Monday 4 June 2012

Heh! Dia adikku!!


Tidak terasa, ketika ia mengatakan “ika” untuk dirinya, bagiku dia masihlah anak kecil ingusan yang setiap saat merengek pada ibu saat aku dan kedua kakak-kakakku mengganggunya, dia akan SMA tahun ini, dia adalah adikku yang sangatlah aku sayangi, aku tak pernah ungkapkan ini pada siapapun sebelumnya, adik perempuanku satu-satunya, anak paling bontot, adik yang tanpa sengaja pernah aku patahkan giginya dulu, aku takkan tenang bila dalam sehari tidak mendengar tangisannya, bahkan udah segede sekarangpun, masih sangat mudah membuat dia menangis, dia biasa memanggilku uda, sebutan abang dalam bahasa minang, dari dulu dia lahir ketika aku masih berumur 4 tahun, aku sama sekali tidak pernah menyetujui panggilan uda itu padaku, bahkan dulu setiap ibu memanggilku, piii, dia juga akan berteriak dengan sebutan yang sama. Dan akhirnya ibu pun ikut-ikutan manggil uda napi padaku. Tapi panggilan uda itu, jadi hal menakjubkan bagiku.

5 tahun belakangan, aku tak begitu tau lagi perkembangannya dirumah, dia masih SD ketika aku mulai tak punya banyak waktu lagi dirumah, paling banter hanya 1 bulan lamanya aku dirumah, itupun banyak aku habiskan berantem dalam hal yang ngga jelas dengannya, mengganggunya ketika akan berangkat kesekolah, atau sepulang sekolah.

Kenapa aku membahas masalah seperti ini? Entahlah, sehabis baca bukunya raditya dika bab yang berjudul “Dizalimi kala banjir” itu memang cerita banjir, tapi juga menceritakan ikatan emosinya dengan adik-adiknya, tetap bagi aku itu adalah hal yang absurd sekali dilakukan kakak adek, sehabis membaca bagian yang itu, entah kenapa aku ingat adikku, andaikan dia masih kecil, ketika aku sudah duduk dalam posisi seperti ini, pastilah setiap kali aku pulang kerumah, aku akan ajak dia berputar-putar keliling kota kecilku, membelikan boneka, dan bermacam hal lainnya, aku memang tak punya ingatan yang begitu kuat, sehingga aku lupa, dikala dia sedang unyu-unyunya dulu, apa aku pernah, menggendongnya, membelanya saat dia bermain dengan temannya, atau menghiburnya ketika dia menangis, mencium keningnya ketika ia tidur dipangkuan ibu, apa aku pernah melakukan hal itu?, entahlah aku tak tau, mungkin ibu yang tau cerita ini semua, dan saat ini, dia sudah bukan anak kecil lagi, tapi kenapa aku masih merasa dia anak kecil? Yang harus diperhatikan segala kemauan dan kebutuhannya, meski dalam diam, aku masih sering memantaunya, ingin yang terbaik untuknya, apa itu yang selama ini disebut oleh orang-orang naluri seorang kakak?, entahlah..

Dan hari ini, dia sudah menjadi seorang remaja ALAY!!, bener kata raditya dika itu, buat yang pernah nonton video stand up comedy nya, siklus perkembangan manusia diIndonesia itu seperti ini :

Lahir  ->  Bayi  ->  Balita  ->  Anak-anak  ->  Remaja  ->  ALAAYYYY  -> Dewasa

Aku benar-benar mau muntah membaca status-statusnya dipesbuk yang setiap hari galau!, dan aku begitu kaget, ketika ia menyebut kata ‘mantan’ terselip distatus-statusnya, apa itu salah? Bagiku tidak, aku punya status yang jauh lebih alay, yang mungkin saja bisa membuat seseorang muntaber membacanya, mungkin beberapa tahun belakangan aku pernah alay, jauh sebelum kenal pesbuk, aku punya friendster, ketika beberapa bulan yang lalu aku mencoba membuka akunnya lagi, aku kejang-kejang dengan mulut berbusa, ngeliat statusku yang dulu sangatlah alay, toh itu tidak akan menjadi sebuah permasalahan, jika alay hanya dianggap sebagai sebuah proses, sama halnya dulu, kakakku yang nomor 2, uni meri, dia itu dulu sangat suka dengan lagu-lagu ST 12, dan ketika kebanyakan orang mulai mengelompokkan itu sebagai, musik melayu, sekarang dia anti ST 12, kenapa??? Mungkin itu suatu proses alaynya. Mbehehe

