1 yang jelas aku sekelas dengannya dikelas 6, wali kelas
kita namanya Ina Merly, tapi ngga ada hubungannya dengan orang berdua itu, sama
Tika sih ada, dimtsn juga aku satu sekolahan sama dia, tapi perasaan aku jadi
biasa aja, waktu SD itu aku serius aku suka dengannya, (anak SD macam apa aku
ini?) tapi apalah yang dilakukan anak SD, anak SD kampung lagi, seperti aku,
karena takut diketawain teman sekelas makanya aku diam saja tak berani
mengutarakannya pada siapapun, tapi percayalah, ini FAKTA! Jangan pernah
percaya pada anak SD, jangan pernah mempercayakan sebuah rahasia pada anak SD,
karena anak SD itu, anak paling ember sejagad raya, pasti rahasia apapun
kebongkar! Itu pesan moralnya.
Karena mulai keganjenan itu, aku
sering sekali masuk kamar ibu, ibu punya lemari gede dengan cermin yang juga
gede, aku mulai kegatelan disini, setiap hari nongkrong depan cermin, sambil
tersenyum sendiri, ketawa sendiri, miring-miringin bibir, kepala juga mulai
miring-miring, lama-lama otak yang miring, atau mulup nguap gede-gede, lihat
bagian yang nge-gantung ditenggorokanku, liat gigi yang banyak karatnya,
sesekali ibu melongok kedalam sambil senyum-senyum mengetawai aku, masih saja
tak sadar-sadar, sampai akhirnya aku menemukan sesuatu yang ganjil diwajahku, apakah
itu? Mari kita tanya pada peta. Seraya memperhatikan bagian itu aku semakin
mendekat kecermin, semakin dekat, dekat, dekat, dekat, dekat,
TIDAAAAAAKKKKKKKK!!!!!!!!..... aku kumisan, betapa hancurnya perasaanku yang
masih kelas 6 SD ditumbuhi bulu yang tidak berperikekumisan.
Tolong, tolong, aku hanyalah anak kelas 6 SD yang tidak
berdosa,
Kenapa kumis-kumis ini ada
disini, aku sedih, aku shock tak bisa terima kenyataan ini,
Tapi terimasajalah, aku mulai
risih dengan hal semacam ini, mengapa aku diberi kumis begini? Padahal Cuma
kumis tipis, aku saja yang berlebihan, tapi mengapa ia tumbuh begitu subur,
pada akhirnya aku sering juga dapanggil “sunguik” sama teman-teman disekolah
juga dirumah, ditempat ngaji juga, tapi aku terima, setidaknya itu jauh lebih
baik dari pada monyet.
Beralih pada benda keramat ini,
yiiihhaaaaaaaa aku nyaris 20 tahun, sudah saatnya aku punya benda keramat ini,
benda keramat yang dipunyai setiap lelaki dewasa, yiiiihaaaaa,, aku dewasa!!
Aku dewasa!!!! Hahahahahahaha (backsound : musik serem kayak disinetron),
awalnya aku ragu memilikinya, memiliki apa? Memiliki benda keramat ini, kenapa
dia benda keramat? Karena setiap orang lelaki dewasa yang punya masalah mirip
denganku memilikinya, apalagi kalau “bukan pencukur kumis”, (sepertinya aku
mulai lebe). Hari ini, tertanggal 19 maret 2012 satu bulan sebelum tanggal
tanggal 20 april, aku resmi memiliki benda keramat ini, aku membelinya tadi
siang bersama temanku, namanya “tambah tuah”, aku berani bersumpah dan
benar-benar bersumpah, kalo nama temanku itu tambah tuah, itu tak penting,
sangat panjang sejarahnya, sejarah TAMBAH TUAH .
Aku keluar kantor dengan tambah
tuah dengan alasan ngadem ke indomaret sama atasan karena dikantor ini ngga ada
AC, yang ada hanya AS, Air Spiner, angin yang hanya berputar-putar dalam
ruangan itu saja, aku memang buruk dalam berbahas inggris, maklumi sajalah, aku
membeli benda ini sudah memikirkannya selama 40 hari dan 40 malam, rasanya aku
mulai risih, dengan pertumbuhan bulu ini yang semaikn over, semakin pajang dan
semakin tebal dan semakin kasar, ia seperti parasit dan aku sebagai inangnya,
nah trus? Selama ini dengan apa aku mengatasi masalah ini? Dengan sebuah
gunting,
Mitos yang selama ini beredar
jika kumis itu dicukur, maka dia akan semakin menggila tumbuh dengan subur dan
semakin tebal, makanya aku memilih gunting sebagai alternatif lain, sebelum
memakai gunting? Aku menyiksa diriku dengan pinset, rasanya aku ingin menangis
ketika kumis-kumis itu dicabut, bukan karena aku kasihan pada kumis, tapi
sakitnya na’ujibilah.
Sampai akhirnya bukan hanya
kumisku yang menggila, jenggot juga ikut-ikutan menggila, bahkan tak hanya
didagu, jenggot juga menggerogoti leherku, sampai –sampai mas anton si surveyor
itu bilang
“jembut naik keleher nih”
itu
merupakan hinaan terburuk yang pernah ada didalam dunia hinaan perbuluan,
sungguh tak berperikebuluan, aku down, ini hal yang sangat memotivasiku, untuk
membeli benda keramat itu, sampai hari ini, puncak dari hasil pertapaanku
selama ini, toh aku sudah nyaris 20 tahun. Sudah seharunya aku punya itu dalam
keranjang sabunku, dan bersiaplah keranjang sabun, kalian ada pendatang baru,
sitanpa nama, alat yang sangat paling berbahaya dari alat-alat yang selama ini
aku gunakan, punya tiga silet yang siap mengangkat hal-hal yang dianggap tabu, menjadi layak dan patut untuk diperbincangkan?, perasaan ini semboyan deh, partai manaa gitu?,
sudahlah, aku akan bermain dengan benda tajam disekitaran wajahku, doain aku ya
teman-teman, (sekali lagi aku bingung untuk siapa kata “teman-teman” itu, siapa
yang mau baca hal absurd semacam ini) semoga dipamakaian pertama ini, aku bisa
selamat dan semua bulu-bulu ini menyerah, akan aku coba melakukannya sekali
sehari, hmmmmm setelah pertimbangan beberapa menit ini, sekali beberapa hari
saja,

Sampai disini sajalah, batre ku
abis,, charge duluu... :)
Yaampuuuunnn
ReplyDeleteSumpah
Kamu gilaaaaaa
Hahaha
Yaampuuuunnn
ReplyDeleteSumpah
Kamu gilaaaaaa
Hahaha
mwehehehe
ReplyDelete