Kembali kemasalah adikku ika, ternyata oh ternyata, adikku sudah punya mantan, begitu cepatkah manusia berkembang? Dan ada sesuatu lagi yang membuat aku ketawa sendiri bila melihatnya, ini sangatlah GELI!!!, disalah satu statusnya dia menuliskan “QALOCU” dia juga mengedit foto menggunakan kata-kata itu, benar-benar saat ini dia adalah seorang remaja labil yang sangat mudah sekali dibaca fikirannya, pasti itu kepanjangan dari :

Nama adek gue + “LOve” + nama cowok adek gue

Atau teorinya gini

iQA LOve CUrut, anggap aja namanya curut, karena walau ditanyapun, sampai dunia kiamat dia ngga bakalan ngaku, inisial CUrut itu siapa!!

dan begitulah,
bagaimana saya seharusnya bersikap sebagai kakak yang baik untuk dia?
Lima tahun bukanlah waktu yang singkat, dia bukanlah anak kecil lagi, walaupun dia tetap adikku!
Aneh juga..
Aku tak pernah memikirkan hal ini sebelumnya..
Aku hanya khawatir, dan tak ingin dia kenapa-napa,

Itu saja....
   
        
dulu unyu
kok jadi kayak gini yah?

14 comments:

  1. Gue jadi bingung mau komen apa, soalnya gue sama adik gue kondusif2 saja #SALAHFOKUS
    salam kenal, jangan lupa mampir abortusjahilius.com, blog lo udaha gue follow, itu foto gue baju biru yang paling ganteng (lho..)

    ReplyDelete
    Replies
    1. disini, selain admin dilarang ganteng, *????*

      blog lu udah gue follow kok,
      makasi yahh *walau ngga ngasih saran :p*

      Delete
  2. semua manusia tumbuh dan berkembang. aku pun punya adik laki-laki satu-satunya. suka kaget aja tiap liat dia asalnya bocah chubby yang gemuk dan lucu berubah menjadi laki-laki remaja tinggi yang sekarang suka memakai gel rambut dan parfume ala cowo. kadang suka merindukan saat2 dimana kita saling menertawakan atau ledek2an, tapi ya.. semua pasti berubah :)
    jadilah kakak yang terbaik bagi adik2 kita meski dia bukan adik kecil lagi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehehe,
      pembelajaran juga untuk dewasa dan terus menjalani hidup yang berubah-ubah,

      makasi banyak mbak, dapet pencerahan,

      kadang dunia, memang tak seperti apa yang selalu kita inginkan.
      hahahahahaha

      buat mbak, mudah2an adek nya chubby terus yahhh

      hahahahaha

      Delete
  3. Wow...
    Saya jadi teringat adik laki-laki saya di rumah, dulu waktu masih unyu2nya kita sering main PS bareng, pulang sekolah saya jemput ke sekolahnya.
    Sekarang dia udah bernajak remaja, lebih banyak diam, dan tak seperti dulu lagi.
    Jadi kangen dengan masa2 kecil kami :)
    Tulisan yg sangat menginspirasi.
    Saya juga berniat buat tulisan tentang adik saya, mas ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe makasi mbak,

      ditunggu ceritanya,

      kalo udah kabarin yahh
      hehehehe :))

      Delete
  4. Setiap kakak pasti menginginkan yang terbaik untuk adiknya, walau dengan cara yang bermacam-macam..
    QALOCU wkwkwkwkwk..

    ReplyDelete
  5. kunjungan gan .,.
    Menjaga kepercayaan orang lain lebih penting daripada membangunnya.,.
    di tunggu kunjungan balik.na gan.,.

    ReplyDelete
  6. Mampir bro, salam kenal yaa
    thanks

    ReplyDelete
  7. Hemm,,adik yah? gak punya :(
    Menurut pengalaman seorang 'adik',
    adik itu pengen punya kakak yang bisa sekaligus jadi teman buat dia, bisa melindungi, yang care, bisa berbagi cerita atau bertukar fikiran dan gak gengsi nunjukin rasa sayangnya meskipun udah sama2 besar (Dewasa). :)

    ReplyDelete
  8. postingan yang bagus tentang Heh! Dia adikku!!

    ReplyDelete